Prolog

31 2 1
                                    

Assalamualaikum, aku balik lagi dengan akun baru dan cerita baru. Sejujurnya sedih banget akun yang ulfazahwani Lupa kata sandi😥. Tapi tetap semangat gak boleh nyerah yakan!

Oke!

Happy reading

***

"Assalamualaikum, Nayaaaaaa." Jerit seorang laki-laki dari balik pagar. Belum pun ia melangkahkan kakinya melewati pagar, tetapi ia lebih dulu menjerit.

Laki-laki itu segera masuk dan duduk di teras rumah Naya.

"Kebiasaan kamu loh, Raka. Udah sarapan belum?." Tanya Bunda Naya.

Raka tersenyum sejenak, Bundanya Naya memang selalu perhatian pada dirinya. Bahkan sudah menganggap dirinya seperti anak sendiri.

"Ntaran aja deh, Bun. Di kantin sekolah."

CK!

Bunda Naya berdecak.

"Kamu tuh ya, yaudah sebentar. Biar Bunda bawakan bekal aja untuk kalian." Bunda segera masuk untuk mempersiapkan bekal.

Tak lama Naya keluar sudah rapih dengan hijab dan sepatu yang sudah terpasang dikakinya. Dilihatnya Raka sedang duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Ia tak perduli dengan Raka yang terus memandangnya. Ia malah asyik membenahi hijabnya di kaca jendela depan rumahnya.

"Nay, pr matematika kamu udah selesai?."

"Udah dong, kamu aja kali yang malas. Pasti belum selesai kan?." Tebak Naya.

Dan benar, Raka belum mengerjakan pr-nya.

"Kamu sih, semalem pake acara ngambek. Kan aku jadi gak ngerjain pr." Loh-loh kok malah nyalahin Naya?

"Kok aku yang disalahin, kamu tuh yang salah. Udah di bilangi juga jangan dekat-dekat sama aku pas di sekolah. Kamu nya ngeyel terus sih." Kesal Naya.

"Nam.." ucapan Raka terputus karena melihat ayah Naya yang baru keluar, berpapasan juga dengan Bunda yang membawa sebuah rantang kecil yang sudah diisi dengan makanan.

"Ribut terus kalian, dari dulu gak berubah-ubah. Sekalinya jauh aja langsung rindu." Skak ayah Naya.

Memang sejak kecil mereka sudah berteman bahkan hingga sekarang. Mereka memang sudah berteman dekat, bahkan sangat dekat. Namun Naya selalu menjaga batasan-batasan yang memang harus di jaga sebagai seorang muslimah.

"Udah cepetan berangkat, nanti keburu telat." Tegur Bunda, sembari memberi rantang pada Naya. "Nanti kamu bagi dua sama Raka bekalnya ya, Naya."

"Iya, Bun." Jawab Naya sekenanya.

Lalu mereka langsung berpamitan pada kedua orang tua Naya. Lalu berangkat sekolah menaiki angkot.

****
TBC

Jangan lupa vote dan komen.
Jangan lupa baca Alquran.
Jazakillah Khairan

Ig: ulfazhwn

Kuala Simpang, 09 September 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEY YOU! (FRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang