Devi berusaha sebisa mungkin bersikap biasa saja dan seolah olah tak pernah mengenal Dipa sebelumnya, berbanding terbalik dengan dipa yang selalu mencari cari cara agar bisa bicara berdua dengan devi. seperti sekarang ini contohnya, Dipa memaksa devi ikut dengannya dengan berbagai alasan mengandalkan jabatannya sebagai panitia ospek.
Mau tak mau devi menurut saja saat dipa menarik tangannya untuk memisahkan diri dari segerombolan maba lainnya.Disinilah mereka berdua sekarang di tempat yang sepi, lebih tepatnya di belakang aula yang jaraknya cukup jauh dari lapangan tadi.
Sungguh gadis itu sangat muak sekarang ini, bagai mana tidak ? Dipa meminta penjelasan tentang mengapa selama ini ia pergi tanpa alasan seolah olah dialah yang salah disini.
Ingin sekali rasanya ia berteriak sekencang kencangnya di hadapan lelaki satu ini "siapa yang pergi tanpa alasan?".
Sayangnya Devi enggan memperpanjang semuanya, toh percuma saja berbicara, semuanya sudah berlalu. Terlebih Devi bukanlah orang yang suka ber basa basi.Devi tersentak ketika Dipa mencekal pergelangan tangannya saat ia hendak bergegas untuk pergi.
"Apa susahnya jawab pertanyaan ku ?"
Laki laki ini memang manusia yang keras kepala, dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Semuanya sudah berakhir dan kamu adalah penyebabnya jadi jangan temui aku lagi!"
Ujar Devi dengan penekanan dalam setiap katanya dan kemudian menarik paksa tangannya yang dicekal oleh dipa lalu berlari menjauh dari laki laki itu.Dipa sedang berada di kamar kosnya, sebenarnya kosan Dipa lebih layak di bilang sebuah apartemen, kos kosan yang berada di kawasan elit daerah Nusa dua dengan luas yang lumayan seperti ukuran apartemen bahkan kamarnya terletak pada lantai 7 gedung itu.
Dipa memang berasal dari keluarga yang sukses.Ayahnya merupakan direktur dari salah satu perusahaan ternama di Indonesia, begitu juga dengan ibunya yang memiliki usaha butik dengan cabang dimana mana.
Sedari tadi dipa selalu terbayang bayang akan perkataan Devi saat di kampus tadi "semuanya sudah berakhir dan kamu adalah penyebabnya" tadinya ia selalu berfikir jika Devi sengaja meninggalkannya, namun setelah mendengar perkataan devi tadi ia jadi berfikir bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi tanpa ia ketahui.
Seingatnya terakhir kali mereka bertemu dulu saat devi mengajaknya makan malam bersama di cafe dekat kos kosannya sewaktu masih tinggal di Jakarta
Di lain sisi devi juga tengah berada di kamar kosnya, kos sederhana di daerah Jimbaran yang hanya berfasilitaskan kamar mandi dalam dan kasur lantai.
Devi tengah memikirkan bagaimana bisa dipa kembali muncul dalam kehidupannya setelah hampir 3 tahun mereka tak bertemu.
waktu itu ia sengaja pindah sekolah untuk menjauhi dipa.Dipa memang bukan pacar pertamanya tapi Dipa adalah cinta pertamanya. Dan tak semudah itu untuk move on darinya.
Pernah beberapa kali ia mencoba melupakan lelaki itu dengan menjalin hubungan bersama laki laki lain, namun tetap saja hasilnya nihil. Nama lelaki itu seolah enggan untuk pergi dari hatinya.Semakin ia memaksa semakin sakit yang dirasa.
Jadilah ia membiarkan saja perasaannya mengalir seperti air yang perlahan menguap seiring berjalannya waktu.
Tapi hari ini ia tak yakin jika perasaannya akan menguap setelah kehadiran lelaki itu di kampus tadi.
Jujur saja ada rasa rindu ketika bertemu dengan lelaki itu, walau rasa kecewanya lebih mendominasi.Aaargh Devi pusing sendiri memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini.
ia sadar betul bahwa ia tak akan bisa terus terusan menghindar dari dipa.Next?
Hope you enjoy it 🥰😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Yours (On Going)
RomanceDipa : "ini alasan kamu ngilang?" Devi : "Lo yang selingkuh dan Lo nuduh gue?" Hope you enjoy it guys 😘😘😘