Chapter 28

217 25 0
                                    

Chanyeol pulang ketika malam hari, namja tampan itu berjalan santai memasuki rumah

"Baru pulang"

Chanyeol dikejutkan dengan sapaan Sang ayah namja tampan itu mengelus dada nya

"Astaga, appa mengejutkan ku" Chanyeol mendengus sebal

Tuan Park terkekeh pelan dan kembali melanjutkan membaca buku nya

"Appa" Chanyeol duduk disamping sang ayah

"hm, ada apa"

"Ada hal penting yang ingin aku sampaikan"

"Hal penting, apa ini soal hubungan mu dan Sehun"

"Oh, appa tau"

Tuan park terkekeh pelan, menutup bukunya lalu menaruh nya dimeja "jadi apa" tuan Park menatap Chanyeol

"Orang tua Sehun ingin eomma dan appa datang kerumah Sehun"

"Kapan" tuan Park menyesap kopinya sambil menatap wajah putranya

"Kapan eomma dan appa bisa"

"hm baiklah, appa akan bicarakan ini pada ibumu" tuan Park menaruh gelas tersebut di meja "kau istirahat lah, ini sudah malam"

"Ne, appa juga istirahat jangan begadang" Chanyeol melenggang pergi

Tuan perk tersenyum, dia tidak menyangka sebentar lagi putra nya akan berumah tangga kewajiban nya bersama sang istri sebentar lagi akan usai

"Semoga kalian bahagia"

.
.
.
.

.
.
.
.

"Pagi eomma" Chanyeol mengecup pipi ibunya

"Pagi juga sayang, sini duduk kita sarapan"

"Ne eomma" Chanyeol menarik kursi dan duduk dengan tenang

"Pagi" lay turun dan tersenyum pada Chanyeol

"Selamat pagi nyonya Kim" Chanyeol menggoda sang kakak

Nyonya Park hanya terkekeh pelan

"Ish kau ini, oh eomma tau tidak kemarin Chanyeol melamar Sehun"

"Oh benarkah"

"Iya eomma dan dia tidak memberitahu kita"

Chanyeol hanya memutar matanya malas, dan kembali melanjutkan sarapan nya

"Chanyeol, kenapa eomma tidak diberi tahu sayang"

"Eomma ayolah, itu kan hanya lamaran kecil"

"Ish kau ini" nyonya Park  mencubit gemas pipi putranya

Tuan park hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran kecil dipagi hari

"Selamat pagi"

"Pagi sayang/appa" ketiganya menjawab dengan kompak

"Appa bagaimana yang semalam, appa sudah bicara pada eomma"

"Bicara appa, eomma tidak tahu"

"Prihal pertemuan eomma dan appa dengan kedua orang tua sehuni"

"APA!" Nyonya Park dan lay berteriak

"Yaak kenapa berteriak" Chanyeol menutup telinga nya

"Sudah² jangan bertengkar" tuan park melerai pertengkaran kecil antara istri dan kedua anak nya

"Jadi kedua orang tua sehuni meminta eomma dan appa untuk menemui mereka" lay bertanya pada Chanyeol

"hm"

"Ommo, itu berita bagus, kau akan menikah dengan Sehun, astaga"

"nuna, aku akan menikah kalau nuna dan Suho Hyung menikah lebih dulu, tidak baik adik melangkahi kakak nya"

"Chanyeol benar yi"

"hmm sebenarnya kemarin Suho juga membicarakan itu, tapi aku lupa bilang pada eomma dan appa" lay tersenyum lucu

"Ya ampun yi"

"Ya sudah, eomma dan appa menemui kedua orang tua Suho Hyung saja dulu, setelah itu baru orang tua sehuni"

"Apa tidak sebaiknya kau hubungi baba mu yi, agar dia dan ibumu langsung yang menemui kedua orang tua Suho"

"Kenapa harus baba kalau ada appa"

"Baba mu itu ayah kandung mu, biarkan dia yang mewakili"

"Yang dikatakan appa benar nuna, biar Pama Zhang dan eomma yang menemui kedua orang tua Suho Hyung"

Lay mmenatap sang ibu, lalu tersenyum

"Baiklah, nanti aku hubungi baba kalau dia tidak sibuk"

"nuna ayolah jangan lemas seperti itu" Chanyeol mencubit pipi cubby lay

"Yaak itu sakit" lay menjewer telinga Chanyeol

"Arrgg nuna" Chanyeol berteriak kesakitan

"Rasakan itu"

Tuan dan nyonya Park hanya menggelengkan kepalan mereka melihat kelakuan keduanya, meskipun keduanya saudara tiri tapi mereka begitu dekat dan akrab layak nya saudara kandung 

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

Lay mengakhiri percakapan nya dengan sang baba, gadis manis itu menghela nafas

"Bicara dengan baba mu"

"Ne eomma"

"Apa katanya" nyonya Park mendekati putrinya

"Baba setuju, dan besok akan melakukan penerbangan menuju kemari"

Nyonya Park mengelus sayang kepala Yixing

"Eomma tau hubungan mu dengan baba mu tidak baik sayang, tapi cobalah untuk berdamai pada hatimu, kau akan menikah nanti nya baba mu yang akan mendampingi mu"

"Memaafkan baba setelah apa yang dia lakukan pada eomma, itu sulit"

"Sayang, eomma sudah memaafkan babamu sejak dulu, kenapa kau juga tidak bisa memaafkan babamu hm"

"Kenapa eomma begitu baik pada baba, setelah apa yang pria itu lakukan pada eomma dan aku, meninggalkan eomma demi wanita lain"

"Yi, setiap manusia memiliki kesalahan begitu pun dengan babamu, jadi eomma harap berdamai lah dengan babamu dan menerima putra nya sebagai saudara mu"

Lay mengerucut kan bibir nya lucu

"Aku bisa memaafkan baba, tapi kalau untuk menerima nya sebagai adik ku, itu tidak akan pernah terjadi"

Nyonya Park menghela nafas, sudah bisa menghadapi sikap keras kepala lay

"Kau bisa menerima Chanyeol, tapi kenapa tidak bisa menerima Jackson"

"Itu sudah lain cerita eomma, sampai kapan pun aku tidak akan menganggap nya adik"

"Baiklah, eomma tidak akan memaksa mu, oh iya kau sudah beri tahu Suho prihal hal ini"

"Sudah"

"Ya sudah, eomma tinggal ya"

"Ne eomma"

Selepas kepergian eommanya, lay merenung kan kata² ibunya

"Apa yang harus aku lakukan sekarang"

.
.
.
.

.
.
.
.

T
B
C

YOU MY LAST LOVE {CHANHUN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang