Hanya Teman (part dua)

3K 74 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak apa apa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak apa apa"

jawab Indra malas

"Beneran?

Hilman bertanya untuk meyakinkan

"Iyaaaa, buru cariin gue baju lah, terus cabut"

jawab Indra sembari memijit kepalanya,

"Food court yuk, duduk di sana yang ramean ya"

Hilman mengantar Indra ke food court, tanpa sadar Hilman menggenggam tangan Indra sepanjang berjalan menuju food court dan membuat beberapa pasang mata melirik, namun tak disadari Hilman dan Indra,

sesampainya di food court,
Hilman memesan makanan dan minuman untuk Indra

"Lo disini dulu ya, gue tinggal dulu, bentar lagi makanannya dateng, obat sakit kepala ada di tas, ok''

Hilman lantas meninggalkan Indra di foodcourt dan pergi untuk membeli baju,

Makanan dan minuman tiba di meja Indra, Indra makan dengan malas, Indra lantas membuka tas milik Hilman yang sengaja ditinggal dan mengambil obat sakit kepala di tas Hilman,

"Loh, dia bawa lubricant juga toh?, ohh mungkin dia ada pacar kali di surabaya

Ucap Indra dalam hati

Indra lantas meminum obat sakit kepala dan melanjutkan makannya dengan malas

..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..

Hilman yang selesai dengan shopping ngebutnya, kembali ke food court dengan membawa dua koper besar yang baru dibelinya yang diisi dengan barang belanjaan, Hilman melihat kearah dimana Indra duduk, Hilman melihat Indra terduduk dengan tangan disilangkan diatas meja dengan kepala tertunduk diatasnya, Hilman lantas menhampiri Indra

"Udah selesai makannya?"

Hilman berkata sambil menepuk punggung Indra yang terlihat malas

"Udah... dari tadi malah, lo udah belanjanya?, ngantuk gue sumpah...

Indra berucap

"Langsung balik aja kalo gitu yok.."

Hilman menjawab

"Busett!!! yang bener aja nyett,!! dua koper?"

Indra terkejut Hilman membawa dua koper besar

"koper lah ditanya tanya... katanya pusing..."

"Bajunya pas kan di gue?"

tanya Indra penasaran

"Halaaah nggak percayaan amat, kayak gue kenal lo satu dua hari aja sampe sampe baju aja nggak tau sizenya"

Hilman menjawab sedikit kesal

"Iya iya, sinis amat pak"

Indra menjawab dengan sedikit cemberut

"Udah ayo buru"

Hilman menjawab dengan ketus

"Iya deeeeennnn sabaaaaaarrrrrr, nggak sabaran amat si bapak ih, mana nih punyaku? koper merah apa hitam?"

Indra berseloroh

"Beneran mau bawa?"

Hilman berkata untuk memastikan

"Ngaaaak, males, bantuin malah nanya..."

jawab Indra ketus

" Marah dia... tuh yang merah"

Hilman berkata sambil menahan tawa
..
..
..
..
..

"Bajiiiingeeek... wuaaabote!!!!"

Indra sontak berkata setelah merasakan koper warna merah yang dibawanya terasa sangat berat.

"Kenapa?"

Hilman bertanya pada Indra setelah mendengar perkataan Indra

"Berat nyettt!! lo belanja baju kok seberat ini, lo ngerjain gue pake batako? lo kan jail..."

"Hayu buru ahh... taxi udah nunggu tuh..."

Hilman memerintahkan Indra untuk buru buru,  tangan kiri Hilman lantas menggandeng tangan kanan Indra, sedangkan tangan kiri Indra dan tangan kanan Hilman menyeret koper menuju pintu keluar mall dimana taxi sudah menunggu, tak sadar apa yang mereka lakukan cukup menyita perhatian pengunjung mall yang berpapasan dengan mereka, ada yang tersenyum senyum, ada pula yang mengelus dada, namun Indra dan Hilman benar benar tidak ambil peduli, ini tempat umum, tak ada yang tau apa sebab mereka bergandengan tangan, bukan salah tangan mereka yang bergandengan tapi salah mata pengunjung yang jelalatan.

(Ada aku kesah?)

Indra dan Hilman terus berjalan menuju taxi yang sudah menunggu
Hilman lantas memasukkan koper kedalam bagasi dibantu oleh supir taxi.

"Nyet, lo bawa anu nggak, apa sih tuh namanya, yang buat nutupin mata kalo tidur itu lho"

"Ohh ada, nih disini, kenapa?"

Hilman menjawab sambil menepuk nepuk tas slempangnya

"pinjem lah, takut mabok di mobil"

Hilman tak menjawab, langsung membukakan pintu taxi dan menyuruh Indra masuk dan memberikan apa yang diinginkan Indra.

"Kita mau kemana sih?"

Indra bertanya pada Hilman setelah taxi melaju ke daerah Wiyung dimana rumah baru Himan berada

"Ya Tuhan.. masih tanya, ke rumahku..."

Hilman menjawab dengan nada datar

"Mbuh!!"

Indra berkata dengan nada kesal sembari mengenakan eye mask dan mencoba untuk tidur, sedangkan Hilman menahan tawa.

BUKAN TEMAN BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang