SY part 7

11 3 0
                                    

Devi sudah menyelesaikan tugasnya. Setelah selesai mendirikan tenda, ketua panitia mengkoordinasi untuk berbagi tugas. Ada yang bertugas mencari kayu bakar, mengambil air dan pekerjaan lainnya.

Devi melihat Dipa tengah duduk di depan tenda, wajahnya terlihat lelah. mungkin karna seharian tadi lelaki itu begitu sibuk.

Ia teringat pada kertas yang dititipkan Mondy untuk diberikan pada dipa saat mereka tak sengaja bertemu tadi.
Sepertinya kertas itu berisi rundown acara percampingan mereka.

Devi hendak menghampiri Dipa yang tengah duduk.
Tapi entah kenapa lelaki itu seperti menghindar darinya, pasalnya setelah tak sengaja matanya menangkap sosok Devi yang ingin mendekat ia malah pergi dari posisi sebelumnya dan malah menghampiri dinda yang kebetulan lewat tak jauh darinya dan terlihat kesulitan membawa beberapa kayu bakar di tangannya.

"Din sini gue bantuin"

Dipa mengambil beberapa kayu bakar di tangan dinda yang hampir saja jatuh.

Entah kenapa Devi mendadak kesal sendiri melihat itu.

"Sebenarnya aku bisa sendiri pa, but thanks"
Ujar gadis itu sambil tersenyum memamerkan gigi gingsulnya.
Dinda ini gadis Bali asli jadi wajar saja jika dia ber aku kamu pada semua teman temannya.
Berbeda dengan Devi, Dipa dan mondy yang anak rantauan.

Sejujurnya dinda sudah lama suka pada dipa, hanya saja ia tak pernah berani mendekati lelaki itu secara terang terangan.
Baginya tak sepantasnya seorang perempuan yang mengejar ngejar lelaki. Oleh karna itu ia hanya bisa memendam perasaannya dan berharap kalau suatu saat dipa akan membalasnya.
Tapi harapannya sepertinya sia sia.
Dipa tak pernah memperhatikannya.
Telebih ia sadar bahwa sejak hari pertama ospek Dipa tak pernah berhenti memperhatikan devi.

Namun hari ini dinda merasa punya harapan baru lagi terhadap dipa mengingat bagaimana lelaki itu memperlakukannya dari sore tadi.
Setelah tadi Dipa membatunya membawa kayu bakar kini dipa terlihat lebih perhatian padanya dengan memberikan jaketnya kala melihat gadis itu kedinginan.
Dinda bahagia sekali hari ini, sangat bahagia.

Di lain sisi lain, devi yang tak sengaja melihat Dipa dan Dinda tengah berduaan jadi panas dingin sendiri.

Dasar buaya darat!. Nggak bisa liat yang bening dikit langsung dipepet.

Moodnya sudah benar benar berantakan hari ini.

Gadis itu berlari menuju tendanya dan bergegas untuk tidur, sudah tak berniat lagi untuk ikut acara selanjutnya.
Padahal tadi dia semangat sekali untuk ikut acara api unggun malam ini.




Baru saja devi memejamkan matanya. Seseorang memanggil manggil namanya di depan tenda.

Dengan berat hati Devi keluar dari tenda dan mendapati mondy tengah berdiri disana dengan cengiran manisnya.
Laki laki itu memang akan selalu terlihat ganteng dalam keadaan apapun. Apalagi saat dia tersenyum, ada lesung pipinya.
Tidak heran para kaum hawa banyak yang mengaguminya.

"Udah mau tidur aja vi? Nggak mau ikut acara api unggun nya ?"

Mondy sedikit heran melihat penampilan devi yang acak acakan.

Gadis itu diam sejenak memikirkan kedekatan antara Dipa dan Dinda. pertanyaan mondy tadi mengingatkannya akan hal itu.

"Mon, gue butuh temen curhat. Lo bisa ?"

Tanya Devi yang tentu saja di iyakan oleh lelaki itu.
Setelahnya Devi menceritakan tentang bagaimana sebenarnya hubungannya dengan dipa dulu, bagaimana lelaki itu mengkhianatinya, dan bagaimana ia kesal saat melihat Dipa bersama dengan dinda tadi.

"Itu tandanya Lo masih cinta sama dia Vi"

Apa apaan Mondy asal menyimpulkannya seperti itu.

Walau sebenarnya itu benar, tetap saja Devi kesal. Entah kesal dengan dipa atau Dinda atau mungkin Mondy sekarang. 
Ah tidak, lebih tepatnya ia kesal pada dirinya sendiri yang susah move on.




Next?
Hope you enjoy it 🥰😘😘

Still Yours (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang