Sesuai dengan kontrak perjanjian yang dilakukan oleh Rendy dan Dyta semalam, alhasil saat ini Dyta bolak-balik ke kantin hanya karena Rendy menyuruhnya untuk membelikan makanan dan minuman sesuai pesanannya.
"Lo ngerjain gue?" tanya Dyta yang saat ini sedang berkacak pinggang didepan kelasnya.
"Menurut lo" jawab Rendy santai. "Sekarang lo ke kelasnya Zakky sama Sultan. Suruh mereka kesini!" ucap Rendy yang sedari tadi duduk didean kelas sambil bermain game.
"Ogah! Lo kan punya hp, tinggal chat apa susahnya sih!" jawab Dyta yang menolak perintah tersebut.
"Buat main game" jawab Rendy singkat.
"Ya udah tinggal log out doang. Ribet banget sih hidup lo" Seperti biasa, taring Dyta sudah dipastikkan muncul disaat seperti ini.
Rendy menjeda aktivitasnya dan menatap Dyta "Turuti perintah gue atau gue sebarin akun lo" ancaman Rendy membuat Dyta tidak bisa berkutik.
"Lo tuh!! Ah si songong kampret" Dyta memutuskan pergi ke kelas sahabat Rendy dengan perasaan dongkol. Rendy yang melihat hal itu hanya tersenyum.
Setelah melewati beberapa kelas, akhirnya Dyta sampai ke kelas Zakky dan Sultan. Selain mereka bersahabat, mereka berdua juga satu kelas. Dyta yang langsung masuk kedalam kelas kedua sahabatnya Rendy itu langsung jadi bahan perhatian siswa kelas tersebut. Semua menatapnya karena baru kali ini Dyta datang ke kelas tersebut. Dyta yang selama ini dikenal 'mulut toa' memang tipe cewek yang gak terlalu punya banyak teman karena sifat judesnya. Sehingga dia tidak pernah punya teman dari kelas lain.
"Apa lo liat-liat!" semprot Dyta kepada siswi yang bisik-bisik melihat keberadaannya di kelas tersebut. Mendengar hal itu siswi yang menatapnya langsung mengalihkan pandangannya karena tidak mau kena semprot mulut toa'nya Dyta. Melihat Zakky dan Sultan yang duduk dibangku belakang Dyta menghampirinya.
BRAKKK
Dyta menggebrak bangku Zakky dan Sultan. Kedua orang tersebut terlonjak kaget karena ulah Dyta.
"Mulut toa!" ucap Sultan setelah melihat siapa yang membuatnya terkejut.
"Lo bilang apa?" tanya Dyta sambil menunjuk Sultan.
"Eh Dyta. Ngapain lo kesini? Tumben" tanya Sultan.
"Kalian berdua disuruh si songong ke depan kelas IPS"
"Siapa Ta? Rendy?" tanya Zakky.
"Yoi"
"Gitu doang?" tanya Sultan memastikan.
"Iyalah mau apalagi?"
"Lo kok mau-mau aja sih Ta disuruh Rendy" tanya Zakky
"Menurut lo gue kayak gini gara-gara apa kalau gak kelakuan kalian ha??"
"Hehehe... Sorry, tapi lo beneran suka sama Nando?" Sultan berbisik.
"Udah deh gak usah dibahas! Pergi sana!"
"Iya-iya" kedua laki-laki itu langsung pergi untuk menemui Rendy. Sedangkan ketika Dyta keluar kelas, seorang siswa laki-laki memanggil namanya dan menghampiri Dyta.
"Dyta!"
Dyta pun menoleh ke summber suara. "Eh ada apa ndo?"
"Ikut aku ke ruang musik yuk! Sekalian makan bareng, aku bawa cilok pedas kesukaan kamu"
"Ayo!" Dengan senang hati Dyta menerima ajakan Nando.
Sementara itu di tempat lain ada sepasang mata yang memperhatikan kedekatan mereka berdua dari jauh. Sampai akhirnya kedua temannya menghampiri dan menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RenDyta
Teen Fiction"Siapa itu tadi?" "Bukan siapa-siapa" "Yakin? Cantik ya" "Gak usah cemburu. Cuma teman doang, gak bakal ada apa-apa" "Terus kamu pikir dulu kita apaan? Ibu sama anak?" Menceritakan sebuah cinta, persahabatan, dan keluarga antara Rendy dan Dyta. Rend...