Musim gugur dimana dedaunan mulai berubah warna menjadi coklat dan mulai berguguran memenuhi jalan.
Terlihat sesosok pemuda bersurai hitam tengah serius berlatih pedang melawan adik kembarnya di halaman rumah sedangkan jarak beberapa meter dari mereka berlatih terlihat seorang pria bersama istrinya tengah mengamati pertarungan sengit itu dengan serius.
Pertarungan itu pun di usaikan dengan sang adik yang berhasil menodongkan pedang kayunya kearah kakaknya yang jatuh terduduk.
"Cukup sampai disitu!"
Tsukasa sontak berteriak kegirangan karena lagi-lagi mengalahkan kakaknya dan berlari mendekati orang tuanya menunggu untuk di puji seperti biasa.
"Seperti biasa, permainan pedang Tsukasa selalu lihai kerja bagus!"Puji Ayah mengelus kepala Tsukasa lembut dan Tsukasa tersenyum kegirangan mendengar pujian Ayahnya.
"Dan Amane.."
Amane memalingkan wajahnya lalu mendengus sebal karna lagi-lagi kalah menghadapi adik kembarnya, pria itu berjalan menyentil kening Amane lalu terkekeh.
"Kau ini terlalu menahan dirimu, kau hanya takut melukai Tsukasa kan?"
Amane mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk dengan wajah sedikit memerah.
Tsukasa yang mendengar hal itu langsung memeluk Amane erat.
"Ts-Tsukasa?"
"Amane tidak perlu menahan diri tahu! Sudah kuduga aku bukan lawan yang sepadan untuk Amane"Ucap Tsukasa dengan mata berkaca-kaca, Amane menghela nafas lalu tersenyum.
"Bukan begitu, justru Tsukasa adalah lawan yang hebat buatku dan jangan pasang wajah seperti itu dasar"Hibur Amane, setelah beberapa nasihat dari Ayah, mereka pun menyudahi latihan.
Amane pun berpamitan untuk keluar seperti biasa tanpa mengatakan jika dia akan menemui gadis pujaannya itu lagi.
Setelah mengikatkan kudanya pada salah satu pohon, Amane pun mendekati Nene yang sedang duduk di tepi sungai sambil memainkan Shamisen seperti biasanya.
Amane tersenyum, baru saja melihat paras gadis itu dari jauh jantungnya sudah berdegup tak karuan dan kedua pipinya memanas padahal sekarang musim gugur seharusnya udara dingin tidak akan membuat pipinya memanas.
"Yo Yashiro!"
Gadis itu berhenti memainkan Shamisen nya lalu tersenyum.
"Okaeri Amane-kun, bagaimana latihanmu?"Tanya gadis itu meletakkan Shamisen nya disampingnya dan Amane pun duduk di samping gadis itu sambil menghela nafas lega.
"Seperti biasa aku kalah dengan Tsukasa soal berpedang" Keluh Amane, Nene tertawa kecil.
"Amane-kun terlalu lembut pada Tsukasa-kun, sesekali kau juga harus tegas padanya"
"Aku tidak bisa tahu! aku tidak tega melihat Tsukasa kesakitan apalagi menangis ah sudahlah"
"Tapi Tsukasa-kun merasa tidak dihargai karna Amane-kun selalu menahan diri tahu"
Amane menghela nafas.
"Tapi tetap saja aku tidak tega melukai Tsukasa apapun alasannya"Gerutu Amane mengerucutkan bibirnya, Nene tertawa kecil lalu menggenggam tangan Amane.
"Amane-kun memang pemuda yang baik ya~!"Ucap Nene dengan wajah sedikit merona bagai musim gugur dan tersenyum.
Dengan senyum yang sanggup membuat Amane jatuh cinta bahkan pada pandangan pertama.
Amane tersenyum menggenggam tangan Nene erat, genggaman tangan gadis ini selalu menyalurkan kehangatan yang memenuhi tiap sudut rongga hatinya dan Amane bahkan tidak bisa mendeskripsikan perasaan nyaman ini.
Amane balas tersenyum mengatakan "Arigatou" seperti biasanya, gejolak perasaan menyakitkan ini menghantam hatinya secara tiba-tiba.
Amane ingat, gadis itu sudah bilang untuk jangan jatuh cinta padanya.
Menyakitkan memang ketika janjinya menampar Amane untuk tidak mencintai gadis ini.
Di dunia ini ada beberapa hal yang tidak bisa kita paksa menetap keberadaannya.
Seperti Yashiro Nene yang tidak bisa Yugi Amane paksa menetap selamanya disisinya.
Dia hanya hadir, bernaung di hatinya, tanpa menjelaskan apa dan kenapa dia melarang Amane jatuh cinta padanya.
Membiarkan perasaan Yugi Amane tertahan bahkan sebelum bibirnya sempat mengutarakannya.
君に触れて
優しくされてから
Sejak aku menyentuhmu
dan merasakan kebaikanmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise|| JSHK
Fanfiction其処でお別れ ᴅɪ ꜱɪɴɪʟᴀʜ ᴋɪᴛᴀ ᴍᴇɴɢᴜᴄᴀᴘᴋᴀɴ ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴛɪɴɢɢᴀʟ Harusnya Yugi Amane hanya perlu bersyukur sudah bertemu dengan gadis itu, tapi ternyata hatinya terlalu rakus untuk memiliki gadis itu sepenuhnya. Song Fanfict 🎶 Shiki Oriori Ni Tayutaite - After T...