Chapter 3

1K 90 18
                                    

⭐️ ⭐️ ⭐️ ⭐️
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ok, baik hari ini cukup." Xiao Zhan melepaskan pelukannya.

Wang Yibo hanya mendecih.

Xiao Zhan mendekatkan wajahnya pada telinga Yibo dan berbisik. "Aku akan meminta lebih nanti dan kalau sudah saatnya."

"Mesum." Wang Yibo mendorong Xiao Zhan. Sebenarnya tidak terlalu keras, bakhan hampir tidak berasa oleh Xiao Zhan tapi ya ngalah saja lah kan Xiao Zhan lebih tua.

"Yibo, aku lupa menanyakan ini. Aku akan tidur dimana nanti?" Tanya Xiao Zhan yang baru saja akan keluar dari kamar Yibo.

"Di sofa." Jawab Yibo.

"Hm? Kenapa? Kenapa aku tidak bisa bareng Yibo-ku yang imut ini hm?"

"Karena mesum, dan aku tidak suka."

"Aduh galaknya didiku ini,,"

"Jangan panggil aku dengan panggilan menjijikan itu."

"Benar juga,, karena kau kan bukan didiku tapi didinya Wang ZhuoCheng, kau itu istriku."

"Apa kau bilang barusan?!"

Baru saja Yibo akan main nonjok Xiao Zhan tetapi terhenti karena Xiao Zhan mengatakan sesuatu.

"Hei, istriku yang manis, ingat untuk memperlakukanku dengan baik. Aku bisa melaporkannya pada gegemu kalau kau main nonjok loh,," sukses membuat Yibo berpikir dua kali untuk menonjok Xiao Zhan dan akhirnya tidak jadi menonjoknya sementara Xiao Zhan tersenyum menang.

"Sialan kau main ngancam."

"Bagaimana lagi, kalau tidak main ngancem nanti istriku malah nonjok beneran kan?"

"Terserah."

Baru saja Yibo akan berjalan ke luar kamar menuju dapur,,

"Aku tidur dengan Yibo-ku yang imut ini saja ya?"

"Hah?? Cari tempat tidurmu sendiri, jangan denganku." Tanpa mempedulikan Xiao Zhan, Yibo pergi begitu saja.

'Imutnya,, apa Yibo tau mau bagaimana pun dia tidak memperbolehkanku tidur dengannya tetap aku akan tidur dengannya,,' Batin Xiao Zhan lalu sedikit terkekeh dan menyusul Yibo.

.
⭐️
.

"Yibo? Kau masak apa?" Xiao Zhan duduk di meja makan sambil menatap Yibo yang membelakanginya karena sedang memasak.

"Kau punya mata." Jawab Yibo.

Xiao Zhan bangkit dari duduknya dan mendekati Wang Yibo dari belakang dan memeluk pinggangnya, ya, lagi.

"Menjauh aku sedang memasak."

"Yibo, kau benar-benar istri yang sempurna untukku ya?"

"Kata siapa aku akan menjadi istrimu?"

"Kataku."

"Tidak akan, Tidak mau, Tidak sudi menjadi istrimu."

"Nanti juga mau kok."

"Tidak akan."

"Lihat saja, nanti kau akan jatuh cinta dengan pria yang sangat tampan yang sedang memelukmu sekarang."

"Terserah."

Setelah semua percakapan yang 'tidak berguna' itu, akhirnya Yibo mencubut tangan Xiao Zhan yang memeluk pinggangnya karena,
Sungguh dia benar-benar mengganggu acara masaknya.

"Yibo-ku sayang jangan main cubit dong." Ucap Xiao Zhan lalu meniup bagian yang Yibo cubit.

"Ganggu." Ucap Yibo datar dan singkat, Xiao Zhan yang tidak ingin dapat cubitan lagi akhirnya menyerah dan emmilih duduk di kursi yang tadi semoat ia duduki dan hanya menunggu sambil melihat Yibo yang memasak.

Setelah beberapa menit, makanan siap, Yibo hanya memasak yang mudah saja. Ia tidak terlalu berpengalaman dalam memasak, paling masak nasi goreng lah, apa lah gitu.

"Yibo memang bisa memasak ya, walau hanya memasak yang mudah saja." Puji Xiao Zhan tapi di saat bersamaan mengejek sambil melihat makanan yang Yibo buat.

"Itu pujian atau ejekan?"

"Keduanya."

"Akan aku anggap ejekan."

"Jangan, makanan buatanmu sudah membuatku ingin mati karena di buatkan oleh istriku tercinta."

"..."

"Nanti besok pagi aku yang memasak sarapan ya?"

"Terserah, aku tidak peduli sama sekali asal kau tidak menghancurkan dapurnya serta alat dan bahan yang ada di sana."

"Aku tidak akan melakukannya, kau terlalu mengatur."

"Kau kekanakan."

"Asal Yibo tau ya, aku ini bisa saja serius dan memasang wajah datar dan memberikan tatapan tajam. Tapi karena aku sedang bersama Yibo-ku tercinta aku akan ada di dalam mode kekanakan saat bersamamu."

"Kau memangnya robot?"

"Tidak, aku bukan robot, tapi suamimu di masa depan."

"Menjijikan."

.
⭐️
.

Memang tidak jelas pembicaraan mereka, jadi lewat saja. Tidak penting.

"Kau yang mencuci piring." Ucap Yibo allu bangkit dari duduknya.

"Kenapa aku?" Tanya Xiao Zhan.

"Aku sudah memasak." Jawab Yibo.

"Baiklah, tapia ku tidur denganmu ya?" Wang Yibo tidak menjawab saat Xiao Zhan mengatakan itu lalu Xiao Zhan membatin. 'Apa ada yang salah dengan pendengarannya ya? Aku jadi khawatir sedikit."

Xiao Zhan tentunya memutuskan untuk tidur di kamar "cinta pertamanya" dengan "cinta pertamanya" tetapi ia lakukan saat Yibo sudah tertidur nyenyak dan menjelajahi alam mimpi.

Xiao Zhan masuk ke kamar Yibo saat sekitar jam 10 malam. Setelah mendengar dengkuran halus Yibo, Xiao Zhan tersenyum dan mendekati kasur Yibo. Untung Yibo sudah tertidur dengan nyenyak, kalau tidak nyawa Xiao Zhan bisa dia hajar habis-habissan saat mengetahui ada yang mendekatinya dan jadilah malam Xiao Zhan yang tidak nyaman.

Xiao Zhan naik ke kasur Yibo dan mengambil ruang di sebelahnya sebelum akhirnya tertidur dengan memeluk pinggang Yibo.

.
.
.
.
.
⭐️ TBC
Ehem,, aku agak ragu mau buat adegan naena haha dan membuat mereka pisah sementara juga belum ada ide nanti aku mau nanya nanya temen Yang pikirannya sama absurdnya denganku
.
.
See ya'll jangan lupa votenya  \(*'*)⭐️ ⭐️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why love me? [ZhanYi ff] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang