11

582 71 9
                                    


.
.
.

Dentingan sendok yang beradu dengan piring menjadi saksi keheningan di ruang makan malam ini, jelas. Siapa yang berani mengeluarkan suara dimeja makan selain prilly, kini justru suasana kembali Hening seperti biasa.
Membuat syarief melirik mereka satu persatu, kalau tidak ada prilly sih Syarief sudah pasti tidak bisa bercanda lagi.

"Ekhm.. Nanti sore kita bakal kedatangan tamu, kalian siap-siap di rumah, gak enak kalo ada tamu tapi anak mommy gak pernah ada"ucap reci sedikit judes

Membuat mereka menghele nafasnya.
"Ali kayaknya gak bisa mom, soalnya Ali ada meeting"

"Gpp"jawab reci cepat

"Gak ngajak kamu juga!"sinis reci membuat semua terkejut sedang Ali hanya menghela nafasnya.

Sudah ia tebak mommy nya pasti akan merajuk seperti ini.
Ia berdiri.
"Ali berangkat, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

🏢🏢

Diperjalanannya Ali terus memikirkan banyak Hal.
Sampai akhirnya ia melihat sebuah motor dari kejauhan, matanya menyipit, lalu saat sudah dekat, baru lah ia sadar.
Itu Alex.
Apa yang membuat Alex akhirnya memilih pulang? Batin ali bertanya-tanya
Namun ia memilih melanjutkan perjalanannya.

Saat membuka pintu Alex langsung berjalan menghampiri Reci.
"Mommy"seru Alex memeluk reci erat

Reci tersenyum.

🏢🏢

Ceklek
Ali cukup terkejut melihat Austin yang memasuki ruangannya.
"Biasa aja kali liatnya anjim!"ucap austin melempar sesuatu kearah Ali membuatnya mendengus.

"Sorry buat kemarrn"ucap Ali lebih dulu

Austin mengangguk-anggukan kepalanya
"Gw juga minta maaf"

Hening.
Mereka terdiam dengan fikirannya masing-masing.

Austin melirik ke arah ali
"Ya tapi bukan berarti gw bakal ngerestuin Lo ya sama adek gw!"ucapnya

Ali mengamankan matanya dengan menatap kearah lain.
"Siapa juga yang mau dengan adikmu"ucapnya

"Woahh gua bilanginn neh ke orangnya"

"JANGAN!"jawab ali cepat sesudahnya dalam hati ia mengutuk mulutnya sendiri

"Pfttt whahahaha... Dasarr gengsiann,udah ah gw cuma mau ngomong itu, Bayy!"

Sejam kepergian Austin datang seorang wanita, wanita yang waktu itu ia khilafi.
Ali membuang wajahnya jijik melihat wanita itu tersenyum kerahnya.

"Alii.. Nanti anterinn aku pulangg yahh"rengeknya manja terdengar menjijikan

"Pergilah maura!"

"Ihhh alii, please..Aku mesti ke rumah sakit nanti, ibu aku sakit"

Ali mengangkat alisnya lalu menghela nafasnya.

'Saya tau permainan kamu!'batin ali

Ia pun mengangguk.

Hari kini sudah menjelang sore tak terasa padahal rasanya baru saja tadi siang ia dipaksa-paksa oleh maura membuatnya bekerja lebih lagi.

PRINCESS LUGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang