02.

57 41 18
                                    

Sebelum mulai membaca, please klik vote nya dulu. Hehehe

•••••

Gadis berambut pirang dengan hodie tosca itu menyeruput gelas boba yang ketiganya tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi nanti. Ia telah menantikan momen yang tepat agar bisa melepaskan nafsu ingin minum boba.

Tak lupa juga, ia membeli beberapa cemilan yang ia sukai untuk dilahap secara diam-diam dari managernya. Dengan rasa tidak bersalah, ia melahap makanan itu sambil mengangkat kakinya diatas meja yang dipenuhi dengan kertas penyelidikan.

"Oee! Apa yang loe lakukan disini?" teriak Lee Joon Gi

"Loe ga liat gue sedang apa sekarang?" jawab Hana dengan matanya yang menunjuk ke arah cemilan dan bobanya.

"Ku peringatkan. Gue engga mau ada keributan setelah ini. Lagi pula ini bukan tempat yang seenaknya bisa loe keluar masuk keluar masuk. Macam hotel saja tempat ini loe buat." omel Joon Gi.

Gadis itu hanya dengerin omelannya kemudian lanjut menyantap apa yang ada di hadapannya.

Joon Gi dan rekan kerjanya pun membiarkan Hana melakukan apa yang ingin ia lakukan di tempatnya bekerja. Semua detektif disini sudah akrab dengan artis yang satu ini.

Karena rumah dan tempat kerjanya Joon Gi berdekatan, Hana bisa dengan leluasa keluar masuk kedalam kantor itu kecuali mereka sedang melakukan penyelidikan yang cukup serius dan orang luar tidak boleh mengetahuinya.

"Park Hana.. apa yang kamu lakukan disini dengan segudang lemak dihadapanmu? Dan.. apa gaya dari sikap dudukmu itu?" tanya Kim Bae Hyeon dengan ekspresinya yang amat sangat terkejut, biasanya dia dipanggil sebagai Manager Kim.

Kim Bae Hyeon merupakan Road Manager yang dimana ia memiliki peran yang paling penting untuk kegiatan sang artis. Mereka yang bekerja sebagai road manager adalah orang yang selalu menghabiskan waktu bersama sang artis karena road manager akan mengikuti ke manapun si artis pergi.

Road manager juga akan memberikan instruksi tentang pekerjaan apa saja yang akan si artis lakukan selama sehari penuh.

Bisa dibilang, posisi ini merupakan posisi yang susah-susah gampang atau pekerjaan yang sangat berat, bahkan kadang melebihi beratnya pekerjaan si idol. Sebab, road manager harus menjadi jembatan antara si artis dengan pihak agensi.

Selain itu, mereka juga yang selalu bangun lebih cepat dan tidur lebih telat karena harus mengantar dan menjemput para idol dari rumah ke tempat acara yang akan digelar.

Hana hanya meliriknya sebentar lalu mengacuhkannya dan kembali menyantap camilannya.

"Siapa yang menghabiskan ketiga gelas boba ini?" tanya Manager Kim sambil mengangkat naik kantong plastik yang berisi tiga gelas boba.

Semua orang yang ada disana perlahan mengeluarkan jari telunjuk mereka lalu mengarahkannya ke Hana.

Manager Kim menepuk dadanya sambil menghela nafas. "Ayo Hana, kita balik ke rumah. Ada beberapa hal yang ingin saya katakan."

Ia pun membersihkan meja yang telah di nodai oleh Hana, kemudian menyusun dan memasukkan barang bawaan Hana kedalam tasnya. Manager Kim menyusunnya sambil mengomeli Hana.

Omelan Manager Kim sudah membuat orang-orang yang disana terbiasa mendengarnya. Sangking seringnya terjadi, mereka muak dengan omelan Manager Kim yang seperti ibu tirinya Hana.

"Ya Tuhann.. ini hari libur! Apa aku harus bekerja juga? Apa tidak boleh aku bersenang-senang, Manager Kim?" ngeluh Hana.

Hana akan menggunakan bahasa formalnya itu saat ia merasa kesal pada Manager Kim, tidak biasanya Hana menggunakan bahasa formal saat berbicara dengan Manager Kim. Sedangkan Manager Kim selalu bicara formal dengan Hana.

"Lihatlah, boba yang kamu minum ini mengandung 400-600 kalori. Apa kamu lupa kalau berat badan mu harus kamu turunkan agar bisa memerankan pemeran utama dalam film itu?" ucap Manager Kim sambil memperlihatkan plastik yang berisi gelas boba yang telah kosong. "Dan juga, sebentar lagi akan ada pemotretan. Berat badan mu harus di jaga, Hana." Sambungnya.

"Arghhh! Aku hanya ingin meminumnya sekali saja dalam sekian tahun lamanya. Apa itu tidak boleh juga?"

Manager kim menghela nafas, "nona.. dirimu selalu mengucapkan hal yang sama ketika meminum boba dan menghabiskan banyak cemilan."

Hana berhenti ngemil, ia meletakkan cemilan yang ada di tangannya itu ke meja. Kemudian memberengkan matanya menatap Manager Kim dengan tatapan kesal, "Joon Gi, aku pulang!"

Joon Gi menaikkan kedua alisnya, "yaa.. silakan." sambil menjulurkan tangannya mempersilakan Hana pergi. "Hati-hati dijalan" sambungnya lagi.

"Joon Gi..!!" teriak Hana, kemudian pergi dari tempat itu.

Dasar Joon Gi engga peka bangettttt!!!!

Manager Kim menyusul Hana keluar dari tempat kerjannya Joon Gi, "Permisi semua" ucapnya sambil tersenyum kecil meninggalkan tempat itu. Kemudian ia mempercepat langkahnya dan segera menuju mobil yang ia parkir tadi.

Hana pun masuk kedalam mobil.

"Kamu harus ngerti batasan mu dan juga jaga sikapmu, Hana. Kelakuan mu tadi akan memperburuk situasi." ucap Manager Kim sambil menggoyangkan setir mobil.

Hana sibuk dengan gadget nya dan tak acuh akan ucapan Manager Kim.

"Bagaimana kalau mereka mengambil fotomu tadi dengan cara duduk mu yang seperti itu? Lalu menyebarkannya ke publik. Lalu dirimu akan dihujat netizen.. dan...."

"Bagaimana mungkin? Mereka itu polisi, tidak mungkin polisi melakukan hal jijik seperti itu. Lagipula aku udah kenal lama dengan salah satu dari mereka." jelas Hana yang memotong omongan Manager Kim.

Terjadilah perdebatan saling beradu mulut didalam mobil itu.

Biasanya Hana hanya dengerin apa yang Manager Kim katakan. Tapi karna akhir-akhir ini Hana jadi tidak percaya pada Manager Kim, ia jadi sering menjawab apa yang Manager Kim katakan. Lebih tepatnya Hana jadi tidak suka dan merasa kesal ketika melihat wajah Manager Kim.

"Bisa saja salah satu dari mereka menaruh dendam padamu atau membencimu kemudian menjatuhkanmu dengan memfoto hal buruk tentangmu dan menyebarkan" ucapnya.

"Seperti yang pernah kamu lakukan dulu?" tanya Hana dengan alisnya yang ikut naik sambil menatap Manager Kim.

"Apa maksudmu?"

"Ahhhh...!!! Kim Bae Hyeon!!!! Awass didepan! Putarr kemudii mu!!" Hana menjerit saat ia sadari setir mobilnya membelok ke arah kiri dan hampir menabrak pengemudi lain.

Manager Kim pun dengan cepat mengerem mobilnya.

"Apa yang kamu pikirkan, Manager Kim?" tanya Hana dengan tampang yang mencurigai sesuatu. "Sepertinya kamu jadi tidak fokus mengendarinya. Apa dirimu baik-baik saja? Apa kata-kataku tadi ada yang menyinggungmu? Atau ada kata-kata yang terdengar benar di telingamu?" tanya nya lagi.

"Berhentilah bicara formal padaku, nona." Manager Kim mengubah topiknya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi pucat pasi.

"Ok. Baiklah. Padahal ku pikir, seharusnya aku menggunakan bahasa formal saat bicara dengan yang lebih tua." tutur Hana.

Mereka pun sampai di rumah Hana.

Manager Kim memberikan beberapa file yang berisi  instruksi tentang pekerjaan apa saja yang akan Hana lakukan besok selama sehari penuh.

"Sudah saya siapkan makananmu.." ucap Manager Kim sambil menunjuk ke arah meja makan, Hana menoleh sedikit lalu kembali sibuk dengan kegiatannya. "Mulai sekarang akan saya siapkan makan malam mu sebelum saya balik." sambungnya lagi.

Hana menoleh melihat Manager Kim, "kenapa tiba-tiba? Loe tidak bermaksud meracuniku kan?" tanya Hana.

"Hana? Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan? Ada apa denganmu hari ini?"

"Mm, akan ku makan makanannya nanti. Ku ingin istirahat sebentar. Jangan lupa tutup pintunya saat loe balik, Manager Kim."

_____________

Semoga suka❣️
Follow aku ya☺️
Share ke teman-teman
Jangan lupa tinggalkan jejak votemu~

THE TRUTH BEHIND DEATH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang