part 01

226 1 0
                                    

Seorang gadis cantik yang dibalut jas putih kebanggaannya, seorang dokter yang sering di panggil dokter Zahra.

Zahra naylatusya. Gadis cantik dengan gelar s1 nya sebagai dokter anak, ia bekerja rumah sakit keluarganya atau milik ayahnya, Zahra sudah ditakdirkan menjadi dokter agar bisa meneruskan wasiat ayahnya.

Zahra memiliki saudara kandung, lebih tua 2 tahun dari dirinya, zidan alfaqih, biasa di panggil bang zidan sama Zahra, hobinya ngejailin Zahra, mereka kalo berantem udah kaya tom&jerry tapi kalo akur udah kaya lem, lengket banget.

Zahra dan zidan adalah dua makhluk yang berwajah sama hanya saja berbeda kelamin, ya mereka sangat mirip seperti kembar tak seiras, namun Zahra mengklaim bahwa dirinya adalah yang terbaik daripada zidan.

Memang diluar sana sikap Zahra sangat dewasa, tapi didalam keluarganya Zahra adalah anak kecil, walau umurnya sudah menginjak 23 tahun.

Ayah, bunda dan zidan sangat memanjakannya, bahkan mereka sangat posesif dan overprotective pada Zahra, wajar saja Zahra adalah adik semata wayang nya.

"Hai adik kecil." Sapa Zahra pada pasiennya.

Kini ia sedang menjalankan tugasnya sebagai dokter, jika sudah seperti ini sifat ke ibuan Zahra pasti keluar.

"Bu dokter, aku di suntik ga?" Tanya anak itu dengan muka polosnya, disamping nya ada ibunya yang menemanimu. menemaninya

"Coba periksa dulu ya." Kata Zahra dengan lembut.

Zahra memeriksa pasiennya dengan telaten dan penuh kasih sayang sehingga anak itu tidak ketakutan lagi dengan berobat.

"Eum, ini kayanya gak disuntik deh, tapi... Kamu harus minum obat yah, jangan sampai nggak." Suruh Zahra dengan lembut.

Anak itu sedang duduk di ranjang tempat tidur pasien.

"Tapi obatnya pait ga dok?" Tanyanya lagi dengan polos.

Zahra sangat gemas dengan anak lelaki satu ini, sepertinya umurnya baru menginjak 3 tahun, tapi sangat cerewet dan ingin tahu segala hal.

Zahra yang gemas mencubit pelan pipi anak itu, "ngga sayang, ga pait ko, enak rasanya kaya sirup manissss bangettt." Zahra meyakinkan anak kecil itu.

"Dokter cantik makasih ya udah mau obatin aku." Kata anak kecil itu dengan gaya yang gemoy banget astaga.

Zahra membalas tanggapannya dengan tersenyum, setelah itu ia menulis resep obat dan tentunya obat sirup bagi anak kecil.

"Cepet sembuh ya ganteng." Kata Zahra sebelum anak itu keluar ruangannya.

Dan itu adalah pasien terakhirnya, karna sekarang sudah menjelang malam, waktu kerja Zahra pun sudah selesai.

Setelah membereskan alat kedokteran nya Zahra langsung menuju ke ruangan zidan -abangnya.

Dengan langkah santai Zahra melewati koridor.

Banyak perawat lain yang menyapanya, mereka sangat sopan pada anak pemilik rumah sakit ini.

Selain cantik Zahra juga mempunyai hati yang baik, jadi gak cuma goodloking tapi juga goodattitud.

Clek.

Pintu ruangan dibuka oleh Zahra tampak seorang pria dengan jas putihnya yang terlihat sangat tampan, dokter zidan.

Zidan adalah dokter bedah, dia sering menangani operasi jadi zidan sangatlah sibuk.

"Udah selesai?" Tanya zidan pada Zahra.

"Udah bang, ayok pulang." Ajak Zahra, dia benar-benar merasa sangat lelah hari ini dan juga sangat lapar.

"Bentar abang lagi periksa data pasien bulan ini." Kata zidan, dia mendapat tugas tambahan dari ayahnya, sudah biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUAMI ORANG. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang