7.) G - Gloria Victis

540 97 10
                                    

Mentari pagi bersinar menyinari bumi. Ditemani angin sepoi, membuat suasana pagi ini terasa sejuk. Waktu memang masih menunjukan pukul 7 pagi, tapi seluruh pemilik Mansion sudah keluar dari rumah mereka, untuk bekerja.

Lelaki berbadan tinggi itu berjalan menuju balkon rumahnya. Kaki jenjang dengan telapak kaki telanjang itu terhenyak tat kala kulitnya bertemu dengan lantai yg basah.

Sebab hujan rupanya..

Matanya menutup, merasakan angin yg menyentuh wajahnya. Menyeka bekas bangun tidurnya dengan perlahan. Hingga dia tersadar ada tangan kecil dari belakang yg memeluk kakinya. Dia pun berbalik, dan langsung menggendong si kecil itu.

"Kak"

Panggil anak kecil kepada lelaki tinggi itu dari balik bahunya. Matanya terlihat tertutup, wajahnya terlihat sangat lelah. Dia memeluk orang yg menggendongnya erat.

"Aku mau pulang."

Lanjut si kecil, air matanya seketika mengalir. Membasahi pipinya sekaligus pakaian laki laki itu. Tangannya mengerat, meredam suara isakan kecilnya yg semakin dalam.

Lelaki itu menepuk punggung si kecil, memberi kehangatan padanya. Seolah memberitahu 'jangan menangis' padanya.

"Kita akan pulang, sebentar lagi yah."

Jawabnya menenangkan. Demi apapun yg ada didunia ini, dia juga ingin pulang. Dia ingin beristirahat, dia lelah. Dia hanya ingin pulang.

"Sebentar lagi, bertahan yah"

.

.

.

.

Mansion 05

.

.

.

.

.

.

Berjalan jalan di sore hari memang sangat menyenangkan. Apalagi, ketika kamu pergi sendiri. Itu adalah hal yg Paling disukai semua orang. Ya, walau hanya sekitar Rumah.

Pemuda berkulit putih dengan jaket biru dongker itu berjalan menyusuri jalanan rumahnya. Sesekali dia menyenandungkan lagu yg dia perdengarkan di headphonenya.

Perjalanan awalnya berjalan sangat indah, sampai netra kecilnya menangkap orang dibalik semak2. Sekali lagi, dia orang yg sama seperti yg dibukit.

Siapa itu? Orang gila yg kemarin bukan? Yg diceritakan oleh Haechan kemarin. Tapi, kenapa orang itu melihat Chenle seperti itu. Dengan langkah perlahan, Chenle mendekatkan diri kepada orang itu. Ya, entah dia yg takut tapi dia juga penasaran.

Sedikit lagi sampai, orang itu malah kabur. Ah, membuat Chenle susah saja. Jadilah Chenle berlari mengejar orang itu. Bahkan dia tidak perduli, jika dia sudah masuk kedalam hutan.

Mansion 05 | Chensung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang