28/09/18

6 1 0
                                    

Biarkan rasa ini berhembus seperti udara

mau bagaimana?

sudah terlanjur senyumku kau ambil

sudah terlanjur pikiranku kau curi

sudah terlanjur wajahmu tebayang dalam sukma ku

tepat pada anak tangga yang kelima

kau mengucapkan selamat pagi

dengan membawa benda berlensa ditanganmu

kau mengambil potret ku tanpa izin

lalu pergi tanpa sempatku kejar

orang- orang bilang, kau itu dambaan

bahkan tanpa mereka berkata itu

aku sudah meng- iya-kannya sejak awal

beberapa jam kemudian,

 aku pergi ke ruangan berwarna putih

penuh dengan meja- meja dan kursi

tentu saja, ruang sidang pleno telah tertata

proyektor dinyalakan

ku melihat sosok wanita

Ada pada cahaya yang dipantulkan proyektor

Buram dimataku

Kawananku berteriak, mereka bersorak menyebut namaku

Aku mendekati layarnya

Tenyata itu potretku yang dicuri tadi pagi

bersamaan dengan senyumku yang ia curi pula


POKONYA TITIK!Where stories live. Discover now