᭥ꩌ゚໋ ꯴🍒 punishment

141 25 18
                                    

“hei” velyn menoleh, “kenapa ma?”

wendy menyilangkan tangannya di depan dada, “kamu bolos lagi kan?” velyn mengernyit, mama kok bisa tau si?

wendy menatap tajam manik mata velyn, “jawab dong” ujarnya dengan nada sinis.

“hm” velyn berdehem, tak lama terdengar suara helaan nafas. “kamu itu gimana si? mama sekolahin kamu itu biar dapet ilmu, malah bolos - bolos an kaya gini, kamu masih beruntung bisa sekolah, kamu-”

“udah deh mah! berisik! velyn capek” velyn mulai menaiki tangga, dan meninggalkan wendy yang menatapnya tajam.

“udah deh mah! berisik! velyn capek” velyn mulai menaiki tangga, dan meninggalkan wendy yang menatapnya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tok tok tok

“siapa anjim, ganggu aja” velyn merotasikan bola matanya, ia berjalan menuju pintu, memutar kenop pintu, dilihatnya wendy yang menatapnya tajam, sama persis saat terakhir kali velyn melihatnya.

“kenapa?” tanya velyn dingin.

“beresin barang kamu, sama paspor juga, besok bangun pagi, mama mau anter kamu ke indo” wendy memutar tubuhnya, berjalan menuruni tangga.

velyn menatap wendy tak suka, ia ikut membalikkan badannya.

bruk

velyn menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, ia menatap langit – langit kamarnya. “apaan coba, main kirim – kirim anak orang segala”

velyn mengalihkan pandangannya menuju almari, ia bangkit dari ranjangnya, dan bergegas mencari koper, baju, dan paspor.

tapi, saat ia akan memasukkan handphone – nya ke tas kecil, wendy datang sambil berkata, “jangan bawa hape, uang, atau kartu kredit, cukup bawa baju sama paspor”

velyn mengernyit, “kalo ga bole bawa uang? velyn makan apa ma?”

“mama bakal kirim uang perbulan, tapi ngga langsung di tangan kamu, nanti bakal mama titipin sama temen mama”

velyn merotasikan bola matanya, “hm”

velyn merotasikan bola matanya, “hm”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini velyn berada di bandara. jujur, sebenarnya ia tak mau meninggalkan amerika. tapi, 'mama' – nya.

velyn menatap wendy, “mama ikut kan?”

wendy balik menatap velyn, “ikut, tapi cuma sebentar”

velyn ngangguk – ngangguk.

“ayo”

velyn menginjakkan kaki – nya di bumi, “seger banget ya ma, udaranya”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

velyn menginjakkan kaki – nya di bumi, “seger banget ya ma, udaranya”

wendy mengangguk, “hm”

velyn mendongak, ia menatap luas tanah basah tersebut, “ini.. apa ma?”

“sawah” velyn ngangguk – ngangguk faham.

mereka berhenti di depan rumah minimalis nan bersih, “rumah siapa?” tanya velyn.

namun wendy tak menjawab.

srrrkk

pagar rumah terbuka, menampakkan, seorang anak laki – laki tinggi dan di kepalanya terdapat peci.

pagar rumah terbuka, menampakkan, seorang anak laki – laki tinggi dan di kepalanya terdapat peci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

d a t e ; 1OO92Ow o r d ; 3 3 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

d a t e ; 1OO92O
w o r d ; 3 3 7

[ A / N ]
hai epriwan! mungkin
kalian udah ga asing
sama book ini, hehehe
alur nya emang agak
mirip, tapi, kalian pasti
nemuin perbedaan kan?

changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang