Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Dan akhirnya, cinderella menikah dengan pangeran.. Tamat" Seorang perempuan cantik menutup buku ceritanya, di hadapanya ada anak laki-laki yang duduk sembari menaik turunkan selimutnya.
" Ibu, apakah Cinderella itu ada?" Tanya anak laki-laki itu.
" Tidak sayang, semua ini hanya dongeng"
" Bisakah aku jadi Cinderella?" Ibunya tersenyum.
" ini sudah malam, kau harus tidur.. Selamat malam jaemin" Jaemin -Nama anak laki-laki itu, menaikan selimutnya.
" Selamat malam ibu"
Ibunya mematikan lampu kamarnya dan menutup pintunya, hanya pencahayaan dari lampu bintang yang ada di atap kamarnya.
" Pasti hidup ini semudah princess disney itu" Jaemin tersenyum lalu teridur.
- - -
" Happy birthday Jaeminn!! Happy sweet twenty!!" Ucap teman-temannya yang hari itu datang ke acara ulang tahunnya yang ke duapuluh.
" Terimakasih haechan, Renjun, Chenle!!" Jaemin memeluk ketiga seahabatnya tersebut.
" akhirnya, nana kita sudah masuk usia legal" Ucap Renjun.
" Haa, sebentar lagi aku" Ucap Chenle.
" Kau jangan cepat tumbuh lele-ya, aku ingin terus melihatmu imut seperti ini" ucap Jaemin.
" Tapi aku mau dewasa juga, aku ingin merasakan minum soju, berkendara dan punya sim" Haechan menggeleng.
" Tidak semudah itu!" Ucap Haechan.
" sepertinya menyenangkan menjadi dewasa" Ucap Jaemin.
" Selamat ulang tahun Jaemin" Jaemin menatap seorang lelaki yang membawa paperbag untuk dirinya, setelan jas dan kemeja putih.
Jaemin terpaku, di hadapanya ada Lee Jeno pangeran di universitas, Bagaikan mimpi crushnya datang dan membawakanya hadiah.
" T-terimakasih kak" Ucap Jaemin menerima paperbagnya.
" Whoaa, pangeran kampus datang?" Tanya Chenle.
" Dia tampan sekali" Ucap Jaemin.
" Sadarlah, dia punya kekasih" ucap Renjun, Jaemin masih menatap tubuh gagah itu sambil tersenyum.
Pesta dilaksanakan sampai malam, MC mengumumkan pesta dansa untuk para tamu yang membawa pasangan, Suara musik klasik mulai melantun.
Jaemin berdiri di tengah-tengah menunggu pangerannya datang untuk mengajaknya berdansa, siapa sangka Jeno datang dan mengajaknya berdansa, lampu sorot itu tepat jatuh pada Jaemin dan Jeno.
" Terimakasih kak" tangan jeno memegang pinggang Jaemin, Tubuh mereka semakin mendekat.
Jaemin duduk di kursinya setelah ia selesai dengan acara dansanya, duduk bersama teman-temannya menikmati hidangan.
Para teman-temannya yang sudah masuk usia legal di perbolehkan meminum alkohol, seperti champagne yang sudah di sediakan di tempat makanan.
Ada beberapa minuman buah yang di dalamnya terkandung alkohol juga, Jaemin salah satu yang mencoba alkohol, tapi tingkat toleransinya rendah baru dua teguk gelas kecil jaemin sudah mabuk.
" payah sekali baru dua teguk sudah mabuk" Ucap Haechan yang sudah habis satu botol.
" Memangnya aku bodoh, wajahmu susah merah kau juga mabuk!" Ucap Renjun.
" Aku masih bisa membuka mataku! Kau lihat aku masih bisa berdiri tegak" Ucap Haechan.
" hmm.. Terserah" Jaemin sudah tertidur di pundak Renjun.
Pukul dua belas, Renjun dan Haechan membantu Jaemin untuk bangkit karena Jaemin mabuk berat, walau dua gelas membuatnya mabuk tapi di sela mabuknya ia minum beberapa gelas lagi hingga dirinya sekarang mabuk berat.
" Kau berat Jaemin!!" Ucap Haechan, yang sama mabuknya dengan Jaemin.
" Biarku bantu" Ucap seorang, Haechan menyerahkan tubuh Jaemin pada orang itu.
" Sebaiknya kalian pulang dengan aku, ada dua temanku yang kosong mobilnya kalian bisa minta antar, kalian mabuk berat" ucap Jeno.
" Terimakasih banyak kak" ucap Renjun.
" Mark, guanlin! Antar mereka" Perintah Jeno pada dua temannya.
Sementar Jeno membantu Jaemin agar masuk ke dalam mobilnya, Jeno membelai pipi Jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
Terimakasih sudah baca dan vote cerita speed ini!!