"Mandikan."
"HAH?"
Belum sempat Changgu berpikir lebih jauh, YanAn sudah menarik tangannya. Pria itu membawa Changgu turut serta ke dalam kamar mandi lalu menguncinya saat keduanya sudah berada di dalam.
"Kau yang minta ya?"
Changgu mengambil sebuah ember kecil, mengisinya dengan air dingin, lalu menyiramkannya pada wajah YanAn.
"Mandi bau!"
Byuuur!
Changgu terus menyiramkan air hingga YanAn basah kuyup. Celananya yang belum dibuka ikut basah karenanya. Setelah itu Changgu mengambil sabun dan menggosokkannya ke tubuh kekar sang kekasih.
"Jongkok! Aku tidak sampai ke atas."
YanAn menurut. Ia berjongkok dan membiarkan kekasihnya itu menyabuni punggungnya. Setelah dirasa cukup Changgu memutar untuk menyabuni bagian dada dan perutnya.
Perlahan efek alkohol di tubuh YanAn mulai berkurang. Ia mulai sadar dan memperhatikan gerakan sang kekasih dengan fokus penuh. Wajah Changgu yang sedang serius seperti itu tampak sangat cantik dan imut. Ia tidak bisa berhenti jatuh cinta pada gadis itu.
"Sudah."
YanAn tersentak kaget. Ia lalu berdiri dan langsung menyalakan shower yang berada tepat di atas kepala mereka, tanpa peringatan hingga Changgu juga ikut basah. Namun tak ada waktu bagi Changgu untuk menghindar saat YanAn menahan pinggangnya.
"YanAn! Aku jadi ikut basah kan!"
YanAn tersenyum sembari berujar, "Call me Daddy, babe."
Changgu menunduk takut-takut. Kalau sudah begini bisa dipastikan malam ini ia tidak akan tidur cepat.
"Masih saja begitu. Padahal nyatanya aku lebih tua," cicit Changgu.
"Hanya beberapa bulan. Kau juga lebih kecil dan imut. Aku juga terlihat lebih dewasa darimu," jawab YanAn.
"Huh. Aku jadi ikut mandi juga nih?"
"Tak apa, sekalian saja."
Air shower terus mengalir saat kedua pasang mata berbeda warna itu saling adu tatap. Perlahan, YanAn memajukan wajahnya dan langsung menempelkan lagi bibirnya pada bibir Changgu. Ia lalu melumatnya, namun dengan lebih lembut dari pada sebelumnya. Changgu turut larut dalam ciuman itu, menutup matanya dan membalasnya dengan sepenuh hati. Tangannya pun sudah mengalungi leher sang kekasih.
"Seperti kissing under the rain bukan?"
Ciuman terlepas saat napas mereka dirasa habis, tapi posisi tangan mereka tetap di tempatnya.
Changgu hanya menjawab dengan kekehan. Entah bagaimana keadaan yang semula tegang mencair begitu saja. Sementara YanAn hanya tersenyum. Tapi Changgu tak sadar kalau salah satu sudut bibir YanAn naik.
"Aku merindukanmu, sayang," kode YanAn sembari mematikan shower.
"Rindu apanya? Kita bertemu setiap hari kok."
"Aku tidak menyentuhmu selama seminggu."
"Kau masih mencium keningku setiap akan berangkat kerja."
"Yeo Changgu. Berhenti menguji kesabaranku. Kau pasti paham kan?"
"Huh, iya deh iya. Tapi.. sekarang? Di sini?"
YanAn mengangguk mantap. "Kenapa tidak?"
Changgu terdiam. Dan diamnya Changgu seperti lampu hijau bagi YanAn untuk menuntaskan hasratnya. Ia merapatkan tubuh keduanya dan mulai dengan menciumi perpotongan leher Changgu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Malam (NC 21+)
RomansaCinta satu malam oh indahnya... Cinta satu malam buat ku melayang.. Walau satu malam akan selalu kukenang, dalam hidupku... Anggap aja ini song fict dari lagu cinta satu malam, yang dinyanyiin siapa gitu gue lupa 😂 Tau gimana lagunya? Pernah lia...