"Hyung ada apa?" Tanya Jimin menghampiri mereka.
Satu persatu member yang lain berkumpul disana.
"Serigala sudah turun untuk mencari mangsa." Gumam Jin. "Apa itu?"
"Aku tidak tahu hyung, tadi aku menemukannya di depan pintu, dekat sandalku saat mau keluar."
"Apa sasaeng yang melakukan ini?" Tanya Yoongi.
"Entahlah, bisa jadi begitu." Jawab Namjoon. "Tapi bukankah ini pertama kali untuk kita setelah kita pindah dorm?"
Member yang lain terlihat bingung, Jimin dan Hoseok bahkan terkesan sedikit ketakutan setelah mendengar perkataan Namjoon, dan Yoongi melihatnya
"Bagaimana kalau kita tanya saja penjaga keamanan?" Usul Taehyung.
"Sudahlah, mungkin hanya orang iseng. Jangan terlalu dianggap serius." Kata Yoongi pada akhirnya. Dia tidak mau membuat situasi menjadi tidak enak karena suatu surat yang bisa jadi hanya orang usil yang melakukannya. Jika itu sasaeng maka hal itu mudah untuk dibereskan.
Jimin yang terlihat cemas angkat bicara. "Bukankah kemarin lampu di dorm ini meledak? Terus sekarang ada surat seperti ini. Tidakah ini aneh?"
Namjoon menganggukan kepalanya, setengah setuju dengan Jimin. "Jika kita menghubungkan kejadian kemarin dengan sekarang memang masuk akal. Tapi itu belum tentu saja benar, ini hanya selembar tulisan ambigu. Benar ada kemungkinan ini pekerjaan sasaeng, dan kita sudah sering menghadapi sasaeng. Ingat bahwa mereka sering mengirimkan barang-barang aneh? Atau selalu mengikuti kita di bandara?"
"Ah aku ingat dulu kita pernah dapat pakaian dalam wanita dan itu sangat menjijikan." Ucap Taehyung.
Namjoon menunjuk Taehyung, seakan-akan mengatakan 'tepat sekali'. "Jika hal seperti ini datang lagi pada kita. Maka kita harus memberitahu Sejin hyung. Untuk saat ini lebih baik biarkan saja dulu, kita sudah sering menghadapi hal seperti ini. Jadi kuharap jangan terlalu diambil pusing." Tuturnya kemudian.
"Mungkin saja maksud dari tulisan itu dia siap untuk mengejar calon suaminya." Kini kata Jin.
Hoseok terkejut. "Apa? Bagaimana kau bisa berpikiran seperti itu?"
"Aduh, bukannya itu sudah jelas dari tulisannya saja?"
"Jadi kau mengibaratkan kita ini sebagai mangsa dari sasaeng itu, hyung?" Tanya Jungkook.
"Tepat sekali. Dari tulisannya memang terdengar sangat barbar, tapi juga seperti dalam cerita dongeng." Jelas Jin.
"Sudahlah, kita lebih baik bersiap sebelum manager datang. Aku akan memberitahu juga kalau kita ingin makan diluar."
Setelah Namjoon berkata seperti itu, mereka pada akhirnya menyiapkan diri untuk pergi ke gedung Bighit.
***
Bodoh! Harusnya kalian langsung laporkan saja.
Begitulah pikir Yura setelah menonton acara reality BTS di dorm mereka. Tapi mau bagaimanapun pekerjaanya masih banyak. Dia harus berburu bangsa disana dan disini. Mau mereka memperketat pengamananya atau tidak. Hari ini saja dia harus mencari seseorang untuk menjadi pesuruh.
Kakinya dia letakan di meja sehingga badannya tersender dengan sempurna pada kursi itu. Sedangkan jari-jari dari kedua tangannya saling bertautan di atas perutnya. Dia menatap atap putih tempat tinggal sementaranya itu. Kira-kira siapa orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan selanjutnya? Pikirnya.
Beberapa saat dia hanya terdiam, dari layar komputernya terdengar suara para member BTS yang terdengar sibuk menyiapkan diri. Atap yang putih bersih setelah dilihat lebih seksama lagi ternyata tidak sebersih itu. Matanya menangkap ada jaring laba-laba di sudut ruangan. Dia sedikit tersenyum sinis, bahkan di lingkungan elit seperti ini saja masih ada celah. Mereka melewatkan serangga dan kotoran itu rupanya. Sedetik kemudian dia akhirnya memiliki gambaran seorang yang tepat untuk melakukan pekerjaanya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow of Kill
ActionRentetan kejadian mengerikan itu datang satu persatu ke BTS, Kpop Idol yang sedang naik daun di kancah Internasional. Hubungan hangat antara ketujuh orang itu sebentar lagi akan usai. Ada satu titik balik yang dapat merubah keadaan, dan itu bergantu...