MM : 27 Ternyata ...

6 4 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : reazzz_

27 || Ternyata ...

"Janji terakhir yang kau ucapkan, menjadi percakapan terakhir kita yang kan selalu ku ingat ...."

-Alvero Anugrah-

•••

"Kalian tau kan, gimana bokap gue? Mau sekeras apapun gue membantah, gue ngelawan, Papa ga akan pernah ngerubah apa yang udah dia tetapin buat gue. Sekalipun gue gak suka, bokap ga akan peduli. Dan selama ini gue udah berusaha buat nurut sama bokap."

"Tapi kali ini, bokap udah keterlaluan banget! Pertunangan gue sama si Brenda itu sama sekali bukan kemauan gue. Bahkan sedetik pun ga pernah terlintas di benak gue, kalau gue bakalan nikah sama Brenda."

Cerita menyakitkan itu terus bergulir. Sementara Adnan, Iyos, dan Irsyad serius mendengarkan.

"Gue udah coba ngelawan Papa. But ... Yeah, you know lah. Papa bahkan ngancam-ngancam gak jelas ke gue, kalau gue gamau tunangan sama cewek pilihannya itu."

"Gue udah terlanjur sayang sama ...,"

"Alena?" potong Irsyad kemudian.

Tanpa menolehkan kepalanya, Alvero mengangguk mengiyakan. Membuat ketiga sahabatnya saling pandang.

"Ck! Ternyata lo bisa jatuh cinta juga ya," celetuk Iyos sembari merapikan rambutnya.

"Lo lupa, kalau gue pernah dekat sama cewek?"

Hening. Iyos segera menampar pelan mulutnya yang bawel tak ketulungan.

Sementara Alvero sendiri merasa lebih buruk. Ketika benaknya membayangkan tentang kilasan masa lalu.

Namun, di masa lalu itu dia tak sendiri ....

•••

Flashback on.

Gedung bernuansa putih itu tampak ramai. Suara riuh rendah terdengar dimana-mana. Siswa-siswi berseragam hitam-putih berkeliaran di sana-sini. Ada yang saling berselfie ria, mengobrol heboh, saling berbagi makanan, dan sebagainya.

Hari ini adalah hari yang mereka tahu akan mereka hadapi, ketika pertama kali menginjakkan kaki di gedung SMP ini.  Hari kelulusan.

Sementara itu, Alvero dan seorang gadis berambut panjang tergerai yang duduk di sampingnya, saling melempar senyuman.

Keduanya terlihat begitu serasi. Yang satu tampan rupawan, yang satu cantik mempesona. Alvero tak bisa berhenti memandangi wajah gadis di sampingnya yang menenangkan.

Senyum itu, entah kapan lagi dia bisa melihatnya.

"Cha bisa janji?"

Dahi mungil itu terlihat berkerut, "Janji apa?"

Alvero mengangkat jari kelingkingnya tepat di depan wajah gadis bernama Cha itu. Lengkapnya, Acha.

"Cha harus janji, meskipun nanti kita beda sekolah, Cha akan tetap mengabari Al apapun yang terjadi."

Acha dapat menangkap raut kesedihan di mata beriris cokelat milik lelaki tampan itu. Namun, gadis itu tetap memasang senyum manisnya.

"Cha janji!"

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang