Three✔

49 34 10
                                    

Happy Reading😍
Maaf  typo bertebaran😂









Tok tok  tok

"Dek woii bangun cepetan..." Teriak Faro yang sedari tadi terus mengetuk pintu kamar Sasha. Tetapi tetap tak kunjung ada jawaban.

"Dek lu bangun sekarang ato pintunya gw dobrak nih."

Ceklek

Pintu kamar pun terbuka, terlihat Sasha yang masih menguap dengan keadaan khas setelah bangun tidur.

"Hoammm masih pagi udah teriak² di depan kamar gw, mana suara kayak toak masjid, kuping gw budek lama²."

"Lu aja yang udah gw teriakin masih gak kedengeran, itu kuping emang udah budek kali."

"Yee..sembarangan lu kalo ngomong, ya kali orang se cantik gw trus budek, ihh amit² dah."

"Udah lah gw ga mau berantem sama lu, gw keseni cuma mau ngasih tau kalo lu nanti di jemput Alex, soalnya gw harus berangkat pagi buat latihan basket."

"Yahh kok sama Alex sih, mending gw naik taxi aja dah, daripada sama dia."

"Yang suruh dia jemput lu itu papi, gpp kan sekali-kali berangkat bareng calon suami gitu." Goda Faro terkekeh lalu  berlari takut di terkam adiknya.

"Ihh ngeselin lu bang, awas aja nanti."

🍁🍁🍁


Pukul 06.10, Sasha yang sudah berseragam rapi pun turun ke bawah untuk sarapan bersama. Saat sampai di tangga terakhir ia melihat orang yang sangat ia benci sedang berbincang  dengan Papinya.

"Lohh pi Alex kok udah disini aja sih?"
" Tadi bukannya udah dikasih tau sama Faro kalo kamu hari ini dijemput Alex"
Sasha memutar bola mata nya malas. Mengapa ia harus ada dalam posisi ini. Tetapi apalah daya, ia pun juga tak bisa menolak.

Sasha memperhatikan Alex dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan menurutnya ada yang terasa aneh.
"Ehh tunggu bentar deh..lu kok pake seragam SMA Wijaya sih, emang lu sekolah disana? Tp gw gak pernah liat lu tuh."

"Ini emang hari pertama gw masuk SMA Wijaya, karena di suruh bokap gw sama bokap lu katanya sih biar tambah deket." Jawab Alex.

Sasha yang mendengar jawaban Alex pun seketika langsung menatap Papi nya. Dan sang empu malah tersenyum penuh kemenangan. Sasha hanya menghela nafas kasar, mungkin ia hanya bisa pasrah.

"Eh Sasha udah disini ternyata." Ujar mami Sasha yang berjalan dari dapur sambil membawakan kopi untuk suaminya dengan Bi Inem yang berjalan di belakangnya sambil membawa 2 gelas susu hangat.

"Ini non, den susu nya, mumpung masih hangat"

"Makasih Bi Inem."

"Makasih bi, jadi ngrepotin nih saya." Balas Alex tak enak hati.
"Ehh nggak repot kok den, kalau gitu bibi ke belakang dulu ya."
"Iya bi."

Sasha dan Alex yang merasa sarapannya sudah selesai pun langsung berdiri, dan berpamitan.

"Om tante, kalau gitu aku sama Sasha berangkat ke sekolah dulu ya, udah siang ternyata."

"Ehh iya nak Alex, bawa mobilnya pelan² , kalau Sasha nakal di marahin aja ya soalnya dia agak bandel anaknya." Jawab Hani disertai kekehannya.

Sasha yang mendengarkan hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Iya siap tante".

Mereka langsung berjabatan tangan kepada orang tua Sasha secara bergantian.

"Assalamu'alaikum." Ujar keduanya.
"Wa'alaikum salam."

RivaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang