1

12 3 1
                                    

Jangan lupa Vote gaesss💜

Terik matahari telah menyinari wajah
seorang gadis yang masih belia.
ya dialah Mutiara Chavika Putri, yang biasa dipanggil Ara.
Ara adalah putri dari seorang CEO ternama di Asia. Ayahnya memang seorang CEO, yang tak lantas ia dipandang sebagai keluarga mapan dikota nya.
Tapi tidak dengan Ara, yang merasa bosan dipandang seperti itu ia mau dipandang seperti layaknya teman - temannya yang lain, bukan dipandang bahwa ia Konglomerat, yang tak jarang teman - temannya hanya memanfaatkannya.

"Kak bangun Udah pagi lho.."
suara lembut bunda Yanti- bunda Ara.
Sambil menggeser gorden kamar Ara yang nampak Elegan.
"Iya Bun, lima menit lagi "
dengan mata yang masih terpejam dan gerakan badannya yang menggeliat.
" Sayang.. ini udah jam 6 , kan Bunda udah bilang kalo sudah sholat subuh gak boleh tidur lagi"..
sambil.menepuk- nepuk bahu Ara.
"Ara masih ngantuk bun..." dengan khas suara bangun tidur.
" Udah Bunda siapin Ayam kecap kesukaan kamu lho.."
Seketika Ara duduk dan membelalakkan matanya.
"Wahhhh iya bund enak tuh.." dengan menelan air salivanya .
"Yuk cepet turun.." Bunda melambai ke Arah tangga.
"Okayy.. " suara Ara yang tiba - tiba menjadi ceria.
Setelah bunda Yanti menutup pintu, Ara yang tak sabar segera mandi dan bersiap - siap untuk ke sekolah.

" Morning....." Ara yang baru turun dari kamarnya menghampiri Yudi -Ayah Ara dan Bunda Yanti.

"Morning sayang.." ucap Ayah dan Bunda bersamaan dan tersenyum melihat Ara yang memperlihatkan senyum manisnya.
" Bun, bunda masak Ayam Kecap ada apa nih.. kok tumben biasanya bunda sibuk sama Kerjaan bunda?" .
Memang Bunda Yanti Adalah Wanita Karir yang meneruskan Usaha kelapa sawit milik Kakek Ara yaitu Ahmad Bagaskoro, yang telah pensiun.
Bunda Yanti Hanya tersenyum pada Ara , yang menambah kecurigaan Ara yang membuat Ara mengerutkan dahinya.
"Udah sayang makan dulu nanti kalo Udah makan baru kami cerita"
dengan lembut Ayah Yudi menghentikan Ara yang terus penasaran.

Hening yang tercipta.
Hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.

" Nah Ara udah selesai.."  dengan menyeruput air putih yang telah ia tuang kedalam gelas.
Binar mata Ara yang sudah tidak sabar mendengar cerita dari Ayah dan Bundanya.
"Ayah dan Bunda sudah memutuskan kalo Bunda akan pindah ke Kalimantan untuk mengurus Bisnis Bundamu disana, Ara juga akan ikut Bunda, pindah kesana dan bersekolah disana".
Ara yang lantas membulatkan bola mata dan tak terima apa yang Ayahnya Ucapkan . " Ayah bercanda kan sama Ara enggak mungkin Ara pindah yah.. Ara kan Udah kelas 2 dan sedikit lagi Ara juga lulus SMA??".
Bunda Yanti pergi ke samping Ara dan mengelus pucuk kepala Ara yang ditutupi Oleh Hijab berwarna Abu tersebut.
"Ara..sayangnya Bunda, Bunda sebenarnya juga gak mau Ara pindah sekolah, tapi Bunda juga Khawatir sering meninggalkan Ara sendiri dan itu pun cuma ditemani Bi Yayuk sama Mang Atang dirumah" dengan kesabaran Bunda Yanti membujuk Ara yang memeluk Bundanya.
" Tapi.. gimana sama Ayah??"
" Nantii. kalo Ara kangen Ayah gimana gimana bun.." dengan rengekkan Khasnya Ara memohon Agar tetap tinggal disini bersama Ayahnya.
"Nanti Ayah akan sering memberi kabar Ayah terus.. kalo Ayah libur nanti Ayah ajak Ara liburan" dengan senyum mengembang Ayah membujuk Ara.
" Beneran yah..??"
" Iya .."
" Okay Ara setuju."
Bunda dan Ayah hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala dan tersenyu melihat putri semata wayangnya itu.
Meskipun sudah besar Ara tetap dianggap putri kecil yang mereka sangat sayangi.

*Sudah dua hari semenjak diputuskannya bahwa Ara dan Bunda akan pindah ke Kalimantan. Ara jadi tidak sabar ingin melihat bagaimana Pulau Kalimantan yang terkenal masih banyak pepohonan yang rimbun dan Asrinya dedaunan dan tak kalah Angin yang menyejukkan.

ddrt ddrt..
Suara Handphone Ara membangunkan Ara dari lamunannya.
"Hati hati ya ra semoga selamat sampai tujuan.."
Terlihat sebuah pesan dari pacar Ara yang tak lain adalah Ari .
Sebenarnya Ara berat meninggalkan Ari, tapi tetap saja ia tak bisa menolak keinginan Orang tuanya.
dan dengan terpaksa jauh dari Ari.

"hufftt.. " dengan hembusan kasar dia memasukkan handphone nya kedalam tas.
Ara duduk di kursi tunggu VVIP karna hari ini ia berada dibandara ini dengan Bundanya untuk terbang ke Kalimantan.
"Kenapa nak? capek ya? apa Ara pengen sesuatu?"mengelus pucuk kepala Ara.
"enggak bun Ara cuman masih berat buat ninggalin Malang.." dengan mengerucutkan bibirnya Ara memeluk Bundanya.
"gak rela apa gak mau ninggalin Ari??" dengan nada menggoda.
"ihh bunda .. " tak terasa pipi Ara memerah. Alhasil wajah nya yang memerah seperti sedang memakai blush .
tak terasa kini saatnya pesawat mereka yang akan terbang.
Panas yang menyengat membuat Ara terbirit birit dengan membawa kopernya dan disusul Bunda Yanti dibelakangnya.
Dan pada akhirnya mereka sampai di Bandara Sepinggan Balikpapan.
dan sudah ada mobil hitam yang menunggu kedatangan mereka.
" Bund mana mobil yang akan jemput kita bund?" menoleh kekanan dan kekiri yang banyak sekali mobil berlalu lalalng dan terparkir diluar Bandara.
"yang itu sayang yuk kita kesana" dengan berjalan menghampiri mobil.

"Pak Surya kita jalan sekarang ya pak" Ucap Bunda
yang Hanya diangguki oleh supir tersebut setelah memasukkan koper milik Ara dan Bunda.

#Ara Pov
Setelah Aku masuk kedalam mobil aku menyandarkan kepalaku di kasur yang terdapat dimobil.ya mobil ino dilengkapi fasilitas kasur yang nyaman dibelakangnya.
tanpa kusadari aku tertidur.
Bunda hanya duduk dan menyalakan laptop yang aku tau pasti itu urusan bisnis Bunda.
Aku terbangun karna bunda tiba tiba memanggilku dan menyuruhku makan. karena sedari tadi pagi aku belum makan sama sekali.
" Ara.. kamu gak lapar nak? " bunda bertanya padaku karna bunda khawatir jika sampai magh ku kambuh.
" iya bun Ara makan sebentar lagi"
sambil membenarkan posisi duduk ku.
" itu tadi Pak Surya beliin makanan buat kita nanti Ara makan ya.." sambil menengokku dibelakang.
"Iya bun" aku hanya lemas seperti tak ada selera untuk makan .

#Ara Pov Off

Tak lama sampai lah mereka di Rumah bergaya klasik yang bernuansa modern.

"Bun kita udah sampai?"
"Iya sayang ini rumah yang akan kita tempati selama kita disini"
tunggu tunggu selama??
tunggu tunggu berarti gak lama donk tinggal disini.
ya karna Bunda nya tak jarang harus keluar kota jadi mungkin Ara yang akan menetap disini.

TBC

Terima kasih sebelumnya Udah baca cerita aku jangan lupa vote dan Follow author ya...💜

Maaf kalo ada yg typo
Saranghaee💜

Stuck with You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang