Pengingat!
Cerita ini berisi konten supranatural, horor, kematian karakter utama, umpatan kebencian, dan menyebutkan penggambaran implisit (darah, luka fisik, dan kecelakaan lalu lintas).
Bagi yang kurang nyaman dengan hal-hal tersebut, dimohon untuk tidak melanjutkan.
***
"Halo."
Gadis berambut panjang yang agak ikal di bagian bawahnya mendadak menyapa. Tubuhnya dibalut seragam Sekolah Menengah Pertama. Ia berlagak mengerling dengan wajah dibuat semanis mungkin agar menarik perhatian.
"Ck, sombong." Kali ini ia mendengkus sembari mendekatkan wajah. Aksi jahilnya kembali. Sembari meniup telinga sang target, ia mencibir, "Kudoakan lubang hidungmu hilang satu."
"Diam!" Yoongi menutup kasar buku bacaan yang tebalnya bukan main. Suaranya meninggi. Kesal. Ia menatap sengit sosok gadis di samping yang kini tengah menahan tawa.
"Jangan berisik."
Mendapat sahutan ketus dari seseorang yang duduk tidak jauh darinya membuat Yoongi menoleh. Beberapa orang terang-terangan menunjukkan ekspresi tidak suka, seperti merutukinya yang baru saja berteriak di perpustakaan. Yoongi tersenyum kaku, sesekali menggumamkan kata maaf. Setelahnya ia melirik sembunyi-sembunyi dan berbisik, "Kumohon pergilah. Hari ini aku ada ujian."
"Pantas saja. Bisa-bisanya mengabaikanku seolah tidak terlihat." Sora melipat tangannya di dada, mendeklarasikan dirinya protes.
"Kau memang tidak terlihat." Yoongi beranjak dari kursi. Nada bicaranya melirih bersamaan sepasang netra yang meredup. Ia tersenyum kecut melihat rupa lawan bicaranya yang separuh hancur dan darah segar membasahi sebagian wajah sampai merembes ke seragam putihnya. "Dan seharusnya aku tidak melihatmu." []
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All In Your Head [MINYOON]✔
FanfictionEntah sebagai suatu keajaiban atau kesialan begitu terbangun di kamar rumah sakit dengan lilitan kasa di kepala, Yoongi mendapati ada yang salah dalam dirinya. Tatkala sosok tanpa wajah merangkak di tembok yang berhasil ditangkap penglihatannya, ia...