❄️𝔼𝕤𝕙𝕒𝕛𝕠𝕣𝕚❄️

215 27 55
                                    

Perpisahan?

Amane hanya akan menelan bulat-bulat perasaannya mengingat semua kenangannya bersama gadis bermanik magenta yang sudah di kenalnya selama nyaris setahun ini.

Tiap kali mengingat perjanjian mereka, rasanya Amane ingin mati saja.

Dan siang itu di tengah rerumputan hutan yang memutih, Amane menangkap sosok gadis yang tengah tertidur pulas sambil duduk bersandar pada pohon.

Mengabaikan fakta bahwa sekarang musim dingin dan gadis itu hanya membalut tubuhnya dengan Yukatanya, Amane tersenyum menghembuskan uap dari mulutnya lalu berjongkok di dekat gadis itu dan mencubit pipi gadis itu agar terbangun.

"Ya-shi-ro aku datang~!"

Gadis itu menggerung beberapa kali dan begitu tahu siapa yang mengusik tidur siangnya pun dia mendengus sambil menggembungkan kedua pipinya.

"Mou Amane-kun! Aku baru saja tertidur"Gerutu gadis itu masih dengan pipinya yang menggembung membuat Amane tertawa memainkan pipi gadis itu gemas.

"Gomen, habisnya kau itu menggemaskan sekali Yashiro~"

Pipi yang gadis itu gembungkan memerah namun bibirnya masih mengerucutkan karna sebal sudah di bangunkan dari tidur siangnya.

"U-Urusai!"

Pemuda itu memeluk Nene gemas, walau masih kesal namun tetap saja pelukan pemuda itu selalu terlalu nyaman untuk dilepaskan jadi Nene membiarkan pemuda itu tetap memeluknya.

"Um Amane-kun?"

"Ya?"

Gadis itu terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengutarakan keinginananya walau dengan suara lirih.

"Ada yang ingin kukatakan di akhir musim dingin nanti"

"Hm? Kenapa harus menunggu akhir musim dingin? Kenapa tidak sekarang saja?"

Nene tertawa hambar.

"A-Aku belum siap"Sahut gadis itu lirih, Amane mengerutkan alisnya namun kemudian tersenyum memegang kedua pipi gadis itu lembut.

"Baiklah, aku tidak akan memaksa"Ucap Amane lembut, Nene tersenyum matanya sedikit berkaca-kaca namun sebisa mungkin Nene menahan air matanya.

"Dan kalau saat itu tiba, aku ingin Amane-kun mengabulkan permintaanku apapun itu"

Amane terdiam beberapa saat dan sekali lagi semua pertanyaan Amane akhirnya hanya tertahan di hatinya tanpa sempat terlontar pada gadis itu.

"Baiklah, apapun itu aku janji akan mengabulkannya sebisaku"

Nene tersenyum lalu mencium pipi pemuda itu sekilas, mencetak rona merah muda di kedua pipi pemuda dan pipinya sendiri.

"Ya-Yashiro?!"

"Hehe, arigatou Amane-kun sudah berjanji padaku~".

❄️❄️❄️

Waktu bergulir begitu cepat dan tak terasa tibalah hari yang di janjikan oleh Nene, dengan sedikit ragu Amane menyeret langkahnya menuju hutan dimana gadis itu berada.

Anehnya, begitu sampai disana Amane langsung di sambut dengan pemandangan musim semi dimana bunga-bunga mulai bermekaran dan berjatuhan menghias jalanan yang di pijak oleh Amane padahal tadi Amane masih yakin langit menjatuhkan kepingan saljunya.

Lelah dengan apa yang terjadi, Amane tetap memaksa kakinya melangkah menuju tempat Nene mengabaikan keanehan yang terjadi di hutan tersebut.

Our Promise|| JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang