Part 5

9 2 0
                                    

Pukul 08.00
Di universitas angkasa

Pagi² vian sudah ada di kampus untuk menemui clara karna sebelum nya clara mengajak vian untuk bertemu. Dengan jalan yang terlihat sempoyongan vian berjalan ke arah kelas clara.

"ra, ada apaa?" vian berdiri di depan pintu kelas clara.

"morning sayang, happy birthday yaa" clara menghampiri vian dan langsung mencium pipi nya.

"eeehh bentar deh, kamu bau alkohol kamu abis minum² ya? " tanya clara menatap vian.

"iya ra semalam vino ngajak ya udah minum deh, ya udah ya gak ada yang penting kan? " vian hendak meninggalkan clara tapi clara langsung menahan tangan vian.

Dengan ekspresi kesal clara memarahi vian di depan semua orang atas tindakan vian semalam dan clara hendak menampar vian, tetapi dengan cepat vian menahan tangan clara.

"lu jangan coba² nampar gua di depan banyak orang, lu mau bikin gua malu iya?" ucap vian sambil mendekat kan wajah nya ke wajah clara dengan ekspresi yang sangat marah.

Clara kelihatan takut menjawabnya, vian melepaskan tangan clara dan langsung meninggalkan clara.

Nana POV
Di SMA Pusaka

"na, kan sebentar lagi ujian kelulusan niih gua pengen daftar ke universitas angkasa soalnya disana bagus banget kata orang" ucap nana memberitahu kepada ina.

"aahh gpp tuh kak, coba aja prestasi lu kan lumaya tuh" ucap ina sambil memakan snack.

"iyaa, gua harus bisa masuk ke universitas itu"

Tiba² hp nana berbunyi, nana pun langsung menjawab telfon nya.

"halo vian kenapa?" tanya nana.

"na, nanti pulang sekolah lu gua jemput ya"

"t..tapi si ina gimana?" nana menjawab kebingungan.

"udah kak gpp lu pulang aja sama vian nanti gua naik taxi"

"uumm ya udah iya gua mau" ucap nana dari telfon.

"ya udah nanti lu tunggu gua di depan gerbang ya"

"iyaa vian, nanti hati² lu"

"iyaa na, ya udah ya gua mau sholat dulu assalamualaikum" vian mematikan hp nya setelah nana menjawab salam, vian pun bergegas pergi.

Vian dikenal dengan badboy tapi dia adalah laki-laki yang selalu taat pada ibadah.

Pukul 13.00
Nana dan ina sedang menunggu jemputan di depan gerbang sekolah, tiba-tiba vian datang menghampiri tempat mereka berdiri menggunakan motor besar nya.

"ayo na lu pulang bareng gua" ucap vian sambil mengode nana agar naik ke motornya.

"iya,  ya udah gua balik duluan ya dek, lu hati² di jalan" ucap nana ke ina sambil naik ke motor vian.

"pegangan na" vian melihat nana dari kaca spion, vian tidak akan menjalan kan motor nya sebelum nana memeluk pinggang nya.

"ha? I..iya ini pegangan" nana berpegangan di pinggang vian.

Vian menyalakan motor nya sambil mengklakson ina.

"gua jalan dulu na bawa kakak lu" ucap vian sambil menjalankan motor nya meninggalkan ina.

Di perjalanan mereka hanya diam, tetapi vian memutuskan untuk memulai percakapan.

"na udah makan belum lu?" pertanyaan vian membuat nana spontan mendekatkan wajah nya ke telinga vian.

"belum, soalnya tadi pas istirahat gua gak ke kantin"

Vian yang terkejut dengan posisi nya sekarang dengan nana hanya mengangguk dan berjalan ke arah yang berbeda.

"eehh vian ini lu gak salah bawa gua kesini? Ini bukan jalan ke rumah gua" ucap nana sambil melihat sekeliling jalan.

"iyaa nanti gua antar pulang, sekarang kita makan gua juga laper"

Vian berhenti di cafe tempat dia biasa nongkrong.

"ayoo turun" vian melihat ke arah nana.

vian memakirkan motor nya dan membantu nana melepaskan helm nya. Nana hanya diam terkejut melihat sikap vian kepada nya. Vian tiba² menggandeng tangan nana mengajak nana masuk ke dalam.

"lu mau makan apa na?"

"gua ngikut lu aja, disini ada es krim gak?" nana melihat vian.

"owh ada mau es krim? Gua pesen ya" vian memesankan es krim untuk nana.

Mereka pun mencari tempat duduk untuk makan. Setelah makan datang mereka pun makan vian memakan soto kesukaan nya dan nana memakan es krim. Setelah makan vian pun mengantar nana sampai ke rumah.

"makasih ya vian traktiran nya" ucap nana sambil melepaskan helm dan tertawa kecil.

"iya sama² ya udah gua harus jemput pacar gua" vian tersenyum pada nana dan langsung menjalan kan motor nya.

Nana melambaikan tangan nya kepada vian sambil tersenyum tipis.

"pacar? Berarti bener kata ina vian udah punya pacar ayo na lu gak boleh terbawa suasana" nana berbicara sendiri sambil masuk ke dalam rumah.

"owh jadi ini permainan lu di belakang gua" ucap seseorang dari belakang pohon di depan rumah nana.



Hayoloh kira² siapa yaa orang yang sembunyi memata-matai vian dan nana? Ikutin kelanjutan ceritanya ya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

I Choose UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang