Four✔

34 21 11
                                    

"Kenapa disaat gw udah membuka hati, gw malah kembali ngulangin sakitnya yang dulu. Apa gw emang ditakdirkan untuk selalu mengikhlaskan?"

~Rivaldo Anggara Wijaya~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~













Sepulang sekolah hingga sore, Sasha masih setia merebahkan diri di atas king size miliknya sambil menatap layar laptop yang sedang memutar drama korea. Papi dan mami Sasha sedang tidak dirumah. Mereka sedang menghadiri rapat bersama kolega Herman.

"Ahh selesai juga nih drakor, baper banget gw... hikss.. hiks, ish oppa gw makin hari makin emesh deh." Monolog Sasha.

Ceklek

Tiba² kamar Sasha terbuka dan menampilkan Faro yang sudah berpakaian rapi.
"Dek lu sibuk gak?"

"Nggak nih, ngapa emang?"
"Temenin gw yukk ke minimarket."
"Kenapa lu gak sendiri aja."Balas Sasha yang sebenarnya ingin sekali ia tidur.

"Yaelah males gw sendiri, gw traktir martabak kesukaan lu dah."

Seketika Sasha langsung berfikir keras dengan tawaran Abangnya.
"Hmm yaudah lah gw mau, tapi beneran ya lu traktir gw."
"Iya² neng"
"Tunggu gw dibawah, gw mau ganti baju dulu." Ujar Sasha. Faro pun lantas keluar dari kamar Sasha.

Sasha mengutak-atik isi lemari pakaiannya, dan memutuskan untuk memakai hodie over size berwarna pink dan jeans hitamnya. Ia pun juga memoleskan sedikit bedak bayi dan liptint. Sasha memang tidak suka memakai make up yang terlalu tebal ia lebih suka yang natural.

Setelah dirasa cukup ia langsung mengambil minibag nya dan turun ke bawah menghampiri abangnya.

"Yuk bang"
"Let's go!!"

🌻🌻🌻

Sekitar 10 menit mobil mereka pun sampai di sebuah minimarket , lokasi minimarket itu tidak terlalu jauh dari perumahannya. Faro langsung memarkirkan mobilnya. Ia dan Sasha memang sering pergi ke minimarket hanya sekedar untuk membeli camilan.

Mereka langsung memasuki minimarket, dan mengambil keranjang belanja untuk tempat camilannya. Faro dan Sasha mulai menyusuri rak snack dan mengambil secukupnya. Setelah dirasa cukup mereka langsung menuju ke meja kasir untuk membayar belanjaannya.

"Dek ini kita langsung beli martabak?"
"Iyalah kan lu udah janji buat traktir gw."
"Iye² biasa aja jawabnya jan ngegas."
"Hehe." Jawab Sasha dengan menyengir kuda. Faro pun mulai menjalankan mobilnya menuju penjual martabak.

Mereka berhenti di sebuah penjual martabak yang letaknya searah dengan rumahnya.
"Gw yang beliin ato lu sendiri yang beli." Tanya Faro.
"Bareng deh bang."
"Oke yukk."

Mereka pun turun dari mobil dan langsung memesan 1 porsi martabak spesial rasa keju kesukaan Sasha. Saat sedang menunggu, Faro melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang duduk di dekat penjual martabak, dan jarak mereka tidak terlalu jauh. Terbesit di pikiran Faro untuk menyampirinya.

"Dek, kita tunggunya sambil duduk disana aja ya."Ucap Faro kepada Sasha yang sedang bermain HP.

"Ehh..iya bang, yukk."
Faro pun langsung menggandeng adiknya menuju tempat duduk tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RivaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang