CHALLANGE 16

2 0 0
                                    

#Challange16
Genre :  Horror Thriller
Penulis : Ijah

Ditengah kebisingan dan keramaian kota, klakson-klakson kendaraan yang saling bersahutan membelah jalanan yang cukup padat kala itu. Langit sore yang mulai mengabu, udara dingin yang terasa menusuk kulit, tetesan air  yang jatuh dari langit yang semakin lama semakin bertambah deras. Menandakan hujan turun dengan begitu anggunnya membasahi aspal kota yang kering dan berpolusi, membuat aroma khas yang menyengat hidung tetapi menenangkan.

Dengan sebuah payung kecil, seorang gadis tampak berlarian dibawah guyuran hujan yang turun saat itu. Jalanan yang awalnya ramai kendaraan yang berlalu lalang, seketika menjadi sepi dan hanya terdengar suara hujan teras yang jatuh membasahi bumi. Gadis itu mempercepat langkahnya agar ia sampai di rumah tepat waktu. Namun, saat sampai di sebuah zebra cross yang menuju jalan rumahnya, gadis itu baru menyadari bahwa tidak jauh dari tempatnya berjalan tampak seorang wanita paruh baya yang saat itu menggunakan payung berwarna merah tengah berjalan membelakanginya. Gadis itu mengucapkan syukur di dalam hati karena ternyata masih ada orang yang dapat dia temui ditengah hujan lebat seperti ini. Dia berpikir setidaknya dia tidak sendirian di jalanan itu. Tanpa pikir panjang gadis itu pun berlari menyusul wanita dan berniat mengajaknya mengobrol. Saat sudah sampai di sebelah wanita paruh baya itu, gadis itu berusaha berinteraksi dengan wanita itu dengan cara menepuk pundak kanannya.
"Permisi bu, apa ibu juga akan pulang ke rumah?" gadis itu tersenyum simpul saat menyapa wanita paruh baya itu. Namun setelah beberapa menit tidak ada jawaban dari pertanyaan gadis itu. Gadis itu pun memakluminya, mungkin karena hujan deras wanita itu tidak mendengar suaranya, ia pun berniat untuk memanggilnya sekali lagi.

"Bu" panggilnya sekali lagi. Akhirnya payung merah yang sedari tadi menutupi sebagian kanan wanita itu pun terbuka. Dan betapa terkejutnya gadis itu ketika mendapati wajah yang membusuk dengan darah yang bercecer dimana-mana. Sontak gadis itu pun mempercepat langkahnya meninggalkan wanita paruh baya yang sekarang sedang menatapnya tajam. Ketika dirasa sudah jauh dan ia tidak di ikuti, ia pun memberanikan diri untuk menengok ke belakang, dan wanita paruh baya berpayung merah itu sudah tidak ada di tempatnya berdiri tadi.

Rachel Avanne Denara, yang akrab dipanggil Nara oleh keluarganya dan teman-teman dekatnya. Gadis berwajah manis berlesung pipi ini mempunyai kemampuan tidak biasa yang jarang dimiliki oleh orang lain. Dapat melihat sesuatu hal gaib yang belum tentu orang lain dapat melihatnya. Kelebihan yang sudah ia miliki sejak lahir, yang baru disadarinya ketika ia berumur 10 tahun. Saat ibu dan ayahnya masih hidup ia sering bercerita tentang hal-hal gaib yang dilihatnya. Orang tuanya pun sangat membatasi Nara untuk pergi bermain di luar rumah karena kemampuan yang dimilikinya.  Nara pun menjadi jarang melihat mahluk-mahluk gaib saat itu, dan mulai merasa tenang. Namun, saat ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan, Nara yang hanya tinggal dengan kakak laki-lakinya kembali dapat melihat mahluk-mahluk gaib yang dulu sering ia temui. Bahkan tingkat kemampuannya sekarang lebih besar dari saat ia masih kecil dulu. Mahluk-mahluk gaib itu pun tak jarang dapat disentuh oleh Nara, berkomunikasi, bahkan tak jarang Nara dapat melihat masa lalu mahluk-mahluk gaib itu hanya dengan menyentuhnya.

Setelah sesampainya Nara di rumah, ia disambut oleh kakak iparnya yang sedang duduk di ruang tamu saat itu.

"Kamu baru pulang Nara. Kakak sangat mengkhawatirkanmu" kakak ipar Nara yang bernama Nadia itupun segera menghampiri Nara yang tengah melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak dekat pintu.

"Ah iya kak, diluar hujan deras. Aku jadi pulang telat, maaf sudah membuat kak Nadia khawatir"

"Yasudah, lebih baik sekarang kamu mandi dan ganti baju, kakak akan menyiapkan makanan untuk makan malam kita" senyum manis yang selalu terpancar di bibir Nadia menandakan bahwa ia sangat menyayangi adik iparnya itu.

Quotes And Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang