chapter 2

14 9 0
                                    

Awas typo  bertebaran
.
___________

Albert pov

Aku albert seorang pengusaha muda yang sukses, namun soal wanita aku terlalu malas memikirkannya namun tidak untuk kali ini tepat di saat aku sedang berada di dalam mobil menunggu bawahan ku membeli jajanan nya yang bernama rico. Orang yang sopan,pintar dan baik hati itu menjadi tangan kanan ku selama beberapa tahun ini.  Aku sibuk dengan ponsel ku hingga tiba-tiba aku mendengar suara seorang gadis di susul suara rico.

"oh, maafkan saya apa saya menyakiti mu,tuan?" tanya gadis itu, sepertinya ia baru saja menabrak rico. Dasar, memangnya apa yang di pikirkan nya di jalan seperti ini.

"ah iya tidak apa-apa, kamu baik-baik saja? Keliatan nya kamu sedang bersedih" tebak rico, dia memang pandai Membaca raut wajah seseorang

"tidak apa-apa tuan, jika memang tidak ada lagi yang di butuhkan, saya akan pergi" ucapnya sopan dan dia tersenyum? Senyuman nya manis sekali, bahkan bawahan ku pun ikut tercengang. Kemudian gadis itu pun pamit undur diri,, dan ia melihat ku sekilas. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba aku ingin tau siapa gadis ini. Akhirnya aku meminta rico untuk mencari tau siapa dia. Dan yah,,aku mulai tertarik dengan nya. Suara dering telpon mengagetkan ku,aku menaikkan sebelah sudut bibirku saat melihat siapa yang menelpon ku.

___________

Author pov

Adelia sudah memasuki kelasnya, iya seperti biasa ia akan selalu sendirian di kelas ini pasalnya tidak ada seorang pun yang mau berteman dengan nya dan ini semua karena rini, adik tirinya.  Entah kesalahan seperti apa yang pernah di lakukan adelia terhadap adik tirinya itu sehingga adik nya tidak akan pernah puas membuat nya menderita.

Rini menyebarkan gosip tentang adelia sehingga ia di cap sebagai gadis yang tidak benar,bullyan juga sering di terima adelia. Adelia bisa apa?  Jika ia menentang gosip ini tetap saja tidak akan ada yang percaya karena mereka semua malah memihak kepada adik tirinya, adelia sendiri tidak mengerti apa yang menyebabkan adiknya itu menjadi yang paling di sukai di sekolah nya ini.  Tapi tidak apa-apa asalkan ia masih bisa bersekolah dan belajar, semua cobaan ini akan ia lewati begitu saja.

' Semuanya akan indah pada waktunya adelia, bersabarlah' semangatnya.

Ketika bel istirahat berbunyi semua murid bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke kantin. Hal yang sama yang akan di lakukan adelia, namun sayang ketika ia melewati deretan meja teman kelasnya, mereka dengan sengaja menyodorkan kakinya sehingga adelia hampir terjatuh dan tentu saja itu akan menjadi tontonan buat mereka yang menertawai  dan mengejek nya.

Adelia tidak peduli kemudian ia pun pergi meninggalkan suara-suara yang memaki nya di belakang.

Sepulang nya dari kantin,adelia hendak memasuki kelasnya namun tiba-tiba ia merasakan ada yang menarik lengan nya. Tarikan itu membawa nya ke dalam toilet, ia melihat orang yang menariknya tadi.

"Shindy? Apa yang kamu lakukan? "tanya adelia heran, keheranan nya pun bertambah ketika teman-teman Shindy mulai memasuki toilet dan menutup pintu masuknya.

"apa yang kami lakukan? Seharusnya kamu menyadari kesalahan mu,gadis murahan!"ucapnya meninggikan suaranya, adelia merasa ia tidak melakukan kesalahan apapun tapi apa yang di katakan Shindy benar-benar membuat nya semakin bingung.

"tolong beritahu aku,apa kesalahan ku?"

"adelia,,adelia,, aku gak tau ya kamu itu polos atau bego,aku harap gosip yang di sebarkan adik mu itu benar kalau kamu adalah gadis murahan yang gila uang,, berapa banyak laki-laki yang kamu peras uang nya,sayang?"

Adelia nampak berpikir,, ah ini mungkin karena beberapa kejadian di sekolah ini yang berhubungan dengan dirinya. Adelia di kenal sebagai gadis yang penyendiri, memang tidak ada yang mau berteman dengan nya tapi karena kepintaran nya dan kecantikan wajahnya itu membuat hampir seluruh anak laki-laki di sekolah ini menyukai dirinya sehingga membuat para cewek yang awalnya tidak menyukai nya menjadi lebih membenci nya dan kebencian mereka mulai menjadi semenjak kehadiran rini di sekolah mereka,selayaknya menuangkan bensin dalam api, rini malah menggosipi hal yang tidak-tidak tentang adelia. Dan salah satu laki-laki yang sangat menyukai adelia adalah jordan, laki-laki yang sangat di sukai shindy.

"maksudmu? "

"kemarin aku dapat kabar, kamu bertemu dengan jordan, ngapain ha?! Kamu tau kan aku suka dengan jordan, apa tidak cukup laki-laki lain yang sudah kamu peras uangnya,hah?!ada hubungan apa kamu dengan jordan?  Jawab!!! "ucapnya meninggikan suaranya lagi dan bahkan kali ini menjambak rambut panjang adelia.

"akh,,Shindy aku minta maaf tapi aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia,,akh,,"adelia meringis tatkala Shindy memperkuat jambakan di rambutnya, ia yakin akan ada banyak rambut nya yang putus.

"maaf katamu?  Baiklah, aku akan memaafkan mu dengan cara seperti ini " Shindy mendorong adelia masuk ke salah satu toilet,di sana ia mulai menyiram adelia dengan air yang sudah di siapkan mereka.

Sebenarnya bukan karena jordan mereka melakukan hal ini, hanya saja menurut mereka membully adelia adalah hal yang sangat menyenangkan tidak ada alasan khusus lagi selain itu dan di samping itu ada rini, adik tiri adelia yang akan selalu melindungi mereka.

Mereka terus menyiksa adelia di kamar mandi itu hingga adelia benar-benar merasa lemas dan akhirnya pingsan. Shindy dan teman-teman nya yang tau mengenai hal ini pun tersenyum puas kemudian pergi meninggalkan adelia sendiri di sana,mereka juga tidak lupa untuk mengunci pintu toilet yang di dalamya ada adelia.

======to be continued ======

See you next chapter 📝
Salam dari author 👋😘

A Growl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang