Jeonghan yang baru saja selesai berenang, mengusak rambut basahnya kasar dengan handuk kecil. Ia sibuk berjalan kesana kemari mencari kekasihnya. Laki-laki bersweater hitam itu, bisa-bisanya menghilang seperti bersembunyi entah di mana.
"Seungcheol di mana, sih?" tanyanya pada seluruh member yang Ia jumpai. Namun hanya gelengan singkat yang Jeonghan terima.
Kecuali Mingyu yang baru keluar dari kamar mandi. "Coups hyung ada di kamar paling ujung. Katanya jangan ada yang ganggu."
Jeonghan berdecak. Persetan dengan larangan itu, Ia lebih butuh pelukan kekasihnya untuk tidur nyenyak malam ini.
Jadi tanpa basa-basi, Jeonghan membuka pintu kamar paling ujung dengan kasar. Lalu lompat ke kasur, di mana kekasihnya berada sedang sibuk dengan handphonenya.
Seungcheol yang duduk di pinggir kasur, masih fokus pada benda di tangannya. Tak menoleh meski Jeonghan sudah ribut mencari perhatian. Oh tapi tentu saja, Yoon Jeonghan punya ratusan ribu cara agar kekasih paha besarnya itu tetap takluk padanya.
Jeonghan memeluk punggung lebar itu, lalu menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Seungcheol.
"Coupseuuuu"
"..."
"Cheol-ahh...." Kini malah ditambah desahan kecil.
"..."
"Sayangg?"
"Hm."
Dijawab, sih. Tapi fokusnya masih berada pada handphone. Membuat Jeonghan mulai merengut."Choi Seungcheol-ssi!"
"Kamu tau aku benci dipanggil seperti itu, Yoon."
Yoon?
Yoon katanyaa?
Oke. Jeonghan paham.
Ini pertanda kekasihnya sedang merajuk atau marah padanya.Jeonghan menyerah. Merebahkan dirinya ke kasur lalu bergelung selimut manja. Menatap wajah kekasihnya yang berkerut serius.
Oh, sungguh. Choi Seungcheol ratusan kali lipat tampannya jika sedang serius seperti ini. Eum... Atau kita sebut saja sedang marah.
"Cheol-ah...."
"..."
"Kamu masih marah?"
"..."
"Benar-benar masih marah?"
"Hm."
"Aku kan sudah minta maaf tadi. Janji gak bakal ngulang kaya tadi lagi. Udahan yuk marahnya. Temenin boboo..." ujar Jeonghan mendayu merayu, sambil memainkan tangan besar Seungcheol.
Seungcheol menghela napasnya kasar. Akhirnya Ia mengangkat pandangannya, demi menatap Jeonghan lurus-lurus.
"Kamu tau bergelantungan setinggi itu bahaya, kan? Kalau jatuh gimana? Cidera. Pingsan. Atau kemungkinan buruknya patah tulang. Kamu mikir sampai sana gak, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scenes -SVT
Cerita PendekSuka mabok dengan asupan kapal-kapal sebong yang muncul tiba-tiba dan damagenya keterlaluan? Penasaran gak sih, behind the scene dari momen-momen ambyar mereka? Ada cerita apa sih dibaliknya? AYO AMBYAR DAN HALU BERSAMA~~ 💎💎💎 -■ SVT in the zone ...