Chapter 1

85 9 0
                                    

Hi Hello Readers. Aku kembali lagi dengan sedikit pembaruan ya Yeay akhirnya menyapa kalian lagi. Jadi kali ini aku mau posting Cerita baru yang di peranin sama Sehun. Aku banyak banget minta bantuan Vote dan readingnya disini, karena aku ada target untuk dua bulan kedepan publish ini sampai END. Ceritanya enteng aja, gak terlalu muluk-muluk dan semoga kalian suka ya huhu. Jangan lupa Vote dan komennya supaya aku makin rajin Upload MPH dan cerita-cerita yang lainnya. Baiklah langsung dimulai aja ya, selamat malam minggu dan selamat membaca :)





"Tidak ayah, aku tidak mau..."

"Usiamu sudah siap, lalu apa lagi yang kau tunggu?"

"Ayah yang benar saja, usiaku masih dua puluh satu tahun, aku juga masih kuliah tentu saja masih banyak yang ku tunggu..."

"Jika kau sudah menikah kau tidak perlu banyak menunggu, semua akan datang dengan sendirinya, atau minta saja pada Sehun."

"Sehun?" Sebuah nama yang tiba-tiba membuat pertengkaran tadi sedikit merenggang.

"Iya, Sehun... calon suamimu..."

Aku tidak habis pikir kenapa pagi ini terasa begitu buruk. Aku kira aku hanya bermimpi ketika ayahku tiba-tiba mengajak ku berdiskusi yang ternyata untuk membahas pernikahanku. Ya Tuhan yang benar saja. Pernikahan? Pikiranku saja bahkan belum sampai sana. Ini tidak bisa terjadi, aku masih terlalu muda untuk mengerti bagaimana itu mengurus seorang suami.

Memang dipikir menikah itu mudah. Teman-temanku yang sudah menikah lebih dulu saja lebih banyak menceritakan tentang keluhan dibanding masa-masa romantic mereka. Karena mereka sadar setelah menikah semua sifat dan perbuatan pasangannya berubah. Bahkan tidak jarang ada beberapa pasangan muda yang harus dengan terpaksa bercerai karena terlalu seringnya mereka berbeda pendapat satu sama lain, masih saling egois, dan masih banyak lainnya. Intinya aku belum siap menikah.

Hari ini hari minggu, aku memutuskan untuk pergi kerumah sahabatku untuk mencari perlindungan. Hari ini keluarga besarku akan mengadakan pertemuan dengan orangtua Sehun. Ya, itu nama pria yang ayahku bilang ingin menikahiku. Namun sebelum aku berhasil meloloskan diri untuk keluar rumah, ternyata keluarga Sehun sudah lebih dulu sampai dirumahku. Ah, kenapa hari ini aku sangat sial sekali sih.

Dan dengan terpaksa aku harus menunggu dikamarku atau aku kabur melalui jendela. Jikapun iya tapi kamarku kan berada dilantai dua.

"Aigooo Kim kau apa kabar? Lama sekali kita tidak berjumpa ya, kenapa kau masih terlihat sangat muda sekali hahaha"

"Astagaaa sudah lama juga ya hahaha" Aku memutuskan untuk turun dan berpindah dikamar bawah untuk pergi dengan cara mengendap-ngendap.

"Bagaimana keadaan Sehun? Apa ia ikut hari ini? Ia pasti sangat tampan sekali sudah bisa kutebak saat ia masih kecil, apa ia masih sama menggemaskannya?"

"Itu dia, aku sangat minta maaf sekali karena Sehun hari ini tidak bisa ikut, ia harus menemani anaknya, pertemuan kita selanjutnya aku berjanji akan membawa Sehun."

"MWO? ANAK?" monologku sendiri. Bagai tersambar petir disiang hari. Pria yang akan menikahiku bahkan sudah memiliki anak, astaga ayah yang benar saja aku menikahi seorang duda.

"Ah tidak apa, sebentar aku ambilkan minum dulu ya, anggap saja rumah ini rumah kalian haha sama seperti dulu." Ibuku berlalu meninggalkan keluarga Sehun untuk menuju kedapur inilah kesempatan emasku untuk kabur.

Dengan susah payah aku berjalan mengendap perlahan sambil mengamati sekitar, alih-alih jika tidak aman aku akan kembali masuk kedalam kamar yang tadi kutempati. Karena kebetulan keluarga Sehun duduk diruang tamu rumahku dengan posisi keduanya yang membelakangiku.

MY POSECOLD HUSBAND || On Going ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang