24/07/18

6 1 0
                                    

Pukul sembilan pagi pipiku memerah

Diolog kita mencapai batasnya

Aku masih terdiam

Sorakan kawananku seakan ledekan

Kita hanya berhadapan

Tidak bergeming

Ramai terasa sunyi

Lalu, kau tersenyum

Mengubah keramaian menjadi kericuhan

Setujukah mereka antara aku dan dia?

Setujukah semesta atas pertemuan kita?

Entah, Aku seperti orang bodoh

mengharapkan dalam kesendirian

walau hatiku berdesir

semoga saja rasa kita sama

POKONYA TITIK!Where stories live. Discover now