Happy reading ❤️Pukul 22.19
Yoshi memarkirkan mobilnya digarasi rumah milik orang tuanya, ternyata disana juga ada mobil milik Mamanya, setelahnya ia mulai masuk ke dalam rumah, ternyata disana masih ada Bibi Jung- asisten rumah tangga di keluarga Yoshi.
"Eh nak Yoshi kok baru pulang jam segini, ini bibi nungguin nak Yoshi pulang dari tadi, bibi khawatir nak Yoshi juga nggak ngabarin bibi" cerocos bibi Jung.
"Maaf bi, tadi Yoshi lupa mau ngabarin ini Hp Yoshi juga lowbatt" jawab Yoshi sambil tersenyum dan menunjukkan handphone nya yang mati.
"Yaudah kalo gitu nak Yoshi sudah makan? Nak Yoshi mau makan apa nanti biar bibi siapin"
"Engga usah bi, Yoshi capek mau langsung mandi terus istirahat aja" tolak Yoshi halus.
Bibi Jung hanya menganggukkan kepalanya.
"Eh Nak Yoshi, tadi Nyonya pulang tapi kayaknya udah tidur deh"
Seketika senyum Yoshi luntur.
"Oh, yaudah Yoshi ke kamar dulu ya bi, makasih udah nunggu Yoshi, bibi juga istirahat ya!"
"Iya nak Yoshi"
Setelah itu Yoshi pergi ke kamarnya yang ada dilantai dua dan bergegas untuk mandi.
Setelah selesai mandi ia segera mencharger ponsel miliknya dan merebahkan diri dikasur kesayangannya.
Yoshi memejamkan matanya dan memikirkan kenapa Mama nya itu pulang ke rumah, bukankah wanita itu selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa bahwa ia punya seorang anak yang masih membutuhkan kehadirannya. Bahkan sejak kecil Yoshi jarang berinteraksi dengan kedua orang tuanya.
Papa Yoshi yang selalu sibuk mengelola perusahaannya di Jepang dan Mama Yoshi yang sibuk dengan perusahaan yang ada disini.
Yoshi merasa kehidupannya kosong, ia mempunyai orang tua yang lengkap tapi ia merasa tidak punya orang tua.
Beruntung ia masih mempunyai Bibi Jung yang selalu mendukung dan sayang kepadanya melebihi kedua orang tuanya. Sejak kecil Yoshi sudah menganggap Bibi Jung sebagai Ibu nya.
Sesaat, Yoshi kembali mengingat kenangan masa kecilnya yang membuat dadanya terasa sesak.
Saat masih sekolah dasar ia ingat semua teman-temannya berangkat ke sekolah diantarkan oleh kedua orang tuanya, sedangkan Yoshi selalu diantarkan oleh Bibi Jung.
Yoshi pernah meminta orang tuanya untuk mengantarkannya tapi keduanya menolak dan lebih mementingkan pekerjaannya.
Bisa dibilang bahwa orang tua Yoshi itu gila kerja yang mereka pikirkan hanya harta, harta dan harta. Oleh karena itu Yoshi selalu bersikap semena-mena dan merasa berkuasa tinggi atas segalanya, ya karena ia dibesarkan oleh harta dan tahta.
Yoshi pernah mendapatkan juara disetiap semesternya tapi respon kedua orang tuanya biasa saja, tidak bangga dan tidak pernah memberikan pujian.
Tak terasa lelehan air matanya mengalir begitu saja.
Mulai dari situ Yoshi merasa bahwa dirinya tak perlu lagi membuat orang tuanya terkesan toh orang tuanya juga tidak peduli akan hal itu.
Maka dari itu saat pikirannya kacau ia lebih memilih keluar bersama teman-temannya entah itu ke caffe ataupun ke club untuk minum alkohol.
Yoshi selalu menangis saat mengingat hal itu, tentang ketidak pedulian orang tuanya dan tidak harmonisnya keluarganya. Terkadang Yoshi merasa iri kepada teman-temannya yang selalu diperhatikan orang tuanya.
Yoshi sosok yang berkuasa, selalu semena-mena, dan banyak ditakuti di sekolahnya itu adalah sosok yang rapuh dan lemah ketika ia sendiri di rumah.
Karena terlalu lelah dengan semuanya tak terasa kini Yoshi telah terjatuh ke alam mimpi.
~~Φ~~
Pukul 06.15
Yoshi sudah siap untuk berangkat ke sekolah, ia segera turun ke ruang makan untuk sarapan, ternyata disana sudah ada Mama nya yang juga sedang sarapan dan berpakaian rapi.
Melihat anaknya mendekat ke arahnya, Mama Yoshi menyambutnya dengan senyuman tapi Yoshi hanya menatapnya datar dan duduk dikursi kosong disebrang Mama nya.
Setelahnya mereka makan dalam keheningan, hanya dentingan piring kaca dan sendok yang beradu. Mereka juga tidak ada yang berniat memulai percakapan terlebih dahulu.
Sampai terdengar bunyi nada dering ponsel yang memecah keheningan diantara mereka. Ternyata itu suara ponsel Mama Yoshi.
"Hallo?! "
"....."
"Oh iya saya akan segera berangkat"
"....."
"Iya, terimakasih atas kerjasamanya"
Setelah menyelesaikan sarapannya Mama Yoshi bergegas mengambil tasnya dan mengalihkan atensinya kepada Yoshi.
"Yoshi, Mama berangkat kerja dulu ya, kemungkinan seminggu baru bisa pulang soalnya harus ke luar kota"
"Untuk uang saku nya nanti Mama transfer aja ya"
Yoshi hanya mengangguk dan tak berniat untuk membalas ucapan Mamanya.
Selanjutnya Mama Yoshi pergi meninggalkan rumah dengan mobilnya, sedangkan Yoshi melanjutkan sarapannya.
Ketika sudah selesai Yoshi berpamitan kepada Bibi Jung untuk pergi ke sekolah.
"Bi, Yoshi berangkat sekolah dulu ya"
"Iya nak Yoshi, hati-hati sekolah yang pinter ya! "
"Kan dari dulu Yoshi udah pinter Bi" jawab Yoshi sambil terkekeh.
"Oh iya, bibi lupa"
Yoshi hanya terkekeh pelan sambil meninggalkan Bibi Jung diruang makan. Setelahnya Yoshi mengendarai mobilnya menuju ke sekolah.
=====
Janlup vomment yaw
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BELATED [Yoshinori]
Cerita PendekTentang Yoshinori yang terlambat mengungkapkan...