6. | Memesankan Makanan

173 29 4
                                    

〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉

Carys | Cheara❝Memesankan Makanan❞︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carys | Cheara
Memesankan Makanan❞︎

ıllıllı

Sejak kepergian Daisy beberapa jam lalu, Cheara masih berdiam diri di Armonia’s Dating Agency untuk mengurus sejumlah data dari kliennya. Meskipun akhir-akhir ini terbilang sepi, tetapi syukurlah masih ada satu klien VVIP yang harus Cheara urus. Ia juga sedang sibuk merencanakan promosi besar-besaran serta mempertimbangkan saran Danesh yang juga sudah diangan-angankannya dari lama.

Selain itu, Cheara memang tengah dipaksa mempercepat segala pekerjaannya agar bisa pulang ke kampung halamannya dalam waktu dekat. Kabar buruk perihal penyakit ibunya yang kambuh membuat Cheara harus memutar kepala untuk memikirkan banyak kemungkinan, termasuk sementara meninggalkan tanggung jawabnya sebagai founder.

Cheara pening bukan main. Drama Korea rekomendasi Daisy—yang katanya seru habis—nyatanya biasa-biasa saja baginya. Ia tidak dalam suasana hati yang baik untuk menonton lakon sekalipun memang merupakan salah satu hobinya. Datang bulan seperti sekarang pun memicu Cheara kian kesal tanpa sebab yang jelas.

Tak lama kemudian, perhatian Cheara dari komputer terpaksa terhenti ketika tiba-tiba terdengar ketukan pintu di luar sana. Ia mengernyit, merasa tidak mempunyai janji dengan siapa pun, bahkan klien diwajibkan membuat jadwal terlebih dahulu supaya tak terjadi bentrok atau hal-hal lainnya.

Mau tidak mau, Cheara lantas beranjak untuk melihat langsung siapa yang sudah mengganggu jam-jam tenangnya sebelum pulang. Kening gadis itu makin mengerut saat mendapati seorang pria paruh baya berjaket hijau menenteng sekantong makanan. Jika menduga-duga, Cheara tak asing lagi dengan brand yang tertera di tote bag-nya—di mana itu adalah restoran favoritnya.

Rasa-rasanya, tidak mungkin pria di depan Cheara itu ingin mendaftarkan diri sebagai klien. Setidaknya, ia mempunyai beberapa syarat dalam mencari calon member supaya lebih tertata, termasuk membatasi usia. Jelas bila baru saja tebakannya salah total dan seharusnya menanyakan langsung.

“Iya, Pak, ada yang bisa saya bantu?”

“Atas nama Cheara Kinandhita?”

“Iya, saya sendiri.” Mengiringi jawabannya, Cheara kembali kaget kala tas jinjing yang menarik atensinya, kini diserahkan padanya. “Maaf, Pak, tapi seingat saya ... saya enggak pesan apa pun.”

“Tapi ini katanya untuk Mbak.”

Di tengah-tengah kebingungan, Cheara pun menoleh. Ia tergebas memanggil Tia, salah satu karyawannya, yang kebetulan muncul dari arah ruangan khusus tempat salat. Cheara lantas bertanya, serta-merta bertambah heran sebab balasan yang didapatkannya tidak sesuai dengan harapan.

She and Her Perfect ClientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang