5.kerkel

53 10 0
                                    

Seperti biasa, Seorang gadis cantik kini tengah termenung memikirkan masalah hidupnya. Oh ayolah...siapa si yang ga punya masalah hidup?Mau ringan ataupun berat,semua itu tetap masalah bukan? Itulah yang dirasakan Joy.

Joy POV

Gimana yah rasanya bebas? Bebas dari kekangan dan belengu yang selama ini mengikatku.

Hanya itu yang kupikirkan setiap hari

Bolehkah ku menyerah?

Tapi tidak.Aku akan berusaha untuk tetap berjalan terlebih dahulu. Tetap sabar seperti apa yang kulakukan selama ini.

Sepertinya ini semua tidak akam pernah cukup yahh. Pernah ga sih? Kalian rasain apa yang kalian lakukan itu selalu salah dimata orang. Pernah gasih? Kalian rasain apa yang namanya tertekan? Atau cuma aku? Aku seorang saja kah yang merasakan semua ini? Semalang itu kah diriku?

Sudahlah,aku juga terbiasa dengan semua ini.Kupejamkan mataku berusaha untuk keluar dari masalah menyesihkan yang sedang kupikirkan ini

Hingga....

"Woiiii!NAK AYAM"Teriak beberapa orang yang berhasil mengagetkanku

Kutoleh kepalaku kesamping dan menmukan teman sekelompokku.Iya.Teman kelompokku. Jennie, Yerin, Hayoung, Sana, dan Mina

"Eh kok bisa disini?"

"Lah, tapi latihan gimana si?"Jawab Yerin yang kini dengan seenaknya duduk di sofabed yang tertata rapi di kamarku

"Emang hari ini yah?"

"Yaiya donk. Kuy langsung gas"Ujar Jennie, sahabat tersayangku

"Jadinya gimanaaa nii? Ngedance? Nyanyi? Atau dua duanya?"Tanya Sana

"Dua dua aja kali yah"Ujar Hayoung

"Eitttass aku biar bagian narator aja lah ya"uppss ini permintaanku heheeh. Bukannya gimana ni, tapi akunya gapercaya  diri kalo disuru nyanyi, suaraku hanya pas-pasan tidak seperti Wendy yang selalu handal dalam bernyanyi menembus highnote,bukan pula Rose yang memiliki suara mersu.Apalagi dance...Badanku tidak selentur Seulgi dan Lisa yang memang handal dalam urusan ngedance.

Lantas,bukankah menjadi narator itu pilihan terbaik untukku?

"Narator ndasmu! Enak aja kau bagian nyanyi aja"Ujar Mina

"Jangan ihhh narator aja hayuklah"tolakku

"Yauda ngedance kalo gitu"susul Jennie

Langsung saja kutatap Jennie. Tidak percaya dengan apa yang baru dibilangnya

Hei ayolah bukankah menari harus memiliki tubuh selentur Seulgi dan Lisa? Bukankah harus memiliki body yang bagus seperti teman temanku yang lain. Aku hanyalah Joy yang biasa,yang selalu insecure dengan apa yang kumiliki, yang tidak pernah berguna buat siapapun.

"No! Semua sudah mendapat bagian masing-masing .Harus nyanyi, dan harus dance. Lagipun, tidak ada narator naratoran"Ujar Jennie tegas

"Haizzzzzz"

"Baiklah kalau gitu pemanasan dulu yah"Ujar Hayoung

"A a a a a a a a a"satu persatu nada kuucap dengan jelas. Namun, semakin lama, semakin tinggi pula nadanya. Mengetahui kemampuanku, langsung saja ku berhenti nyanyi sebelum mempermalukan diriku sendiri.

"Lanjut Joy"Ujar Yerin

"Aku ga sanggup"Jujurku

"Haizz kita baru naik 4 nada, dan kau sudah tidak sanggup. Ckck!"

"Ck!Sudah kukatakan dari awal. Aku lebih cocok menjadi narator. Kalian saja yang tidak percaya"Bukankah memang sudah kubilang tadi? Ck!

"Heii sudahlah. Jangan seperti itu. Lagi pula kita memiliki batasan masing masing. Dan Joy memang tidak sanggup lagi, jangan memaksanya"Uwuu benarkan? Jennie yang terbaik

Mendengarnya langsung saja kupeluk Jennie yang tengah duduk disampingku

"Yayayaya aku tau, aku tau"







Setelah latihan beberapa lama, kini kamarku kembali rapi dan sepi meninggalkan diriku sendiri yang rapuh dikamar ini

Namum keheningan ini tidak berlangsung lama

































Jangan lupa Vote n commentnya
Tbc.

kreis || Joy-BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang