Pencet 🌟sebelum membaca!!
Happy reading all!!💙****
Mentari telah menyilaukan sinar nya.
Kicauan burung saling sahut menyahut menyambut dunia.Kringg!
Gadis cantik yang masih bergelung di balik selimut nya nampak tak terganggu oleh bunyi alarm.
Hingga gedoran pintu yang begitu keras mirip seperti tukang kredit nagih hutang.
"ZHURAA!! UDAH SIANG NAK YAAMPUN!! KAMU GAK MAU SEKOLAH HAH?!" teriak seseorang dibalik pintu.
"Iya mah iyaa." ucapnya sembari mendudukan diri ditepian kasur.
"Limabelas menit lagi belum ada di meja makan,album bts kamu mamah SITA." ancam seseorang yang tadi dipanggil mamah.
"Sadis." gumam gadis tersebut lalu berjalan gontai guna membersihkan diri.
Sepuluh menit ia sudah rapih dengan balutan seragam SMA Gemintang Sakti.
Berjalan kearah cermin lalu memoleskan bedak bayi diwajah putih bersih nya. Juga memoleskan sedikit lipbalm di bibir tipis nya agar tak terlihat terlalu pucat.
Dirasa cukup,ia segera menyambar tas nya yang tergeletak manis di meja belajar tak lupa membawa benda persegi panjang sejuta umat yang telah ia isi daya semalam.
Setelahnya ia bergegas keluar kamar menuju meja makan yang ia yakini kursi nya sudah terisi oleh anggota keluarga nya (-)dirinya.
****
"Lama banget lo,lumutan kita disini." ucap seorang gadis yang nampak nya lebih tua satu tahun darinya.
"Kenapa? Gak suka?" tanyanya sewot setelah mendudukan bokong nya di salah satu kursi makan.
Namun gadis yang diajak berbicara itu hanya melirik sekilas kepada sang adik. Namanya Queensya Zhyra Adhibah.
"Kebiasaan." gumam nya kesal.
Azhura Zyran Adhibah. Seorang gadis yang tadi dibangunkan secara tidak elit oleh sang mamah. Juga gadis yang pagi pagi sudah dibuat kesal oleh kakak perempuannya.
"Udah,yuk sarapan dulu." lerai sang papah lembut. Reino Lerano Adhibah.
"Tau,kesiangan tau rasa." ucap sang mamah melirik dua anak nya malas.
Lidya Winanda Adhibah. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tanpa kerutan penuaan diwajah nya.
Kemudian sarapan pagi dimulai dengan tenang,sesekali terdengar percakapan hangat keluarga di pagi hari.
"Queen,kamu kan sudah kelas duabelas. Sudah tentukan mau lanjut kemana nak?" tanya sang papah pada anak sulung nya dengan intonasi kelewat lembut. Memang papahable banget wkwk.
"Mau nya sih harvard." jawabnya santai.
"Yakin lo?" tanya Zhura terdengar meremehkan.
"Kan baru rencana bodoh." ucap Queen santai namun pedas membuat Zhura berdecih.
"Queen,ucapannya!" tegur sang mamah.
"Hm." gumam nya membuat sang mamah mendengkus malas.
"Kenapa ga ngambil disini aja?" tanya sang papah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU AZHURA untuk ADZHYRO
Teen FictionIni adalah cerita tentang seorang gadis yang begitu menyukai warna kuning. Gadis cerewet yang tidak bisa diam. Namun semenjak kedatangan seorang lelaki tampan bak dewa yunani ver manusia kedalam hidupnya,warna kuning menjadi objek kedua bagi hal yan...