chapter 1

15 11 0
                                    

Awas typo bertebaran!!!
.
.
.
____________

"leo,kakak mu belum bangun?" tanya seorang wanita paruh baya pada anaknya

"sepertinya belum bu,, aku akan ke kamarnya "ucap bocah laki -laki itu yang di angguki ibunya. Tidak lama kemudian ia turun bersama kakak perempuan nya kemudian mereka ikut bergabung dengan orang tua nya yang sudah menunggu kedatangan mereka.

'apa ini?' lirih gadis itu,ia melihat sekeliling nya, kenapa wajah ibu dan adiknya itu tidak terlihat?  Ia merasa heran akan hal itu. Menyadari hal ini, ibunya langsung menanyakan keadaan gadis ini yang wajah nya semakin pucat.

"T-tidakkkk....!!!" teriaknya,, gadis itu bangun dengan badan penuh keringat dan nafas yang ngos-ngosan,ia memegang kepalanya yang terasa berat.  Sepertinya ia kembali bermimpi tentang sikap keluarganya yang dulu. Ia merindukan kehangatan keluarga nya itu yang sekarang tidak lagi ia dapatkan, kemudian ia melihat ke arah jam dinding. Sudah waktunya bagi dirinya untuk segera menyiapkan sarapan untuk keluarga nya kini jika tidak ingin ia kembali di marahi.

Ia segera menuju dapur dan mulai memasak. Semenjak ibu dan adiknya meninggal,dia lah yang kini bertugas menggantikan pekerjaan yang biasa ibunya lakukan.

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, ia menuju kamarnya dan segera mandi karna sebentar lagi ia harus sekolah. Setelah selesai ia pun hendak berangkat namun di cegat oleh adiknya, adik tirinya.

"heh, kak!  kamu ngambil tali pinggang ku ya? " tuduh adiknya

"tali pinggang yang mana? "tanya nya heran

"jangan pura-pura bego deh ,jelas-jelas kamu yang ngambil!" tuduh adiknya lagi, ia semakin heran

"tapi memang aku gak ngambil, rini" belanya lagi

"jangan sebut nama ku dasar pencuri,nih tali pinggang ku ada di kamar kamu! "ucap adiknya menunjukkan tali pinggang nya, ia nampak berpikir, tali pinggang ini...

"bukannya itu punya ku,rini?"

"jangan asal ngomong, tali pinggang ini sudah jadi hak aku, dan apa ini aku kembali menemukan tali pinggang ini ada di kamar mu,, sejak kapan kamu mengambil nya kembali hah?! " bentak adiknya karena bentakan itu membuat ibu tirinya mendatangi mereka.

"ada apa ini, pagi-pagi sudah ribut?" tanya ibunya

" ini loh ma, dia ngambil balik tali pinggang ini padahal kan tali pinggang ini sudah jadi milik ku "adu adiknya

" oo jadi kamu ambil balik barang yang sudah menjadi milik adik mu,ya? Knapa kamu pelit dengan adik mu hah?!" ibunya ikut-ikutan membentak nya.

"adel gak ngambil balik ma,tapi adel gak tau kalau dia udh ngambil barang milik adel" belanya lagi

"oh jadi kamu nuduh anak saya mencuri? Kamu jadi kakak kenapa bisa seperti ini hah! " ibunya mulai menjambak rambut panjang milik adelia, ia adelia adalah nama gadis yang sedang di sudutkan ini.

"ma,, awww,,mama tolong lepasin,, sakit ma,, sakit" lirihnya

"minta maaf sama adik mu,cepat!" bentak ibunya lagi

"i-iya, aku minta maaf rini, aku minta maaf,, lepasin ma,please!" mohon adelia yang akhirnya di kabulkan juga setelah rini adik nya mengiyakan kemudian adik nya pergi dengan wajah puas.

Rini memang pemicu keributan di rumah ini,ia adalah adik tirinya. Setelah ibu dan adik kandung nya meninggal, ayah nya pun menikah lagi.Hubungan nya dengan ayah nya dulu memang tidak terlalu baik namun bukan berarti ayahnya tidak peduli dengan nya hanya saja ayah nya lebih peduli dengan adik nya leo daripada dia dan hal ini pun di manfaatkan oleh ibu tirinya,entah bagaimana cara ibu tiri nya itu menghasut ayah nya dan mulai saat itu lah sikap ayahnya berubah menjadi sangat kejam.Ayahnya tidak peduli lagi dengan adelia,ia lebih mementingkan keluarga barunya.

Dengan hati yang teriris, adelia pun pergi dari rumahnya. Ia kembali mengingat kejadian tidak masuk akal pagi ini, ia memang sudah biasa dengan sikap adik dan ibu tirinya, bukan itu yang membuat hati nya sakit namun sikap ayahnya yang hanya melihat saja ketika ia di jambak oleh ibunya.

'semudah itukah papa melupakan aku yang anak kandungnya?' lirihnya. Namun di dalam perjalanan menuju sekolah, ia tidak sadar telah menabrak seseorang.

"oh, maafkan saya, apa saya menyakiti mu,tuan?"tanya adelia.

"ah iya tidak apa-apa, kamu baik-baik saja? Keliatan nya kamu sedang bersedih" tebak laki-laki itu

"tidak apa-apa tuan,,jika memang tidak ada lagi yang di butuhkan, saya akan pergi"ucap adelia sopan dengan senyum nya yang manis, laki-laki itu terkesiap dengan senyuman manis adelia kemudian ikut tersenyum dan mengangguk,adelia pun pergi dari tempat itu dan tanpa sengaja ia melirik seseorang yang duduk di dalam mobil dekat mereka berdiri tadi namun adelia tidak menghiraukan nya dan segera bergegas pergi, ia benar-benar akan terlambat sekarang.

Sementara itu...

"rico! "panggil seseorang yang berada di dalam mobil tadi

"iya tuan " sahut nya

"cari tau tentang gadis tadi!"perintahnya

"baik tuan"

======= to be continued ======

Jan lupa vote coment sama follow nya ya  dan Semoga juga kalian betah ya di cerita ku ini 😇

Sampai jumpa di next chapter  😄

Salam author 👋😘

A Growl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang