sweet boy (brightwin)

lima~

Drreett drreettt

"halo"

"win.."

"ini siapa? Kok bisa tau nomor aku?"

"bright, ini bright. Kamu belum simpan nomor aku ya?"

"ahh maaf bright, lupa. Maaf.. maaf.. Ini aku simpan sekarang."

"gapapa, oh iya kapan kita bisa ketemu lagi?" tanya bright

"hmmm aku gak tau, aku sibuk" jawab win

"oh kalau begitu aku tunggu waktu kamu gak sibuk ya"

"hmmm"

"bye" Bright memutuskan panggilannya.

Win tiba tiba saja tersenyum saat melihat ponselnya.

"orang yang aneh" serunya

Knock knock

Seseorang mengetuk pintu kamar win. Dengan malas win turun dari tempat tidurnya dan membuka pintunya

Tiba tiba seorang wanita memeluknya dengan erat "sayang i miss you"

"nayna, kenapa datang gak bilang?"

"hmm gapapa mau kasih kamu surprise"

Nayna yang sudah terbiasa dengan kamar win masuk kedalam dan tidur di tempat tidur win.

"kamu gak sibuk?" tanya win yang ikut naik ke tempat tidur

"gak"

Tiba tiba..ponsel nayna berbunyi. Dia melihat ponselnya sedikit panik.

"aku angkat telfon dulu ya" pamitnya pada win

"angkat disini aja"

"hmm ini rahasia, bentar ya sayang"

Win hanya mengangguk paham pada nayna. Selesainya nayna menelfon dia kembali naik ke tempat tidur dan meletakkan kepalanya di dada win.

"win kapan kamu mau nikahin aku?" tanya nya tiba tiba yang membuat win sedikit terkejut

"secepatnya, aku belum bisa pastiin" jawab win yang membuat nayna mengerutkan keningnya

"win, kenapa kamu mau jadi skretarisnya p'mew? Papa kamu punya perusahaan, mending kamu kerja di perusahaan papa kamu"

"kita udah sering bahas tentang ini nay. Aku gak mau bergantung pada orang tuaku" jelas win

"baik lah baiklah"

"nay, ayo pergi kesuatu tempat besok?" ajak win

"besok aku gak bisa, kayaknya aku gak akan jumpa kamu beberapa hari ini win"

"kenapa? Kamu sibuk lagi?" tanya win

"iya, maaf ya sayang" nayna memegang wajah win dan mengelusnya.

Nayna melihat jam di tangannya "aku pulang dulu ya, mama ku pasti nyariin"

"kamu bilang aja sama aku"

"aku juga ada kerjaan win"

"baiklah" jawab win

"aku pulang ya" nayna mencium bibir win sekilas dan meninggalkan kamar win

Keesokan paginya seperti biasa win masuk kerja dan bertemu dengan mew

"tumben wajahmu murung?" tanya mew

"emang iya?"

"bercerminlah aku malas menjelaskannya"

Mew pun menaiki lift dan meninggalkan win sendirian.