Kopi

12 2 11
                                    

Sore itu aku duduk sendiri

Menikmati kopi

Yang barusan saja kubeli


Kuberdiam diri merenung

Menelaah relung

Tak terasa raut muka ku murung


Dia yang dulu selalu ada

Ternyata sebatas 'menumpang'

Dia yang dulu selalu menemani

Meninggalkan perih dan pedih


Pahit kembali terasa

Sampai-sampai ku tak tahu

Berasal darimanakah pahit itu?

Benarkah kopi pemicuku

Atau rasa yang masih membekas di kalbu?



👉🏼Special thanks to my dearest best friend, Gladys Febiantara, who has helped me to find the inspiration👈🏼

Dan terima kasih untuk kalian semua yang masih membaca karya saya sampai saat ini

Saya minta maaf kalau saya tidak bisa mengerjakan karya saya dan mengupload nya dengan cepat. Saya harap kalian bersabar dan mengerti. Terima kasih banyak, nantikan update selanjutnya yaa. See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The PoemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang