Chapter 4 - Renjun

56 8 0
                                    

“Paras yang ramah

Surai yang wangi dan lembut

Benarkah dirimu hanya sebatas khayalan?”

Huang Renjun


"Namaku Huang Renjun,kamu bisa memanggilku Renjun,salam kenal" sambungnya.

"Huang Renjun? Nama lu keren" sahut Jeno,seumur hidupnya dia tidak pernah menemui nama sebagus itu.

"Ah beneran? Makasih..." ujar Renjun. "Tapi wajahmu juga ganteng bang- eh bukan!" sambung Renjun blak-blakan,Jeno yang melihatnya tertawa gemas,bagi Jeno,Renjun sangatlah lucu.

"Hahaha,lu tadi pengen bilang apaann??" goda Jeno,membuat Renjun semakin malu atas tindakannya tadi.

"M-maaf.. wajah kamu emang ganteng banget,aku jadinya gabisa fokus ngomong.. ahaha" puji Renjun,siapa yang tidak takjub melihat Lee Jeno? Hidungnya yang mancung,mukanya yang sempurna bak pangeran,rahangnya yang tajam dan bibirnya yang tipis bisa membuat siapapun yang melihatnya langsung jatuh cinta bukan?

"Beneran? Makasih.." jawab Jeno tersipu,dia tidak pernah dipuji seperti ini sebelumnya – mungkin pernah namun Jeno hanya lupa –

Tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan itu.

"Lah Jun? Ini siapa?" Jawab seseorang bersurai coklat muda,memakai baju yang biasa-biasa saja – jeans hitam dan kaus putih – menyambar masuk lalu menduduki salah satu sofa disana

"Chan? Ah iya Jen,kenalin ini Lee Haechan panggil aja Chan" kata Renjun memperkenalkan diri Haechan

"Jeno" kata Jeno memperkenalkan diri dengan singkat

"Haechan" jawab Haechan.

Ruangan menjadi sunyi – kesunyian awkwardRenjun yang kurang nyaman lalu membuka pembicaraan

"Kalian mau makan ga?" sembari melirik jam "Udah jam makan malem,aku bakal ke dapur bikin makan malem"

Lalu Renjun meninggalkan ruangan itu dan berjalan ke dapur

Haechan dan Jeno tidak membicarakan apapun,hanya diam,sampai satu suara terdengar oleh telinga mereka

"Woi" katanya dengan nada datar

Haechan dan Jeno langsung menoleh ke pemilik suara,kaget

"Bang Winwin? Tumben disini" kata Haechan yang sudah mengenal lebih dekat keluarga Renjun

"Iya,kebetulan tadi lewat sekalian mampir aja dah,kalo boleh tau lu siapa? Baru liat gua" ujar Winwin atau pemilik nama Dong Sicheng itu menunjuk Jeno

"Oiya Bang salken Lee Jeno" ujar Jeno memperkenalkan dirinya sendiri,agak gugup sebenarnya karena tampang Winwin yang dingin

"Dong Sicheng,panggil aja Winwin" sahut Winwin membalas perkenalan diri Jeno

Tiba-tiba Renjun berteriak dari arah dapur

"Winwin ge!! Bantuin aku masaakk!" teriak Renjun meminta pertolongan Abangnya untuk membantunya memasak makan malam

Jeno agak kaget,karena awalnya Jeno kira itu adalah teriakan perempuan,Renjun ketika berteriak suaranya benar-benar mirip perempuan

"Iya iyaa!!" teriak Winwin membalas teriakan Adiknya itu

Lalu Winwin berlari kearah dapur. "Jangan kaget,suara Renjun kalo lagi teriak emang mirip cewe" seolah bisa membaca pikiran Jeno,Haechan yang sepertinya sudah hafal semuanya tentang Renjun,memberi tau sesuatu

"Oh iya,jangan takut ama Bang Winwin,mukanya emang keliatan galak,tapi dia baik banget,imut juga" sambung Haechan menjelaskan panjang lebar

"Oh.. siapa tadi nama lu? Hae..."

"Haechan."

"Iya Haechan,sori gua lupa" ujar Jeno. "Boleh gue panggil Chan aja?" tanya Jeno ke Haechan

"Boleh,panggil aja senyaman lu" jawab Haechan mengiyakan permintaan Jeno

Jam 8.12 – makan malam

"Masak apaan Jun?" tanya Haechan

"Yang ada dikulkas" jawab Renjun datar,sangat datar dan dingin

Jeno sedikit terkejut Renjun akan menjawab seperti itu,Jeno kira Renjun adalah orang yang ramah kepada semua orang

"Renjun ama Haechan emang musuh bebuyutan dari dulu Jen,biarin" ujar Winwin meluruskan apa yang sedang terjadi

"O-oh..." sahut Jeno tidak menyangka

"Renjun mah orangnya galak Jen,jangan mau temenan ama dia" ujar Haechan yang menggoda Renjun

"LEE HAECHAN!!" teriak Renjun marah lalu memukul Haechan,yang dipukuli hanya tertawa terbahak-bahak

Jeno ikut tertawa melihat tingkah Renjun yang menggemaskan,layaknya anak kucing yang marah kepada sesama anak kucing,mungkin karena pipi Renjun yang tembam,badan Renjun yang mungil serta tangan yang mungil dan kecil milik Renjun,membuat siapapun yang melihatnya pasti akan gemas,termasuk Lee Jeno sendiri.

–oOo–

Jam 08.31 – pagi hari,Selasa

Jeno bangun,setelah makan malam kemarin dirinya merasa mengantuk dan dipersilahkan untuk tidur di kamar tamu oleh Winwin,menurut Jeno kamarnya memang kecil namun nyaman

Haechan? Dia juga pulang setelah makan malam,agak terburu-buru karena sepertinya Mama Haechan menelponnya untuk pulang kerumah

Jeno merenung,dia masih penasaran bagaimana bisa dia ada disini dan bagaimana dia bisa tidak mendapat satupun goresan setelah kejadian kemarin

Lalu tiba-tiba Renjun muncul dikamar Jeno. "Jeno? Ngapain?" tanya Renjun setelah mendapati Jeno sedang merenung

"Gaada,abis ini gua mau mandi,tapi gapunya baju ganti" menjawab pertanyaan Renjun,sebenarnya dia agak tidak enak menanyakannya kepada Renjun,karena dia juga hanya tamu kan?

"Kayanya kamu bakal lama disini,buat sementara mau ga pake baju Bang Winwin?" ujar Renjun menawarkan,Renjun yang lumayan lelah berdiri kemudian duduk di samping Jeno

Jeno mengamati pakaian Renjun,walaupun dia memakai pakaian yang biasa-biasa saja – hoodie biru dan celana panjang cokelat – dirinya masih bisa terlihat lucu.

"Boleh,gapapa kan?" tanya Jeno agak ragu. "Gapapa kok,nanti aku ambilin ya" ujar Renjun,lalu tersenyum manis kearah Jeno,senyum yang sangat manis hingga matanya menghilang

Jeno yang melihatnya gemas melihat tingkah Renjun yang seperti anak TK itu, sampai-sampai dia sendiri tidak menyadari bahwa sekarang tangannya berada diatas tangan Renjun yang mungil

Jeno yang kemudian menyadari sepertinya ada sesuatu ditangannya terkejut. "Wah tangan lo kecil banget!" sedikit mengejek Renjun karena tangannya yang mungil,lalu membandingkan tangan keduanya – Lee Jeno dan Huang Renjun – sepertinya tangan Renjun memang sekecil itu sampai-sampai Jeno sendiri terkejut

Lalu tindakan Renjun selanjutnya membuat Jeno terkejut


cont...

Chapter kali ini emang agak panjang soalnya aku bingung akhirinnya harus gimana huhu ㅠㅠ (tapi gapapa sih panjang juga /ketawa)

Maafkan kalo typo bertebaran disana-sini yaa

See you in next chapter!

Takdir Mimpi - Noren || On-goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang