AS I TOLD

Last

Sudah sejak dua bulan yang lalu aku dan Kim Taehyung menjalin status sebagai kekasih. Jangan tanya seberapa senang aku? Karena jawabannya aku bahagia, bahagia sekali.

Semuanya berjalan lancar seperti yang aku harapkan, seperti saat kami berkencan, atau bahkan tak ada pengganggu diantara hubungan kami. Kecuali para penggemar Taehyung yang masih menggila dan tak terima dengan kenyataan yang ada.

Tetapi ada juga yang menyetujui dan menyukai hubungan kami. Walaupun seperti itu, kami berdua menghiraukannya. Bagaikan omong kosong yang hanya lalu lalang.

Lisa dan Jungkook juga sudah terlihat lebih akrab dari biasanya. Walaupun masih sering bertengkar karena masalah sepele. Tapi siapa sangka keduanya saling menyukai satu sama lain. Mungkin benar adanya, benci jadi cinta.

Kalau Jimin, masih menanti dari pihak Rose. Karena Jimin juga tidak bisa memaksa Rose untuk bersama dengannya. Sedangkan Jisoo, ia jatuh cinta dengan murid luar dengan tingkah laku yang sama seperti Jisoo. Kedua pasangan aneh.

Tapi dari yang kulihat, kekasih Jisoo tidak terlihat mencurigakan atau jahat. Jadi aku tak masalah dengan itu. Siapa ya namanya? Kim Seok Jin.

Sebentar lagi kami akan lulus bersama. Dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Betapa senangnya aku melalui masa yang sulit dengan penyemangat dan motivasi.

Aku dan teman-teman Irene juga semakin akrab. Bahkan aku dan Irene sudah bersahabat dekat. Sangat lekat bagai lem.

Hari ini, aku berencana mengundang mereka semua ke rumahku. Untuk sedikit merayakan karena sebentar lagi kami lulus.

"Jen!" Panggil kak Suho dari arah dapur.

Aku beranjak untuk menemui kak Suho. "Ada apa kak?"

Kak Suho terkekeh lalu menunjukkan kue buatannya. Aku terkejut dan terpana dengan kue yang ada di depanku. Terlihat lezat.

"Bagaimana?"

"Ini pasti lezat!" Seruku.

"Oh iya, kapan mereka akan datang?" Tanya kak Suho sambil menyimpan kue di kulkas.

"Jam lima, masih ada waktu dua jam untuk berkemas." Ujarku sambil memasang pernak-pernik untuk mendekor ruangan.

"Baiklah, oh iya! Jangan lupa janjimu!"

Aku berbalik dan mengernyit. "Hah? Janji apa?" Tanyaku sambil mengingat.

"Dasar pelupa satu ini!"

"Hey! Kak Suho sendiri sering lupa!"

"Ya ya ya. Jangan lupa kenalkan aku dengan ekhm!"

"Ekhm, siapa? Irene?"

Kak Suho langsung sedikit tersedak karena sempat meminum segelas air. Aku yang melihat itu langsung tersenyum jahil.

"Ekhm! Jadi—udah punya calon nih?" Tanyaku sambil menggoda kak Suho.

"Tak usah banyak tanya! Cepat rapi-rapi!"

Kak Suho memerah, aku jadi terkekeh karenanya.

→←

Aku sudah rapi dengan balutan gaun hitam. Aku juga sudah memoles wajahku dengan make up tipis. Juga sedikit menatap rambutku agar terlihat baik di depan Taehyung nanti.

Setelah itu aku keluar dari kamar dan turun ke bawah, menemui kak Suho yang sedang mengatur meja dan kursi dengan para pelayan. Setelah itu kak Suho berbalik dan menatapku yang lagi menuruni tangga.

Ia tersenyum lalu mengulurkan tangannya untukku.

"Adikku tersayang ini sangat cantik malam ini." Ujar kak Suho yang membuatku tersipu lalu menepuk pundaknya.