Angin berhembus kencang, sama kencangnya dengan laju mobil ini. Suara angin berpadu dengan suara musik yang aku putar dan menjadi teman perjalananku. Kulihat samping kiriku, Max tengah fokus menyetir sambil sesekali melihat kaca spion kanan dan kirinya.
Kupegang rambutnya yang halus, dengan sehera dia menoleh sambil memberikan senyuman manis padaku, menggemaskan. Kulanjutkan mengelus rambut curly nya ini, lalu mengacak-acaknya pelan. Max kembali menoleh padaku, tapi dengan wajah kesalnya sekarang. Aku tertawa melihat bahwa aku membuatnya kesal.
"aww..." Kini giliran dia yang mencubit pipiku. Dia mencubit pipiku dengan sebelah tanganya masih memegang kendali setir. Aku
mencoba melepas tangannya dari pipiku, tetapi tangannya masih terus berada di pipiku. Max tertawa puas karna berhasil membalasku.Setelah puas mencubit pipiku, Max mengelus bekas cubitannya pada pipiku sambil menoleh dan memberikan senyuman padaku. Kuambil tangannya dan kugenggam erat. Lalu, dia mengangkat genggaman tadi dan mulai menciumi punggung tanganku.
***
Baru seperempat jalan menuju tujuanku. Aku dan Max memutuskan beristirahat di salah satu tempat pengisian bensin. Aku mengambil beberapa makanan dan minuman serta beberapa permen untuk cemilan di mobil. Selagi aku disini, kulihat Max sedang mengisi bensin mobilnya sambil bersenandung entah apa, aku tak bisa mendengarnya.
Setelah membayar semuanya, aku berjalan keluar menghampiri Max yang sudah duduk rapi di kursi penumpang. Yaa, aku dan Max akan berkendara selama kurang lebih 8 jam dari Manhattan –kotaku dan Max. Maka dari itu, kita berdua akan bergantian untuk menyetir, yang kini saatnya giliranku.
Sebelum kembali berjalan, kita berdua memutuskan untuk beristirahat di parkiran tempat pengisian bensin tadi. Aku mencoba membuka bungkus sandwich yang aku beli tadi. "Babe, open your mouth, aaaa.." ucapku memberinya suapan sandwich. Mulut Max terbuka lebar menerima suapanku dan menggigitnya sebagian.
Max yang sedang bersandar pada bangku mobil seketika mengubah posisinya menjadi menyamping menghadap kepadaku. Sambil tersenyum, dia mengunyah sandwich nya.
Sudah setengah jam kita beristirahat disini, akhirnya kita memutuskan untuk berjalan kembali. Aku yang kini sedang menyetir, sedikit bernyanyi mengikuti musik yang sedang diputar.
Musik yang diputar akhirnya membuaku juga Max mengikutinya. Kita berdua bergerak mengikuti alunan lagu dan bernyanyi bersama. Aku dan Max terus bernyayi dan menari tanpa henti, hingga akhirnya kita kelelahan.
***
Langit terlihat sangat biru tanpa banyaknya awan yang mengahalangi, sinar matahari jatuh tepat diatas permukaan menghasilkan bayangan berada tepat dibawah mobil-mobil yang bergerak ini.
Kini kembali giliran Max yang menyetir. "Babe, how long will we be there?" aku yang sudah sedikit bosan bertanya pada Max.
"are you getting bored? we'll be there in a minute, okay?" Max tersenyum sambil mengusap pelan rambutku. Selama sisa perjalanan, Max terus mengajakku berbicara, bahkan melontarkan lelucon-leluconnya untuk membuatku tertawa, dan yaa itu berhasil membuat mood ku kembali membaik.
Setelah kurang lebih 1 jam, akhirnya kita sampai. Jalanan yang aku lalui telah ramai, terlihat banyak orang yang berlalu lalang bersama teman dan kekasihnya.
Setelah berhasil menemukan tempat parkir yang kosong dan memarkirkannya. Aku dan Max segera keluar dari mobil dan menuju ke kerumunan orang disana. Max menunjukkan tiketnya yang bertuliskan State Fair of Texas kepada penjaga tiket, lalu menggandengku masuk.
Terlihat suasana sore yang ramai, beberapa wahana seperti carousel dan ferris wheel terlihat dari tempatku berdiri. Aku yang kegirangan langsung menarik Max menuju ferris wheel dan menaikinya.
"Do you like it?" Max melihatku menikmati udara sore hari Texas dari atas sini. Aku mengangguk tersenyum pada Max. "Thankyou" ucapku seraya menciumnya. Beberapa hari lalu, aku meminta Max untuk pergi ke acara tahunan ini, dengan jarak yang tidak dekat, ternyata Max benar-benar mengabulkan permintaanku. "I love you" ucapku menatap lurus matanya. Max mendekatkan dirinya padaku dan bibirnya mendarat dibibirku. "You know I love you" ucapnya sambil mengelus pipiku.
"Max, c'mon we should try this" Ucapku menarik Max — lagi. Setelah turun dari ferris wheel, aku mengajak Max menaiki sebuah carousel. "Okay, okaay" Balas Max yang mengikutiku. Aku dan Max menaiki tempat duduk yang berbentuk kuda. "Niki, look!" Ucap Max yang sedang berdiri menaiki dan berjalan di atas patung-patung kuda itu. Aku hanya tertawa melihat tingkah lakunya itu. Lalu, aku memutuskan untuk ikut berdiri berpegangan pada tiang kuda ini. Max menghampiriku dan berdiri di sebalahku, lalu menikmati wahana ini bersama.
Kini Max dan aku sedang berjalan mengellilingi fun fair. Max berjalan di sampingku dengan sebelah tangannya merangkul pundakku dan aku sedang memegang cotton candy. Tiba-tiba dari samping, Max memakan cotton candy yang masih aku pegang. Aku yang terkejut langsung mencubit lengannya. Melihat aku yang kesal, Max tertawa puas lalu mengalungkan lengannya dileherku dan memelukku dari belakang. "I'm sorry" ucapnya sambil terus tertawa.
Dia mengambil cotton candy dari tanganku, lalu menyuapiku. Aku membuka mulutku dan memakannya. Max yang melihat di samping pipiku terdapat cotton candy yang menempel, segera mengelapnya dengan tangannya, lalu dia mengambil tanganku dan menggandengnya.
Max dan aku menghabiskan waktu disini, mulai dari menaiki wahana-wahanannya, bermain permainannya, melihat parade, live music, dan mengumpulkan banyak sekali foto-foto kita disini.
Sampai akhirnya hari sudah malam, orang-orang yang mulanya ramai sudah berhamburan keluar dari tempat ini. Sama halnya dengan aku dan Max, kita berjalan keluar menuju parkiran dimana mobil Max berada.
Keluar dari area ini, aku dan Max memutuskan untuk makan malam disalah satu cafe didekat situ. Hari sudah cukup malam, aku dan Max juga sangat kelelahan. Maka dari itu, setelah selesai makan malam, aku dan Max memilih untuk istirahat di salah satu hotel disini dan pulang pagi hari besok.