Chapter 3 - Start

21 2 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eden masih memperhatikan Haechan yang terlihat mencoba untuk menetralkan nafasnya kembali, Eden berinisiatif untuk membersihkan keringat haechan tapi Eden bingung harus menggunakan apa,beruntungnya ternyata Haechan menyimpan sapu tangan di dalam saku jas yang di gunakan Eden sekarang .

Eden ingin membersihkan keringat Haechan tapi Haechan menahan tangan Eden "jangan terlalu peduli padaku " ucap Haechan dengan suara lirih

"harusnya kau yang jangan terlalu sok kuat" ucap Eden setengah membentak dan melanjutkan membersihkan keringat Haechan.

tuk..tuk!

Suara ketukan baru saja berbunyi menahan Eden yang sedang membersihkan keringat Haechan Dia menatap lurus kedepan dan melihat seseorang berdiri tepat di depan mobil Haechan

"Wah,Apa aku tidak salah lihat" seseorang itu berbicara dengan senyum meremehkan,lalu melanjutkan "seorang Haechan menghabiskan waktunya dengan wanita alih-alih mengikuti acara ulang tahun sahabatnya"

"Apa yang kau lakukan di sini?" Haechan bertanya dengan penekanan yang sarat akan ketidaksukaan, Eden tersentak mendengar suara haechan yang berubah,suara haechan bukan lagi suara lirih kesakitan,suaranya seperti biasa,dan Eden tebak bahwa Haechan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Haechan bertanya dengan penekanan yang sarat akan ketidaksukaan, Eden tersentak mendengar suara haechan yang berubah,suara haechan bukan lagi suara lirih kesakitan,suaranya seperti biasa,dan Eden tebak bahwa Haechan hanya pura-pura kuat di depan orang ini.

Haechan keluar dari mobil dan berdiri tidak jauh dari Eden .Tatapan mata Haechan memancarkan banyak aura permusuhan pada Felix. Rahangnya mulai mengeras,saat dia kembali teringat masa lalu yang tidak bisa Haechan lupakan. Rasa kesal kembali membakar hatinya dan hasrat menggebu untuk melayangkan satu tinjuan pada Felix

"Kau rupanya masih membenciku" Felix tersenyum sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku, Haechan masih setia dengan tatapan tidak sukannya pada felix saat felix tiba-tiba menghampiri Eden dan menatap Intens pada Eden lalu berucap

"Kuakui selera mu cukup bagus ,Lee Haechan" felix beralih menatap Haechan lalu tersenyum "haruska kita melanjutkan yang tertund-" felix belum melanjutkan kata-katanya saat satu tinjuan mendarat di pipinya

"HAECHAN!" Eden refleks berteriak saat Haechan memberikan satu tinjuan mentahnya pada Felix ,tanpa alasan yang jelas.

"Tutup mulutmu,brengsek" ucap Haechan dengan penekanan sesaat setelah meninju Felix yang saat ini tersungkur jatuh

M A T C H - Haechan LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang