Tarsicio Chanyeol Vas melihat dari kejauhan dimana cahaya yang begitu bersinar seperti sedang menyilaukan kedua matanya. Body itu terlalu indah ketika melompat meraih bola volley yang masih begitu jauh untuk digapai. Mengernyit heran siapa dia disa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎꧁꧂𒊹︎︎︎
ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ ꕥ
Sian sedang menggeliat karena paginya sedang diusik oleh suara nyaring yang bersumber dari jam wekernya. Tangannya mengambil kasar jam wekernya dari meja nakas di samping ranjangnya lalu mendelik tajam ke arah jarum jam yang sekarang menunjukkan pukul 6.
"Haahhh!! Baru pukul 6 dan kau sudah berisik?? Bedebah!" Mulut tipis itu sedikit mengoceh dengan kedua matanya yang kembali akan terpejam.
Hingga menit ke lima jam wekernya kembali berbunyi nyaring bersamaan dengan nada dering ponselnya yang masih tersambung oleh charger diatas meja nakas.
Dan sontak saja membuat jam weker itu terbang menghantam tembok kamar. Yang tentu saja dilakukan oleh Sian yang sedang mendengus kesal karena pagi ini moodnya buruk. Ponselnya pun ia cabut dari chargernya secara paksa lalu tanpa melihat layarnya Sian langsung mengangkat panggilan yang disambut teriakan melengking dari Flavi.
"Heeeeiiiiiii!!! Pagi sahabatkuuuuuu!!!!! Apa kau sudah banguuunnnnn??!!!!" Suara yang secara tidak langsung membuat wajah Sian menjadi datar.
"Heeeiiii!!! Mengapa kau diam?? Kau sakit gigi?? Atau kau sedang pup dikamar mandi jadi kau susah menjawab sapaanku Baby Sian??" Sebuah rentetan kata yang bagus dari Flavi untuk memperburuk suasana yang sudah buruk semakin hancur.
Sian mendengus kasar ketika telinganya jadi mudah cepat panas setelah menerima suara yang begitu menyebalkan dari sambungan teleponnya.
"Bisakah kau normal sedikit saat mengucapkan selamat pagi Vi?" Suara tanpa ingin ramah tamah dari Sian itu membuat seseorang yang disana terkekeh senang.
"Hihihi!! Baiklah-baiklah Sian~ aku ubah ya sekarang. Ekhem! Selamat pagi Sian~ omong-omong ini sudah pagi..tidakkah kau ingin menikmati pagi di hari minggu ini~?" Balasan Flavi sama sekali tidak membantunya.