"Oh… nih pake aja, lu mau beli apa? kentang goreng?"
Hilman bertanya pada Indra, yang di respon oleh Indra dengan memencet hidungnya dengan jari telunjuk seolah olah sedang berfikir keras tapi malah membuat Hilman tertawa melihatnya karena hidung Indra terlihat seperti hidung babi, sehingga Hilman menampar lengan Indra, sehingga membuat si empunya lengan kesal.
"Apaan sih lu, orang lagi mikir juga!"
Ucap Indra kesal
"Mikir nggak gitu juga kali, kayak babi lu pencet pencet idung gitu"
Hilman berucap sambil menahan tawa
"Babi pula, gak ada yang bagus apa? bodo ahhh"
Ucap Indra sambil memanyunkan bibirnya
*
*
*
*Indra sedang scroll handphone milik hilman untuk mencari menu makanan khas surabaya sebelum memesan lewat aplikasi ojek online, dan secara tiba tiba handphone milik Hilman berbunyi
"Ehhh anjir monyet, siapa nih yang video call"
Indra secara spontan berucap
"Wuiiiidiiiihhhh cakep juga, mangsanya si Hilman ini sih…"
Indra menatap layar handphone Hilman ketika whatsapp Hilman menampilkan foto laki laki muda yang imut tersaji di layar
"Nyeeetttt ada VC!"
Indra lari menuju dapur sambil berteriak mendekati Hilman.
"Nyet, ada yang video call tadi, cakep kayaknya"
Indra menyerahkan handphone kepada pemiliknya
"Siapa?"
Hilman membuka whatsappnya
"Oh dia… iya cakep, baru masuk kuliah, masih muda kan? lu dong cari yang cakep, ya minimal yang hampir hampir kayak gue lah, yang lebih dari gue kan nggak ada"
Hilman menyindir Indra sembari menahan tawa sehingga membuat Indra melirik kesal, sebenarnya dalam hati Hilman pun Indra memiliki tempatnya tersendiri, hanya saja Hilman menganggap perasaannya sebagai hal yang biasa saja, mengingat bukan hal yang mudah bagi mereka berdua mengalihkan perasaan menjadi satu ikatan sehingga mereka merasa lebih nyaman menyalurkan perasaan sebagai kawan
"Cuih!!! apaan!!!, lah lu kan berduit, gampang aja cari yang cakep, lah gue? kalo cakep doang, makan apa? beling? bisa aja lu saos cilok!"
Jawab Indra sembari melengos hendak ke kamar namun Indra menghentikan langkahnya ketika Hilman berucap bahwa Indra seharusnya cari pasangan yang mapan seperti Hilman
"Idih marah, makanya cari pacar yang mapan kayak gue dong, ganteng kaya, baik pula"
Hilman berucap dengan sombong
"Cieee yang punya gebetan baru, ati ati brondong cakep jangan jangan cuma modus, uweeeeekkk"
Ucap Indra sembari mengejek Hilman dan berhasil membuat Hilman sedikit overthinking soal gebetan barunya, dikarenakan uang kost dan pulsa beberapa bulan ini Hilman lah yang bersedia membayarnya, namun Hilman berusaha menghilangkan fikiran negatifnya.
*
*
*
*"Permisi ! gopud!!"
Sebuah suara terdengar ketika Indra sedang duduk duduk depan rumah, sengaja menunggu ojol datang.
"Pesanan atas nama Hilman"
Ucap driver ojol sembari menyerahkan bungkusan makanan pesanan Indra, tak lupa Indra menyerahkan uang tip dua lembar uang seratus ribuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN TEMAN BIASA
Fantasy🏳️🌈Bromance ☠️sensitive content ☠️saru 🏳️🌈lgbt Saya mungkin tidak perlu menulis description untuk Cerita ini, ini hanya cerita yg tiba tiba muncul dalam pikiran penulis