Bab 2 (nge Date?)

7 0 0
                                    

"Sebenernya kita mau kemana?"

Itu bukan sekedar pertanyaan lebih tepatnya sebuah introgasi, ya, gue harus introgasi dia dulu sebelum mobil ini melaju dan membawa gue ketempat yg gue gak tau,

Meskipun gue gak pernah ngedate tapi gue tau ini bukan ngedate biasa, mana ada orang ngedate suruh pake kebaya?
kan gue curiga jangan-jangan gue mau di seret ke KUA.

"Lo pasti lagi rencanain sesuatu kan?"

"Maksudnya?"
Ia mengangkat sebelah alis, tampang sempurna yg biasa di pasang orang bingung. Tapi gue yakin itu hanya kedok yg kebetulan di pasang di wajah tampan jadi seolah bener aja liatnya.

"lo pasti bersekongkol kan sama mereka buat nyuruh gue kawin paksa?"

Gue memicingkan mata, menatapnya curiga. Tapi bukannya jawab dia malah balas menatap lekat gue pas di mata.
mau adu mata sama gue ni ceritanya?

"Ngapain liat-li"
#DEG
Suara gue tercekat saat dia mencondongkan tubuhnya,
#CEKKLEK
Sedetik jantung gue serasa berhenti berdetak sebelum malah berdetak gak karuan di atas batas normal, tubuh gue meremang begitu merasakan hembusan nafasnya.

mau ngapain ni orang? mau nyium gue?
Duuuh ni masih depan rumah kalo bunda liat gimana?

#Tak!

"Auw!" jidat gue

"Otak lo kebanyakan drama" gue tersentak baru sadar, sejak kapan gue pake sabuk pengaman

"Sakit tau gak!.."

"..Ish Kekerasan ni namanya,"

Gue ambil smartphone kesayangan gue dan

#Cekkerek
Tuh kan bener jidat gue merah.

"Sebagai barang bukti, gue aduin ke nyokap blm nikah aja udah KDRT!"

Bukannya takut dengan ancaman gue, dia malah kerkekeh sambil geleng-geleng kepala.
Yeh situ lucu?

"Tapi tar kasi gue makan lo ya,"

"Hem.."

"Emang kita mau kemana sih? Penasaran ni gue.."

"Bawel banget si tar juga tau!"

"Gue wajib tau! kalo gue mati penasaran gimana?"

"Tar gue kubur"

Gue langsung melotot kaget dengan ucapannya yg terkesan dingin tanpa mengandung nada bercanda. Dan selama sejaman merayap di jalan raya gue hanya diam duduk manis di tempat tanpa banyak bicara.

Sampai

mobil yg gue tumpangi ini memasuki kawasan hotel bintang lima yang pernah gue liat di tv karna tragedi bom bunuh diri.

Adit  keluar dari mobil lebih dulu sebelum berjalan memutar dan membukakan gue pintu.

Aih totweet amat si dia..
gue jadi berasa majikan.

"pelan-pelan jalannya bisa kali ya.."

ucap gue sengaja untuk menyindir pria yang kini mengaitkan tangan kirinya ke tangan kanan gue..

'ini sih bukan gandeng tapi nyeret!!'

dia seolah gak perduli dan terus melangkah dengan kecepatan yang sama,
Mengabaikan gue yang kerepotan menyingkap gaun kebaya

dia seolah gak perduli dan terus melangkah dengan kecepatan yang sama,Mengabaikan gue yang kerepotan menyingkap gaun kebaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let's (not) Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang