uprak

2 0 0
                                    

Judul : Dead or Death

Langit mengabu, suara petir menyambar, pertanda hujan akan segera turun. Angin bertiup dengan tidak santai, menggoyahkan dedaunan serta pohon-pohon tinggi disana.

Desiran angin yang bertiup menerbangkan rambut panjang berwarna cokelat karamel milik seorang gadis yang saat ini tengah berlari-lari dengan sebuah tas kecil di genggamannya. Kepalanya mendongak menatap langit. Netra hazelnya menyorot langit dengan perasaan gusar yang tercetak jelas pada ekspresi wajah yang ia tunjukkan.

Hoodie berwarna maroon dilengkapi dengan tudung kepala terlihat sangat kontras dengan kulit pucatnya.
Dengan langkah pasti ia buru-buru melangkahkan kakinya menuju sebuah apartemen miliknya. Apartemen yang tidak jauh dari pusat kota Paris saat itu.

Sesampainya di lobi apartemen miliknya, gadis itu buru-buru menuju lift yang berada di ujung ruang tunggu. Ia menekan- nekan tombol lift yang masih belum bisa terbuka.

"Kenapa lama sekali sih" gerutunya saat melihat angka yang berada di atas tombol lift itu tengah menunjukan angka 5. Ia memutuskan untuk membuka ponsel ber-case Hello Kitty miliknya. Sambil menunggu pintu lift terbuka ia berniat membuka akun instagram miliknya. Mata hazelnya menyorot begitu banyak notifikasi like dan commen di akun instagram miliknya. Beberapa komentar pujian dari para pengguna aplikasi yang menjadi salah satu aplikasi favorit netizen kebanyakan yang ia dapatkan setiap harinya. Senyum yang terpahat di wajahnya yang manis sangat sinkron dengan suasana hatinya saat ini, karena melihat banyak orang yang menyukai foto dirinya yang baru beberapa jam ia upload tadi

Tingg..

Bunyi lift yang sedari tadi ia tunggu pun sudah terdengar jelas di telinganya. Ia segera memasukan HP-nya di saku hoodie maroon yang dipakainya.

Saat pintu lift terbuka, didapatinya seorang laki-laki yang menggunakan pakaian serba hitam yang saat itu baru akan keluar lift, pria dengan perawakkan tinggi dengan badan yang agak sedikit kurus menatapnya dengan tatapan tajam, lalu kemudian pria itu berlalu menjauhinya.

Gadis itu tidak mau ambil pusing karena ditatap seperti itu oleh seorang pria, mungkin saja pria itu salah satu fansnya pikirnya.

Ia melangkah menuju lift yang sedari tadi ditunggunya lalu kemudian menekan tombol ber angka 4 yang dimana terdapat apartemen kesayangannya di lantai itu.

Knop pintu apartemen bernomer 7 itu terbuka, gadis itu segera memasuki apartemennya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa empuk berwarna mocca miliknya.

"Hari yang melelahkan, fyuh" gerutu gadis itu sambil sesekali menscrool layar HP-nya yang sedari tadi ia genggam.

Pandangannya tertuju pada sebuah meja yang terletak di pojok sofa miliknya. Sebuah buket bunga lily putih teronggok disana dengan sebuah kertas kecil di sebelah buket itu.

Karena penasaran ia segera mendekati meja itu. Mengambil buket bunga itu dan membaca secarik kertas yang rupanya terdapat sebait tulisan. Di kertas itu tertulis.

Halo, Athalana Devara.
Pasti sekarang kau bingung dari mana buket bunga lily ini berasal.
Aku adalah salah satu penggemar beratmu.
Aku tau segalanya tentang dirimu.
Mungkin kau tidak kenal aku.
Tapi aku sangat mengenalmu.
Sangat sangat mengenalmu.

PZF SZMBZ NRORPPF
SRWFK ZGZF NZGR

Tertanda

You're fanatic fans

Atha semakin bingung membaca surat itu, bagaimana surat dan bunga itu ada di dalam apartemennya, padahal ia selalu mengunci apartemennya dengan baik ketika ia sedang pergi keluar atau pemotretan.

Quotes And Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang