" Cinta dan Sayang itu hal yang berbeda,dan aku tidak bisa membedakan kedua hal itu" - Jingga
Pov Jingga :
Aku berdiri di depan pintu masuk kantor dengan hujan deras yang terus mengguyur kantorku. Ku periksa isi totebagku dan ternyata aku lupa membawa payung.
" Haduh aku lupa bawa payung lagi,padahal udah aku siapkan di atas meja masih saja kelupaan hftttt..."
Hampir 10 menit aku menunggu redanya hujan tetapi hujan masih saja belum reda,lalu bagaimana aku pulang?semua orang sudah pulang termaksud Stella dan Dinipun sudah pulang dari awal,hari ini aku lembur karena ada beberapa project yang terhambat karena musibah yang kualami kemarin.
" 5 menit lagi pasti angkutan umum arah rumahku sudah tidak ada,apa aku terobos saja ya? Apa aku naik online car atau taxi saja ? tapi...aku takut atau minta jemput Bima...ahhh jangan aku lagi kesel sama dia " semua kecemasan dalam diri aku luapkan dengan bertanya-tanya.
" Baiklah..." tanpa pikir panjang aku akan menerobos hujan,dan ketika aku hendak menerobos hujan. Seseorang menarik bahuku...
" Kamu mau masuk angin ? "
Aku gugup seketika,Erick sekarang berada di hadapanku dengan status dia atasanku bukan sebagai Erick yang pertama aku kenal.
" Kamu gak liat hujan semakin deras " ucapnya dengan menatap mataku.
" Tapi...aku harus pulang dan angkutan umum ke arah rumahku hanya tinggal 5 menit lagi "
" Mengapa tidak pesan onlinecar saja ? " tanyanya dengan suara yang sedikit keras agar aku terdengar.
" Aku takut pak kalau malam seperti ini" jawabku dengan kerasnya.
" Baiklah nanti pulang saya yang antar"
" Iya pak? Maaf saya tidak dengar" tanyaku dengan suara yang kencang.
Hujan deras membuat suara dia tidak terdengar olehku begitu jelas.
" Nanti pulang saya yang antar saja..." ucapnya dengan keras.
Aku berpikir ingin menolak tetapi sudah jam segini pasti angkutan umum sudah tidak ada arah kerumahku.Minta jemput mama,kasian mama kalau jemput aku. " Bagaimana ini ? ".
" Sudahlah jangan menolak,nanti jika sudah reda saya antar sampai rumah. Sudah malam juga tidak baik untuk mu. Daripada berdiri di sini kita tunggu di dalam saja pegal kaki nih..." ucapnya dengan tersenyum.
Senyumannya begitu manis akupun sedikit tersipu ketika dia tersenyum kepadaku.
" Baiklah " kataku.
Pak Erick membukakan pintu masuk untukku dan kita menunggu hujan reda di sofa dimana Stella dan Dini menungguku ketika pagi hari.
Aku masih merasa canggung di dekat dia,akupun merasa tidak menyangka jika dia adalah atasanku.
" Bagaimana kabarmu?sudah lama kita tak bertemu "
" Baik kok pak " kataku dengan senyum nyengir.
" Isshhh...jangan panggil bapak keliatan tuanya hahahahaha "
" Lalu aku harus panggil apa?kan anda atasan saya " ucapku dengan bingung.
" Panggil nama saja Erick,kan kita sudah tidak di lingkungan kerja "
Erick? terasa tak enak memanggil namanya,dia atasanku dan bawahan harus hormat kepada atasannya walau kita sudah tak berada di lingkungan kerja.
" Sudahlah tak usah sungkan,kalau sama aku kalem aja "
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
RomanceDilarang copas 🖐 Follow yukk sebelum baca 😊 Yukk vote dan comment supaya aku semangat uploadnya... 😊 Jingga mengejar arah dimana copet itu berlari dan ketika dia mengikuti arah copet itu sebuah truck cukup besar menabraknya dari arah kanan Jingga...