Chapter 4 - try

20 1 1
                                    

hai gaessss,long time no seeee,wkwkwkwkwkw jangan luoa vote yah manteman gumawoooo

selamat membaca


mas Haechan ganteng pisan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mas Haechan ganteng pisan ini


Jam sudah hampir menunjukan pukul 2 siang,Haechan bergegas menuju rumah orang tuanya sepulang dari kampus,Mark berkata bahwa Ayah mereka ingin bertemu. Perjalanan dari kampus menuju rumah orang tua Haechan memakan waktu 45 menit untuk sampai.

Haechan menyugar rambutnya lalu masuk ke dalam rumah orang tuannya, di dalam rumah itu mereka telah berkumpul,ada yang menarik atensi Haechan seorang anak perempuan yang duduk di sofa sebrang sana dengan kedua orang tua nya tapi anak itu tak menunjukan wajahnya,Haechan menghela nafas dia baru sadar ternyata Ayahnya benar menjodohkan dengan anak dari salah satu rekannya.

"Maaf terlambat" Haechan menunduk memberi hormat untuk Ayahnya

"duduklah" Jawab Ayah Haechan dengan senyum lalu melanjutkan "jadi,bagaimana pendapat Eden tentang pertunangan ini?"

Haechan menatap ayahnya tidak percaya karena langsung menuju ke inti percakapan tapi tunggu siapa tadi?,Eden?Arletta Eden?,Haechan terkejut dengan apa yang Ayahnya katakan,jadi yang dijodohkan dengan dia itu Eden. Haechan mendongak dan melihat itu benar Eden,perempuan yang banyak di gemari oleh para pria di kampusnya,Haechan dapat melihat Eden mendadak berkeringat tidak jelas,Haechan tahu Eden tidak berani menolak rencana perjodohan ini karena takut terhadap ayahnya.

"Eden setuju dengan perjodohan ini tuan Lee." jawab Ayah Eden dengan  lancar

"jadi kapan sebaiknya pertunangan di laksanakan?" tanya ayah Eden lagi tanpa memeperhatikan raut wajah anak perempuannya

Ayah Haechan tertawa,"lebih cepat lebih baik."

"Ayah,aku-"perkataan Eden terpotong oleh ucapan sang Ayahnya

"saya setuju dengan anda tuan Lee" jawab Ayah Eden dengan senyum

Disis lain karena tidak diberi waktu untuk berbicara akhirnya kesabaran Eden Habis. Eden bangkit dari sofa

"Maaf,aku tidak bisa melakukan ini."

lalu detik berikutnya Eden berbalik dan meninggalkan ruang tamu

suasana menghening setelah Eden keluar dari ruangan, ibu Eden khawatir Eden akan kebingungan mencari sopir yang tadi mengantar mereka berdua karena sopir tersebut memang tidak sedang menunggu di luar rumah

Ibu Eden hendak bangkit dari tempat duduk namun ditahan oleh Haechan

"saya saja yang mengejarnya."

M A T C H - Haechan LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang