Sejujurnya malam ini Dyta ingin rutinitas rebahannya berjalan mulus. Namun yang terjadi adalah ponsel Dyta terus berbunyi menandakan ada yang menghubunginya. Setelah Dyta melihat siapa yang menghubunginya, tertera nama "Si Songong" di layar ponselnya sehingga membuat Dyta meletakkan kembali ponsel tersebut di atas meja belajarnya.
Ganggu aja sih. Dyta merasa kesal karena semakin dia mengabaikan panggilan itu, semakin ponselnya tidak bisa berhenti berbunyi.
"Heh! Lo ada masalah hidup apa sih" kesal Dyta.
"Habis ini gue jemput lo"
"Ngapain?"
"Udah jangan bawel! Cepetan lo siap-siap"
"Ogah! Gue gak mau. Pingin tidur"
"Mau ngebantah?"
"Lo tuh.."
Tuut tuut
Belum selesai bicara panggilan tersebut sudah ditutup secara sepihak. Dyta menjadi semakin kesal karena Rendy memaksanya seperti itu. Mau tidak mau Dyta beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap-siap. Tak lama kemudian mobil Rendy sudah berada di halaman rumah Dyta dan Rendy menghubungi Dyta jika dia sudah sampai di depan rumahnya.
Tok tok tok
Dyta dengan malas membukakan pintu sehingga menampakkan seorang laki-laki berdiri menggunakan jaket bomber dan terlihat membawa sebuah bingkisan.
"Nyokap lo mana?" tanya Rendy.
"Ngapain cari nyokap? Udah cepetan bilang lo mau ajak gue kemana?" ucap Dyta.
"Gue mau minta izin dulu sama nyokap lo" ucap Rendy. Tidak disangka meskipun Rendy adalah orang yang bertindak sesukanya, tapi dia termasuk laki-laki yang sopan. Buktinya dia mau minta izin kepada Mamanya Dyta yaitu Yunita jika ia mau mengajak Dyta keluar.
"Masuk aja tuh ada di ruang tamu" ucap Dyta. Rendy langsung berjalan menghampiri Yunita yang sedang menonton tv.
"Selamat malam tante" salam Rendy.
"Eh iya. Siapa ya?"tanya Yunita sambil mengarahkan pandangan ke Dyta sebagai tanda bahwa dia ingin meminta penjelasan kepada anaknya.
"Temen aku ma" ucap Dyta singkat.
"Saya Rendy tante. Saya mau mengajak Dyta untuk keluar sebentar apakah diizinkan tante?" ucap Rendy. Yunita kembali melihat gerak gerik Dyta yang terlihat mengucapkan kata JANGAN. Yunita mengernyit melihat hal tersebut menandakan KENAPA?.
Melihat gerak gerik Yunita yang sedang saling memberikan kode kepada orang di belakangnya, Rendy pun menoleh dan mendapati Dyta sedang memberi isyarat kepada sang mama. Hal itu membuat Rendy menaikkan alisnya.
"Bagaimana tante? Oh iya Rendy membawa sesuatu buat tante" ucap Rendy sambil memberikan bingkisan itu kepada Yunita.
"Wah! Apa ini nak?" ucap Yunita yang antusisas karena diberikan sebuah bingkisan.
"Itu brownies dan gak bikin diabetes tan. Karena memakai pemanis alami tan"
"Waw! Kamu tahu aja kesukaan tante. Ya udah kamu bawa anak tante pergi gak apa-apa. Asal pulangnya jangan terlalu malam ya" . Mendengar pernyataan itu, Dyta semakin kesal. Bisa-bisanya dia menyogok mamanya dengan makanan.
"Mama ih!" kesal Dyta.
"Udah sana pergi keburu malem. Rendy jaga anak tante ya" pesan Yunita.
"Siap tante. Yuk pergi!" pungkas Rendy.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meninggalkan halaman rumah Dyta.
"Sok baik banget di depan Mama"ucap Dyta di dalam mobil. Rendy hanya melirik sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RenDyta
Teen Fiction"Siapa itu tadi?" "Bukan siapa-siapa" "Yakin? Cantik ya" "Gak usah cemburu. Cuma teman doang, gak bakal ada apa-apa" "Terus kamu pikir dulu kita apaan? Ibu sama anak?" Menceritakan sebuah cinta, persahabatan, dan keluarga antara Rendy dan Dyta. Rend...