OO4. ; gadis tujuh belas bersama semestanya

79 11 0
                                    

"Kalau kata orang yang bernama Rajendra semesta itu adil sama semua rasa, benar atau nggak sih?"

Menurut kalian gimana?

Gadis dengan rambut se leher itu bergumam sembari mendudukkan diri di halaman rumahnya juga menatap awan di langit jingga kota Yogyakarta. Pandangnya tak lagi menerka namun pikirnya sedang terbuka.

Bodoh sekali mengapa ia mau terpengaruh dengan kalimat yang jarang masuk akalnya itu.

Kalau saja semesta benar-benar adil pasti sekarang gadis berasma lora itu sudah bahagia bukan?

Sembari menikmati langit sore, di tangan gadis itu memegang sebuah kotak kecil. Tak lain dan tak salah pemberian dari lelaki berparas bule itu.

Hatinya resah harus kah membuka atau lebih baik disimpan saja.

Haruskah dia membukanya?

Rumput melambai diterpa angin sore yang sejuk. Beberapa menit terlalui gadis itu tetap enggan untuk membuka kotak itu. Padahal tinggal membuka saja.

Setelah cukup bergulat dengan pikirnya tangannya terulur untuk mulai membuka kotak itu. Disambut dengan sepotong kertas dengan beberapa coretan tinta.

Teruntuk Alora Jerga Nagaswari,

Dengan sepenggal kata berbekal rasa, tanpa terkata namun bisa dirasa. Isinya memang enggak terlalu bagus sih, tapi semoga suka. Jangan lupa dipakai ya!
Gelang itu sepasang, satunya ada di saya. Yaudah cuma mau nulis itu aja.

Dari Rajen yang paling ganteng di bumi Yogyakarta.

Tangan lora terulur mengambil gelang itu dan dipakainya. Pandangnya jatuh pada dua huruf yang terukir di gelang itu R.A .

Bibirnya tertarik ke atas tapi sesaat kembali seperti semula. Sorot mata yang awalnya berbinar kini mulai memudar. Rasa sesak datang menyambar. Dibarengi dengan kenyataan hambar.

Jari lora bergerak pelan, mengusap benda yang berada pada lengan kirinya.

"Semesta, kalau memang dirinya tak memiliki rasa lebih untuk saya. Tolong buat hati saya lebih tegar untuk bisa membuatnya memiliki rasa lebih itu."

Gumam lora pada semesta yang tak kunjung mendengarnya.

Langit jingga mulai berangsur hilang, diganti dengan langit gelap malam. Alora pun meninggalkan halaman dan bergegas ke kamarnya.

Bagaimana?Sudah siap bermain rasabersama rajen dan lora?Tentunya dengan tujuh perasa lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana?
Sudah siap bermain rasa
bersama rajen dan lora?
Tentunya dengan tujuh perasa lainnya.

© cupchill // 2O2O

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARADE RASA ; mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang