6

1 0 0
                                    

Sky Watcher melihat ke langit tempat Sky Walker berlari di sana. Tetap indah, langit bagaikan panggung penyempurna kehadirannya.

Lalu Sky Watcher pun berniat untuk meminta pada Tuhan agar memberikannya sebuah sayap sehingga dia dapat terbang ke atas sana dan berlari bersama Sky Walker.

Namun, kepedihan menghantamnya saat dia melihat sayap Sky Walker berubah menjadi hitam pekat.

Sayap itu membuat lari Sky Walker menjadi tidak seindah biasanya sebab sayap itu meninggalkan kegelapan di belakang kibasan sayapnya, begitu kontras dengan birunya langit.

Meskipun begitu, kibasan sayap hitam itu begitu kuat sehingga deru angin dan suaranya dapat sampai ke tempat Sky Watcher saat dia berada dekat tepat di bawah Sky Walker.

Sky walker terlihat menderita dengan sayap barunya itu sehingga membuat Sky Watcher bertanya-tanya dalam hati, apa gerangan yang telah menimpa Sky Walker?

Akan tetapi, dalam ketidaktahuannya itu dia menjadi semakin menderita karena karena melihat kesengsaraan Sky Walker.

Tiba-tiba saja dia tersadar sudah berapa dalam dia terjatuh pada Sky Walker, penderitaan Sky Walker kini sudah mejadi penderitaannya juga.

Maka dia pun membatalkan niatnya untuk meminta sayap pada Tuhan, melainkan dia menggantinya dengan meminta Tuhan agar membutakan matanya saja agar dia tidak lagi melihat penderitaan Sky Walker.

Tuhan mendengar permintaannya.

Namun sebelum mengabulkan permintaanya Tuhan bertanya pada Sky Watcher apakah dia yakin akan hal itu, sebab permohonan itu takkan bisa dicabut atau diubah lagi nantinya.

Mendengar pertanyaan Tuhan, Sky Watcher melihat lagi ke arah Sky Walker yang sedang menderita itu, dan diapun menjawab dengan penuh keyakinan.

"Aku tak bisa menahan perasaan ini. Ini sungguh menyiksaku."

Maka Tuhan pun mengabulkan permintaannya.

Langit Tengah MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang