MM : 01 Debaran

142 18 4
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc

Part 01 || Debaran

Inilah awal kisahku, namun awal bukan berarti tidak akan berakhir

-Alena Putri Maharani-
Evankurniawansrinurc

•••

Hari ini adalah hari yang diinginkan oleh murid kelas Xl Mipa 2. Hari dimana guru yang terkenal sangat killer, tidak dapat mengajar dikarenakan sebuah urusan.

Hal itulah yang membuat keadaan ruang kelas ricuh, akibat senang. Bahkan derit meja dan kursi terdengar memenuhi ruang. Celotehan ramai yang sedari tadi terdengar, tak kunjung reda.

Namun, kebisingan itu tak mengganggu konsentrasi seorang gadis yang tengah menggenggam novel. Membaca setiap deretan kalimat dengan fokus. Kalimat yang membuat ia terbuai, tenggelam pada dunia dalam novel yang ia hayati.

Siapa lagi kalau bukan, Alena Putri Maharani. Seorang gadis yang dikenal dengan sikapnya yang ramah, lembut, dan baik hatinya. Apalagi ia dikaruniai fisik yang sangat cantik.

Sudah tak terhitung lagi laki-laki yang telah mengutarakan perasaannya pada seorang Alena. Tetapi, gadis itu tak pernah menerima salah satu diantara mereka.

Cinta. Oh, ayolah! Alena bahkan tak pernah merasakan indahnya jatuh cinta atau pun mengetahui perihal arti cinta.

"WOY BIMA BALIKIN KACA GUE!" Semua orang yang berada di ruangan itu mengalihkan atensinya pada gadis itu. Gadis yang baru saja mengejutkan mereka akibat suaranya yang melengking.

Alena sesaat mengalihkan netranya dari novel. Melihat interaksi antara sahabat dan ketua kelas nya tengah ribut mengenai cermin. Suatu hal lumrah jika pemandangan ini sering didapati oleh kalas XI Mipa 2.

"BIMA BALIKIN GAK!" paksa Tania mencoba mengambil alih cermin ditangan Bima.

Rindy Agustania, kini hanya dialah satu-satunya sahabat Alena. Ia sudah Alena anggap sebagai saudaranya sendiri.

"Apa sih lo? Gue cuma pinjam bentar," protes sang cowok.

Suara itu ialah suara Bima. Cowok itu tengah berdiri dekat Alena, melihat pantulan wajahnya pada cermin tersebut.

"Halo, Bima. Dengerin gue, ya! Seberapa lama pun lo ngaca, lo gak bakalan bisa mengubah wajah lo yang jelek itu jadi bagus, ngerti?" ejek Tania.

Semua orang dalam ruang kelas itu tertawa keras, mendengar penuturan seorang Tania. Alena yang berada di dekat Bima, ikut melepas tawanya juga.

Bima menatap ke arah Tania, menampilkan ekspresi jengah. Ia telah terbiasa mendengar kata-kata pedas Tania.

"Sekatekate aja lo kalau ngomong! Gini-gini banyak yang suka sama gue tau!" bela Bima pada dirinya sendiri. Ia lantas mendekat menyerahkan kembali cermin itu.

Wajah Tania seolah meremehkan Bima, sedang Bima hanya memutar bola matanya, malas.

"Dih! Emang siapa yang suka sama lo, paling Mbok Siti yang suka sama lo," ledek Tania. Gadis itu menarik kursi duduk di samping Alena. Mungkin hanya Tania yang tau, siapa Mbok Siti. Mbok Siti yang notabene nya salah satu asisten rumah tangga di rumah Tania.

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang